Makna Simbolik pada Rangkaian Pelaksanaan Perayaan Sebaran Apem Yaa Qowiyyu oleh Masyarakat Jatinom Klaten Kajian Antropolinguistik

Hapsari, Hafiida Rima and Dr. Dany Ardhian, S.Pd., M.Hum (2024) Makna Simbolik pada Rangkaian Pelaksanaan Perayaan Sebaran Apem Yaa Qowiyyu oleh Masyarakat Jatinom Klaten Kajian Antropolinguistik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Jatinom Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten, berfokus tentang tradisi sebaran apem bagi para seluruh masyarakat Desa Jatinom sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah yang diberikan dengan melaksanakan shodaqohan dibulan Safar yang dipercaya sebagai masyarakat sebagai bulan yang sakral karena kepercayaan masyarakat bahwa di bulan ini akan mendatangkan banyak rezeki dan menjauhkan dari malapetaka. Dalam Penelitian ini peneliti ingin membahas mengenai bagaimana makna-makna yang terkandung disetiap prosesi ritual pada perayaan sebaran apem dan bagaimana budaya ini melekat dikehidupan masyarakat. Maka rumusan masalah yang dijadikan focus adalah bagaimana bentuk lingual yang ada pada perayaan sebaran apem ini dan bagaimana makna yang terkandung. Ada pula permasalahan lain yaitu seperti fenomenologi agama tradisi sebaran apem ini dipercaya oleh masyarakat desa Jatinom Klaten. Penelitian ini menggunakan pendekatan fonologi melalui jenis pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode spreadley yang bertujuan untuk mengungkap fenomena social yang terjadi didalam suatu masyarakat. Penelitian ini bersifat mendeskripsikan dan menjelaskan, juga menyelidiki bagaimana feomena social sebaran apem yang terjadi pada masyarakat desa Jatinom. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik deskriptif kualitatif, spreadley atau memunculkan data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Sementara itu, penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teori-teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori semantic leksikal menurut Mansoer Pateda. Bahwa pada penelitian ini, terdapat data berupa kata dan kalimat yang memiliki makna dalam setiap penamannya mulai dari nama tradisinya, nama prosesinya, hingga nama dari setiap alur yang dilaksanakan dalam tradisi sebran apem ini. Dalam analisis setiap bentuk lingual yang muncul dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk memecah maksud dari setiap komponen menggunakan teori semantic leksikal yang dibawakan oleh Mansoer Pateda, bahwasanya dalam setiap penamaan pasti memiliki makna yang memang sengaja dimaksudkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa penamaan prosesi ritual sebaran apem terdiri dari frasa yang memberikan arti/makna tersendiri. Penamaan ritual-ritual dalam tradisi sebaran apem yaitu, mlethek sapar, mekrok payung, srah tinampi gunungan apem, kirab gunungan apem, malam shodaqohan, andhum apem, mbedol payung, dan rabu wekasan. Kemudian melalui tiga poin pembahasan, yaitu yang pertama melalui analisis makna linguistic yang ada didalam setiap nama ritual dan uborampe, kemudian bagaimana linguistik dapat memberikan pengaruh terhadap kebudayaan, dan yang terakhir bagaimana karakteristik masyarakat dalam mengilhaminya. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi sebaran apem yaa qowiyyu yang ada di desa Jatinom merupakan salah satu budaya tradisional yang sudah menjadi kearifan local masyarakat desa Jatinom, sehingga masyarakat desa Jatinom dan pemerintah Kabupaten Klaten meyakini bahwasanya tradisi ini harus dilestarikan serta dapat dijadikan sebagai salah satu wisata religi yang terdapat di Kabupaten Klaten. Dilaksanakannya tradisi ini pada bulan sapar dikarenakan fungsi tradisi ini, yaitu sebagai bentuk selamatan atau syukuran yang diharapkan dapat mendatangkan banyak keberkahan dan rezeki. Serta dapat dijauhkan dari malapetaka yang dipercaya masyarakat akan datang disetiap bulan sapar melalui shodaqohan. Seiring berjalannya waktu banyak perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan tradisi sebaran apem ini. Berdasarkan data yang telah diuraikan banyak persepsi masyarakat yang bergeser positif, dari yang awalnya merujuk pada kekuatan kejawen atau hal goib menjadi kepercayaan religi islam, sehingga eksistensi perayaan sebaran apem setiap tahun mengalami peningkatan.

English Abstract

This research was conducted in Jatinom Village, Jatinom District, Klaten Regency, focusing on the tradition of spreading apem cake for the entire Jatinom Village community as an expression of gratitude to God Almighty for the blessings given by carrying out shodaqohan in the month of Safar which is believed to be a sacred month because of the community's belief that this month will bring a lot of sustenance and keep away from disasters. In this study, researchers want to discuss how the meanings contained in each ritual procession at the apem distribution celebration and how this culture is embedded in people's lives. So the formulation of the problem that is used as a focus is how the lingual forms that exist in this apem distribution celebration and how the meaning is contained. There are also other problems, such as the religious phenomenology of the mini ape spread tradition believed by the Jatinom Klaten village community. The study uses a phonology approach through a descriptive qualitative approach with spreadley methods aimed at revealing the social phenomenon that is occurring within a society. The study is described and explained, as well as investigated how the feomena social in the apem occurred in the village of jatinom. The data-gathering technique used in this study is qualitative descriptive, spreadley or suggested data, data presentation, and drawing conclusions. Meanwhile, the identification of informants is done by an alcoholological sampling technique. The theories used in this study were the theory of semantic lexicon according to mansoer pateda. That in this study there is data of words and sentences that have meaning in every detail from the name of the tradition, the name of the process, to the name of every line executed in this sebran apem tradition. In the analysis of every lingual shape that appears in the study, researchers are trying to unravel the meaning of each component using the theory of semantic lexicon brought to mansoer pateda, that it is that in any name must have a meaning that is intended. The study suggests that the naming of a sequential ritual procession consists of phrases that give a different meaning. The names of rituals in the leaf-spread tradition, mlethek sapar, mekrok payung, srah tinampi gunungan apem, kirab gunungan apem, malam shodaqohan, andhum apem, mbedol payung, dan rabu wekasan. Then through the three points of discussion, which is the first through the analysis of the distinctive meaning that is inside each ritual name and uborampe, then how linguistics can influence culture, and finally how the characteristics of society in inspiring it. The study shows that the traditional apem qowiyyu tradition in Jatinom village is one of the local civilisations of Jatinom village, so that the people of Jatinom and Klaten district believe that the tradition must be preserved and reconstituted as one of the religious tourism found in the Klaten district. The completion of this tradition in the month of Sapar is due to the function of this tradition, which, be grateful and thank for god, is expected to bring much blessings and sustenance. And can be kept from the calamities people believe will come every month through shodaqohan. Over time many changes have taken place in carrying out the traditional spread of apem. Based on data that have described many of the perceptions of a positive shift in society, from which to originally refer to the forces of electricity or ghoib things to islamic religious beliefs, the existence of the celebrating apem each year increases.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052412
Uncontrolled Keywords: Apem Distribution, Symbolic Meaning, Anthropolinguistics-Sebaran Apem, Makna Simbolik, Antropolinguistik
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 18 Dec 2024 02:58
Last Modified: 18 Dec 2024 02:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/231546
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hafiida Rima Hapsari.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item