Politik Fanatisme pada Anggota Fandom BLINK dalam Platform Twitter (Studi Deskriptif: Perkumpulan BLINK INA UNION)

Fachlevi, Farrel and Astrida Fitri Nuryani, STP.,M.,Si (2024) Politik Fanatisme pada Anggota Fandom BLINK dalam Platform Twitter (Studi Deskriptif: Perkumpulan BLINK INA UNION). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Fanatisme yang berlebihan dapat memicu kerawanan berupa saling cekcok antar warga, tidak bertegur sapa, bahkan sampai pertengkaran hebat antar warga. Fanatisme dukungan merupakan antusiasme perorangan atau kelompok yang berlebihan atau kepercayaan terhadap suatu teori, keyakinan, ataupun garis tindakan yang menentukan sikap yang sangat emosional. Fanatisme yang berlebihan ini dapat menimbulkan gesekan antar kelompok, bentuk dari fanatisme sendiri bisa dilihat secara langsung maupun tidak langsung. Di zaman serba teknologi kita bahkan bisa melihat adanya fanatisme di internet, dengan adanya fanatisme di internet memberikan perkembangan pada budaya fandom. Fandom merupakan fenomena sosial dan budaya yang semakin tersebar luas yang meresapi banyak aspek masyarakat saat ini dan budaya konsumennya. Dalam tiga dekade terakhir, fandom telah berubah dari fenomena marjinal menjadi gerakan besar yang mempengaruhi masyarakat luas. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai politik fanatisme pada fandom di media sosial Twitter oleh anggota perkumpulan BLINK Ina Union. Penelitian ini menggunakan konsep politik fanatisme oleh Hannah Muller sebagai alat untuk menganalisa data yang diambil melalui metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan Deskriptif. Dalam penelitian telah menggumpulkan data bahwa perkumpulan BLINK Ina Union menggunakan konsep politik fanatisme dalam praktiknya menggunakan platform Twitter. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa konsep politik fanatisme yang ada pada perkumpulan BLINK Ina Union berjalan dengan semua ciri-ciri yang ada pada konsep politik fanatisme.

English Abstract

Excessive fanaticism can trigger insecurity in the form of quarrels between residents, not exchanging greetings, and even violent fights between residents. Fanaticism of support is excessive individual or group enthusiasm or belief in a theory, belief, or line of action that determines a very emotional attitude. This excessive fanaticism can cause friction between groups, the form of fanaticism itself can be seen directly or indirectly. In the age of technology, we can even see fanaticism on the internet, with the existence of fanaticism on the internet giving development to fandom culture. Fandom is an increasingly widespread social and cultural phenomenon that permeates many aspects of today's society and its consumer culture. In the last three decades, fandom has transformed from a marginal phenomenon to a major movement that affects society at large. This study aims to find out more about the politics of fanaticism in fandoms on social media Twitter by members of the BLINK Ina Union association. This research uses the concept of political fanaticism by Hannah Muller as a tool to analyze data taken through qualitative methods using a phenomenological approach. The research has collected data that BLINK Ina Union uses the political concept of fanaticism in practice using the Twitter platform. This research also concludes that the political concept of fanaticism that exists in the BLINK Ina Union association runs with all the characteristics that exist in the political concept of fanaticism.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524110158
Uncontrolled Keywords: Fanatisme, Fandom, Blink Ina Union, Politik Fanatisme-Fanaticism, Fandom, Blink Ina Union, Political Fanaticism
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 12 Dec 2024 07:35
Last Modified: 12 Dec 2024 07:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/231272
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Farrel Fachlevi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item