Bella, Amanda and Arief Budi Nugroho, S.Sos., M.Si (2024) Pemaknaan Tradisi Satu Suro Oleh Masyarakat Di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini menyajikan pembahasan mengenai pemaknaan tradisi satu Suro oleh masyarakat di Desa Jambewangi. Untuk menjelaskan proses pembentukan makna tersebut, peneliti menggunakan teori interaksionisme simbolik milik George Herbert Mead yang membahas mengenai pikiran (mind), diri (self), dan masyarakat (society). Selain itu, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data peneliti dapatkan melalui observasi, wawancara mendalam (indepth interview) dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pemaknaan tradisi satu Suro di masyarakat Desa Jambewangi yang kemudian mempengaruhi respon yang diberikan terhadap tradisi tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi satu Suro tidak terlepas dari adanya pengaruh ajaran Islam. Hal ini dapat dilihat dalam rangkaian kegiatan tradisi seperti istighosah, baritan, dan mandi satu Suro yang pelaksanaanya dilakukan dengan panduan ajaran Islam. Selanjutnya terdapat peran penting dari “orang tua” sebagai significant other dalam mensosialisasikan tradisi satu Suro. Melalui interaksi yang dilakukan akhirnya memunculkan pertimbangan reflektif yang mendorong diri untuk terlibat dalam tradisi satu Suro. Kesadaran reflektif sebagai bagian dari masyarakat Jambewangi memang perlu untuk dimunculkan, karena hal ini mendorong keterlibatan dalam pelaksanaan tradisi satu Suro. Tentu, keterlibatan yang baik itu dapat menjadi salah satu upaya untuk menghindari konflik dengan masyarakat di lingkungannya. Adapun makna tradisi satu Suro sebagai upaya berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT agar diberi berkah dan dijauhkan dari bencana. Selain itu, tradisi tersebut adalah sebuah upaya menghormati sesepuh desa, baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup. Selanjutnya, tradisi juga sebagai upaya membangun hubungan baik di lingkungan masyarakat dan membersihkan diri serta lingkungan. Jika dilihat dari maknanya, tradisi ini masih relevan untuk dipertahankan karena mengandung nilai-nilai kebaikan.
English Abstract
This research presents a discussion on the interpretation of the tradition of satu Suro by the community in Jambewangi Village. To explain the process of meaning formation, the researcher utilizes George Herbert Mead's symbolic interactionism theory, which addresses the concepts of mind, self, and society. Additionally, the researcher employs a qualitative method with a phenomenological approach, gathering data through observation, in-depth interviews, and documentation. The aim of this study is to understand the interpretation of the satu Suro tradition in the community of Jambewangi Village and how it influences the responses given to this tradition. The research findings indicate that the satu Suro tradition is inseparable from the influence of Islamic teachings, as seen in the series of activities such as istighosah, baritan, and mandi satu Suro, which are carried out following Islamic guidance. Furthermore, there is a significant role played by "elders" as significant others in socializing the satu Suro tradition. Through interactions, reflective considerations emerge, encouraging self involvement in the satu Suro tradition. Reflective awareness as part of the Jambewangi community is crucial to be cultivated, as it motivates participation in the implementation of the satu Suro tradition and helps avoid potential conflicts with the surrounding community. The meaning of the satu Suro tradition includes efforts to pray and express gratitude to Allah SWT for blessings and protection from disasters. Additionally, the tradition serves as an endeavor to respect village elders, both those who have passed away and those still living. Moreover, the tradition acts as an effort to build good relationships within the community and to cleanse oneself and the environment. Considering its significance, the satu Suro tradition remains relevant to be preserved due to its inherent values of goodness.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524110140 |
Uncontrolled Keywords: | Interaksionisme Simbolik, Pemaknaan, Satu Suro, Tradisi lokal-Symbolic Interactionism, Meaning, Satu Suro, Local Tradition |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 12 Dec 2024 02:51 |
Last Modified: | 12 Dec 2024 02:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/231201 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Amanda Bella.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |