Arundhati, Nyoman Aditi and Ika Rizki Yustisia, S.I.Kom., M.A. (2024) “Pernikahan Nyentana dan Peran Perempuan Bali sebagai Purusa (Studi Fenomenologi pada Pasangan Pernikahan Nyentana di Tabanan, Bali)”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pernikahan Nyentana adalah salah satu bentuk tradisi pernikahan di Bali yang menukar status adat purusa dan pradana yang dimiliki mempelai perempuan dan mempelai laki-laki. Penelitian ini menggambarkan bagaimana proses pernikahan Nyentana ini dilakukan dan berupaya mencari tahu bagaimana implikasi dari perubahan status adat ini dengan pembagian peran rumah tangga serta konstruksi identitas perempuan yang melakukan pernikahan ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis fenomenologi terhadap hasil wawancara dengan sejumlah informan yang melakukan pernikahan Nyentana. Hasilnya menunjukkan bahwa perubahan status adat yang disandang oleh kedua mempelai tidak mengubah peran dan juga konstruksi identitas perempuan yang selama ini diyakini oleh informan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembagian peran gender tradisional masih tertanam kuat di dalam Masyarakat bali sehingga perubahan status tersebut hanya dianggap sebagai simbol penunjukkan ahli waris.
English Abstract
Nyentana is a form of wedding tradition in Bali that exchanges the of the bride and groom’s traditional purusa and pradana status. This research describes how the Nyentana marriage process is carried out and seeks to discover the implications of this change in conventional status with the division of household roles and the construction of the identity of the woman who carries out this marriage. The method used in this research is a phenomenological analysis of the results of interviews with several informants who conducted Nyentana marriages. The results of the research show that changes in the traditional status of purusa and pradana held by the bride and groom do not change the role and construction of women's identity as previously believed by the informants. This research shows that the traditional division of gender roles is still deeply embedded in Balinese society so this change in status is only seen as a symbol of appointing an heir.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052411 |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 11 Dec 2024 08:11 |
Last Modified: | 11 Dec 2024 08:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/230935 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
NYOMAN ADITI ARUNDHATI.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |