Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya Tahun 2024. Collaborative Governance dalam Mengelola Daerah Tujuan Wisata Tanah Lot, Tabanan

Rajabi, Barico Maulana and Restu Karlina Rahayu, S.IP., M.Si. Ph.D (2024) Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya Tahun 2024. Collaborative Governance dalam Mengelola Daerah Tujuan Wisata Tanah Lot, Tabanan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor Pariwisata menjadi sektor utama yang menunjang perekonomian di hampir setiap Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Bali. Kabupaten Tabanan adalah salah satu Daerah yang termasuk ke dalam kawasan Metropolitan SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) yang masih tergolong tertinggal dibandingkan dengan Kabupaten lainnya. Studi ini mengambil contoh pengelolaan Daerah Tujuan Wisata Tanah Lot sebagai studi kasus karena memiliki kunjungan wisata tertinggi di Kabupaten Tabanan. Penelitian ini menggunakan teori Collaborative Governance dari Chris Ansell dan Alison Gash yang terdiri dari 5 indikator untuk menganalisis data yang didapat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode studi kasus. Hasil Penelitian ini menjelaskan DTW Tanah Lot mejadi destinasi wisata yang paling sering dikunjungi namun tidak diikuti dengan pengembangan yang signifikan. Pihak swasta hanya berperan sebagai penyedia fasilitas penunjang seperti hote-hotel dan penginapan. Kemudian aktor-aktor yang terlibat dalam pengelolaan adalah Pemerintah daerah dan pemerintah adat Desa Beraban dengan pembagian keuntungan 42% untuk pemerintah adat sebagai perwakilan dari masyarakat dan 58 % untuk pemerintah daerah, sehingga terjadi ketidakseimbangan kekuasaan karena kurangnya peran swasta dalam mengelola daerah wisata, pihak swasta hanya sebagai investor.

English Abstract

The Tourism sector is the main sector that supports the economy in almost every regency/city in Bali Province. Tabanan Regency is one of the regions included in the SARBAGITA Metropolitan area (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) which is still classified as lagging behind compared to other districts. This study takes the management of the Tanah Lot Tourism Destination Area as an example as a case study because it has the highest tourist visits in Tabanan Regency. This study uses the Collaborative Governance theory of Chris Ansell and Alison Gash which consists of 5 indicators to analyze the data obtained. The approach used is a qualitative approach by applying the case study method. The results of this study explain that DTW Tanah Lot is the most frequently visited tourist destination but is not followed by significant development. The private sector only acts as a provider of supporting facilities such as hotels and lodgings. Then the actors involved in the management are the local government and the traditional government of Beraban Village with a profit sharing of 42% for the customary government as a representative of the community and 58% for the local government, so that there is an imbalance of power due to the lack of private role in managing the tourist area, the private sector is only as an investor.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052411
Divisions:	Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	11 Dec 2024 02:43
Last Modified:	11 Dec 2024 02:43
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/230843

Text (DALAM MASA EMBARGO) Barico Maulana Rajabi.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Actions (login required)

View Item