Kepastian Hukum Pengalihan Hak Cipta Atas Artikel Ilmiah Bagi Penulis Pada Publikasi Artikel Ilmiah Di Jurnal Ilmiah

Hermono, Budi and Dr. Suhariningsih, SH., SU., (2024) Kepastian Hukum Pengalihan Hak Cipta Atas Artikel Ilmiah Bagi Penulis Pada Publikasi Artikel Ilmiah Di Jurnal Ilmiah. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hak cipta adalah hak eksklusif yang dimiliki oleh pencipta dan diberikan pelindungannya secara otomatis dengan menggunakan prinsip deklaratif. Hak cipta terdiri atas dua unsur, hak moral dan hak ekonomi. Artikel ilmiah merupakan salah satu ciptaan dimana diatur dalam pasal 40 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (selanjutnya disebut UUHC). Artikel ilmiah diberikan pelindungan hak cipta karena memenuhi tiga syarat dalam standard of copyright ability, yaitu perwujudan, kreatifitas, dan orisinalitas. Atas dasar itu, pencipta dari artikel ilmiah adalah penulis. Keberadaan artikel ilmiah dan kemudian di publikasi tidak terlepas adanya kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, bahwa sivitas akademik perguruan tinggi diwajibkan untuk menghasilkan artikel ilmiah dan kemudian harus dipublikasi. Bagi mahasiswa, kewajiban publikasi artikel ilmiah merupakan menjadi salah satu syarat kelulusannya sebagai mahasiswa. Sedangkan bagi dosen, publikasi atas artikel ilmiah adalah berguna bagi poin kenaikan pangkat jabatan fungsionalnya. Sejatinya, penulis artikel ilmiah dapat melakukan sendiri publikasinya, apalagi di era digital dan internet saat ini. Banyak laman-laman yang menyediakan halamannya gratis kepada semua pihak untuk mengunggah karya ilmiahnya, apakah skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah, dan sebagainya. Namun, hal itu tidak dapat dilakukan karena agar diakui sebagai syarat kelulusan mahasiswa dan poin bagi seorang dosen, maka artikel ilmiah wajib dipublikasi pada jurnal ilmiah yang bereputasi. Atas dasar itulah, penulis harus menyerahkan hak cipta atas artikel ilmiahnya kepada pengelola jurnal saat artikel ilmiah penulis diterima dan segera dipublikasi dalam jurnal ilmiah. Pengalihan hak cipta atas artikel ilmiah dilakukan dengan surat pernyataan pengalihan hak cipta. UUHC telah mengatur pengalihan atas hak cipta atau hak cipta atas artikel ilmiah tersebut salah satunya adalah dengan perjanjian tertulis. Permasalahan secara filosofis, ketidakpastian hukum bagi penulis muncul karena adanya norma yang kurang lengkap dalam hal pengalihan hak cipta dan kembalinya pelaksanaan hak ekonomi kepada penulis yang cukup lama. Pasal 16 ayat (2) UUHC menyatakan bahwa hak cipta dapat dialihkan sebagian atau seluruhnya. Dalam hal ini adanya ketidallengkapan norma mengenai pengalihan yang dapat dilakukan adalah hak cipta yang terdiri dari dua unsur hak moral dan hak ekonomi, atau hak ekonomi saja, atau hak moral saja. Pasal 16 ayat (2) UUHC terkait dengan pasal 18 UUHC, terkait dengan pengalihan hak ekonomi dari penerima hak cipta. Bahwa jika tidak ditentukan berapa lama jangka waktu pengalihan hak cipta, maka setelah 25 tahun hak yang dialihkan akan kembali kepada penulis. Penelitian menggunakan metode penelitian hukum, karena terdapat isu hukum ketidaklengkapan yang ada pasal 16 ayat (2) dan pasal 18 UUHC. Selain itu isu filosofis yang muncul akibat ketidaklengkapan norma tersebut menyebabkan adanya ketidakpastian hukum bagi penulis yaitu pada kepemilikan dan pelaksanaan hak ekonomi dari hak cipta atas artikel ilmiah yang dimilikinya. Akibat hukum pengalihan hak cipta atas artikel ilmiah, penulis tidak dapat melakukan komunikasi kepada masyarakat luas sebagai pertanggungjawaban keilmuannya, inilah kerugian yang dialami penulis. Atas dasar itu, penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai hakikat pengalihan pada hak cipta atas artikel ilmiah; bentuk pengalihan hak cipta atas artikel ilmiah yang memberikan kepastian hukum, dan formulasi norma yang memberikan kepastian hukum bagi penulis. Bertujuan menganalisis, mengidentifikasi, dan menemukan jawaban dari rumusan masalah digunakan ix pendekatan peraturan perundangan, pendekatan konseptual serta pendekatan filosofis dengan teknik analisis menggunakan preskriptif. Baham hukum adalah peraturan perundangan terkait seperti UUHC, perjanjian pengalihan hak cipta sebagai bahan hukum primer dan artikel-artikel ilmiah, buku-buku referensi yang terkait dengan benda, hak cipta. Bahan-bahan hukum dikumpulkan dengan cara kepustakaan dengan teknik snowball. Hasil penelitian menemukan bahwa pengalihan hak cipta adalah merupakan salah satu cara bagi pihak selain pencipta atau penulis mendapatkan benda beserta hak kebendaannya yang dimiliki penulis. Hak cipta atas artikel ilmiah adalah benda, hak moral dan hak ekonomi pada dasarnya merupakan hak kebendaan yang melekat pada benda dan menjadi milik penulis. Konsep hukum benda, hak kebendaan dapat lahir karena kepemilikan atau penguasaan. Pengalihan yang terjadi hak cipta atas artikel ilmiah dari penulis kepada pengelola jurnal adalah penguasaan. Kepemilikan masih menjadi milik penulis dengan adanya hak moral dan hak ekonomi akan kembali kepada penulis setelah 25 tahun terhitung dari tahun pengalihan terjadi. Bentuk pengalihan hak cipta atas artikel ilmiah adalah dengan perjanjian tertulis, karena merupakan kehendak dari penulis untuk mengalihkan kepada pengelola jurnal untuk publikasi artikel ilmiah. Pasal 16 ayat (2) huruf f UUHC menyatakan pengalihan hak cipta juga dapat terjadi karena sesuatu yang diperbolehkan undang-undang. Surat pernyataan pengalihan serta lisensi creative commons, selama ini digunakan sebagai cara pengalihan. Namun, untuk lisensi Creative Commons digunakan untuk pelindungan hak cipta dari artikel ilmiah yang dipublikasi dan disitasi oleh pembaca artikel ilmiah tersebut. Perjanjian pengalihan hak cipta umumnya tidak memuat klausul berapa lama hak cipta atas artikel ilmiah berada dalam penguasaan pengelola jurnal ilmiah. Hal tersebut pada dasarnya sudah diantisipasi pada pasal 18 UUHC, tapi jangka waktu 25 tahun akan kembali lagi pada penulis adalah jangka waktu yang lama dan inilah yang berpotensi adanya kerugian bagi penulis. Artikel ilmiah adalah ciptaan yang khas dan pribadi, dan merupakan bukti eksistensi penulis atas keilmuan dan kompetensinya. Jika penulis kehilangan hak ekonominya selama 25 tahun bahkan selamanya, artinya penulis dapat dikatakan tidak dapat melaksanakan hak ekonominya sendiri. Norma pada UUHC terkait pengalihan dan jangka waktu pelaksanaan hak ekonomi selama pengalihan, pada dasarnya sangat jelas. Namun, faktanya terdapat kerugian yang dialami penulis selama pelaksanaan pengalihan tersebut oleh pengelola jurnal ilmiah akibat ketidaklengkapan norma. Pengalihan hak cipta dapat sebagian atau seluruhnya, frasa ini tentunya membingungkan bagi pihak yang belum memahami hak cipta. Apalagi jika dikaitkan dengan ciptaan seperti artikel ilmiah. Karena itu, perlu adanya reformulasi pada pasal 16 ayat (2) tekait keterangan apa yang dialihkan (hak ekonomi, dan bukan menggunakan hak cipta) dan pasal 18 UUHC mengenai jangka waktu kembalinya hak ekonomi yang dialihkan kepada penulis, setidak-tidaknya tidak lebih dari 5 tahun dan bukan 25 tahun

English Abstract

Copyright is an exclusive right owned by the creator and it is protected automatically using the declarative principle. Copyright consists of two elements, first is moral rights and second is economic rights. Scientific articles are a form of creation which is regulated in article 40 paragraph (1) letter a Indonesia Copyrights Act 2014. Scientific articles are given a copyright protection because they fulfill the three conditions in standard of copyright ability, namely embodiment, creativity, and originality. Based on those, the creator of a scientific article is the author. The existence of scientific articles which is published cannot be separated from the policy of the Ministry of Education, Culture, Research and Technology through the Directorate General of Higher Education, that higher education academics are required to produce scientific articles and then they must be published. For students, the obligation to publish scientific articles is one of the requirements for graduating as a bachelor. Meanwhile, for lecturers, the publication of scientific articles is useful for promotion points to their functional positions. In fact, writers of scientific articles can carry out their own publications, especially in the current digital and internet era. Many pages provide free domain for all parties to upload their scientific work, whether undergraduate’s script, theses, dissertations, scientific articles, and so on. However, this cannot be done because in order to be recognized as a requirement for student graduation and points for a lecturer, scientific articles must be published in a reputable scientific journal. On this basis, the author must hand over the copyright for his scientific article to the journal manager when the author's scientific article is accepted and immediately published in the scientific journal. The transfer of copyright for scientific articles is carried out by means of a copyright transfer statement. Indonesia Copyrights Act 2014 has regulated the transfer of copyright or copy rights to scientific articles, one of which is by written agreement. Philosophical problems, legal uncertainty for authors arise due to incomplete norms regarding the transfer of copyright and the return of the exercise of economic rights to authors which takes quite a long time. Article 16 paragraph (2) Indonesia Copyrights Act 2014 states that copyright can be transferred in whole or in part. In this case, there are incomplete norms regarding the transfer that can be made, namely copyright which consists of two elements, moral rights and economic rights, or just economic rights, or just moral rights. Article 16 paragraph (2) Indonesia Copyrights Act 2014 is related to article 18 COPYRIGHTS ACT, related to the transfer of economic rights from copyright recipients. That if it is not specified how long the copyright transfer period will be, then after 25 years the transferred rights will return to the author. The research uses legal research methods, because there is a legal issue of incompleteness in article 16 paragraph (2) and article 18 of copyrights act. Apart from that, the philosophical issues that arise due to the incompleteness of these norms cause legal uncertainty for authors, namely regarding the ownership and implementation of economic rights from copyright to scientific articles they own. As a result of the law regarding the transfer of copyright on scientific articles, the author cannot communicate to the wider community as a result of his scientific responsibility, this is the loss experienced by the author. On that basis, this research raises the issue of the nature of the transfer of copyright to scientific articles; a form of transfer of copyright for scientific articles that provides legal certainty, and the formulation of norms that provide legal certainty for authors. Aiming at analyzing, identifying and xi finding answers to the problem formulation, a statutory regulatory approach, conceptual approach and philosophical approach are used with prescriptive analysis techniques. Legal materials are related laws and regulations such as COPYRIGHTS ACT, copyright transfer agreements as primary legal materials and scientific articles, reference books related to objects, copyright. Legal materials were collected by bibliography using the snowball technique. The research results found that transfer of copyright is a way for parties other than the creator or author to obtain objects and their material rights that belong to the author. Copyright for scientific articles is an object, moral rights and economic rights are basically material rights that are attached to objects and belong to the author. The legal concept of objects, property rights can arise due to ownership or control. The transfer of copyright to a scientific article from the author to the journal manager is control. Ownership still belongs to the author with moral rights and economic rights returning to the author after 25 years from the year the transfer occurred. The form of transfer of copyright for scientific articles is by written agreement, because it is the author's intention to transfer to the journal manager for the publication of scientific articles. Article 16 paragraph (2) letter f Indonesia Copyrights Act 2014states that the transfer of copyright can also occur due to something permitted by law. Transfer statements and creative commons licenses have been used as transfer methods. However, the Creative Commons license is used to protect the copyright of scientific articles published and cited by readers of the scientific articles. Copyright transfer agreements generally do not contain a clause on how long the copyright for scientific articles is under the control of the scientific journal manager. This has basically been anticipated in article 18 COPYRIGHTS ACT, but the 25 year period for the writer to return is a long period of time and this is what has the potential for losses for the writer. Scientific articles are unique and personal creations, and are proof of the author's existence of his knowledge and competence. If the author loses his economic rights for 25 years or even forever, this means that the author can be said to be unable to exercise his own economic rights. The norms in the Indonesia Copyrights Act 2014 regarding transfers and the period for implementing economic rights during the transfer are basically very clear. However, in fact there are losses experienced by authors during the implementation of this transfer by scientific journal managers due to incomplete norms. The transfer of copyright can be partial or complete, this phrase is certainly confusing for those who do not understand copyright. Especially if it is related to creations such as scientific articles. Therefore, there is a need for reformulation in article 16 paragraph (2) Indonesia Copyrights Act 2014 regarding the information on what is transferred (economic rights, and not using copyright) and article 18 Indonesia Copyrights Act 2014 regarding the return period for economic rights transferred to the author, at least no more than 5 years and at least less than 25 years

Item Type:	Thesis (Doktor)
Identification Number:	062401
Divisions:	S2/S3 > Doktor Ilmu Hukum, Fakultas Hukum
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	23 Sep 2024 06:46
Last Modified:	23 Sep 2024 06:46
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/230825

Text (DALAM MASA EMBARGO) Budi Hermono.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Actions (login required)

View Item