Prameswari, Afifah and Puspita Rahayu, S.Sos., MA. (2024) “Persepsi Pengguna Transjakarta Terhadap Keberadaan Ruang Khusus Peremp jruan pada Bus Transjakarta”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perempuan dalam transportasi umum memiliki banyak permasalahan. Salah satu masalah yang cukup sering ditemukan ialah pelecehan seksual. Salah satu instansi yang mengeluarkan kebijakan pencegahan pelecehan seksual terhadap perempuan ialah PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dengan ruang khusus perempuan. Namun, tidak hanya perempuan yang berpotensi menjadi korban pelecehan seksual, laki-laki juga dapat menjadi korban. Hal tersebut belum mendapatkan perhatian dari pemerintah ataupun instansi terkait. Sehingga, penelitian ini membahas terkait bagaimana tanggapan Pengguna Transjakarta terkait ruang khusus perempuan sebagai upaya pencegahan pelecehan seksual terhadap perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penentuan informan dengan menggunakan purposive serta snowball sampling dengan 6 informan dari Pengguna Transjakarta, 1 informan dari PT Transjakarta, serta 1 informan dari Komnas Perempuan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih menyukai ruang khusus perempuan dibandingka n ruang umum karena merasa lebih aman dan nyaman. Laki-laki merasa tidak keberatan dengan ruang khusus tersebut dan lebih mendukung adanya ruang khusus tersebut karena perempuan dianggap memang rentan menjadi korban pelecehan seksual. Ruang khusus perempuan dianggap adil dan merupakan hak yang sudah sepatutnya dimiliki oleh perempuan. Pelecehan seksual terhadap laki-laki dapat diatasi dengan tindakan afirmatif seperti diadakannya pengumuman untuk selalu waspada terhadap pelecehan seksual, pamflet, ataupun tulisan-tulisan yang mencegah pelecehan seksual dan hotline pengaduan pelecehan seksual.
English Abstract
Women in public transportation have many problems, one of which is quite often found is sexual harassment. One of the agencies that issued a policy to prevent sexual harassment against women is PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) with a special room for women. However, not only women are potential victims of sexual harassment, men can also become victims. This has not received concern from the government or related institutions. So that, this research discusses how Transjakarta users respond to the women's room as an effort to prevent sexual harassment against women. This research uses a qualitative method with a case study approach. The technique of selecting informants using purposive and snowball sampling with 6 informants from Transjakarta users, 1 informant from PT Transjakarta, and 1 informant from Komnas Perempuan. The results of this study show that women tend to prefer women-only spaces compared to public spaces because they feel safer and more comfortable. However, men do not object to the special room and are more supportive of the special room because women are considered vulnerable to being victims of sexual harassment. The women-only space is considered fair and a right that should be owned by women. Sexual harassment against men can be addressed by affirmative action such as making announcements to always be aware of sexual harassment, pamphlets, or writings that prevent sexual harassment and sexual harassment complaint hotlines.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052411 |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 10 Dec 2024 08:14 |
Last Modified: | 10 Dec 2024 08:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/230822 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Afifah Prameswari.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |