Dr. Abdul Madji, S.H.,M.Hum and Dr. Patricia Audrey Ruslijanto, S.H., M.Kn. (2024) Pemberatan Ancaman Pidana Terhadap Influencer Yang Mempromosikan Perjudian Secara Online Melalui Media Sosial. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Banyaknya kasus influencer melakukan Tindak Pidana mempromosikan perjudian online melalui media sosial. Dampak yang diakibatkan dari Tindak Pidana cukup luas bagi masyarakat dan banyak menimbulkan dampak negatif dan bisa mendorong masyarakat melakukan Tindak Pidana lain jika kecanduan bermain judi online. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Mengapa diperlukan pemberatan pidana terhadap Influencer yang Mempromosikan Perjudian secara Online Melalui Media Sosial? (2) Bagaimana konsep pengaturan hukum tentang pemberatan ancaman pidana terhadap Influencer yang Mempromosikan Perjudian secara Online Melalui Media Sosial? Penulis membahas dua permasalahan tersebut menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan kosneptual. Data primer sekunder dan tersier yang diperoleh dengan studi kepustakaan dan internet yang dianalisis dengan teknik preskriptif kemudian dikaitkan dengan teori tindak pidana, politik hukum pidana, kepastian hukum, dan konsep proporsionalitas hukum pidana Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Indonesia perlu dibuat peraturan terkait pemberatan ancaman sanksi pidana terkait tindak pidana mempromosikan perjudian online melalui media sosial yang dilakukan oleh influcener. Hal ini dikarenakan maraknya kasus terkait influencer yang mempromosikan perjudian online melalui media sosial. Dampak dari perbuatannya tersebut tentu mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk melakukan perjudian online. Apabila pemberatan sanksi pidana ini dikaitkan dengan teori tujuan pemidanaan yang dikemukakan oleh Muladi dan Barda N. Arief, tujuan dari adanya pemberatan ancaman sanksi pidana merupakan sarana pencegahan bagi pelaku tindak pidana untuk melakukan suatu perbuatan pidana dalam hal ini influencer yang melakukan perbuatan mempromosikan perjudian online melalui media sosialnya. Pemberatan sanksi ancaman pidana juga dapat menjadi alternative hukuman untuk menimbulkan efek jera bagi influencer yang melakukan promosi perjudian online melalui media sosial. Pemberatan ancaman sanksi pidana juga bertujuan untuk menjaga ketertiban dan kondusifitas media sosial. Selain itu, perlindungan bagi hak pengguna media sosial juga menjadi tujuan dari dibuatnya pemberatan ancaman sanksi pidana. Hal ini dikarenakan selian orang dewasa, anak-anak di Indonesia juga sudah bisa mengakses internet. (2) Konsep pengaturan terkait pemberatan sanksi pidana bagi influencer yang melakukan tindak pidana mempromosikan perjudian online melalui media sosial adalah dengan menambahkan pasal pemberat pada UU ITE dengan sanksi pidana tambahan yakni pidana penjara 1/3 dari pidana pokok dan atau pencabutan hak-hak terntentu seperti pencabutan status keanggotaan dari organisasi influencer atau larangan untuk tampil di seluruh media baik media massa maupun media internet dalam hal ini media sosial untuk jangka waktu tertentu. Saran untuk pihak terkait dalam penelitian ini adalah DPR dan Presiden agar menggunakan kewenangannya untuk segera membuat dan mengesahkan pengaturan terkait pemberatan ancaman sanksi pidana tehadap influencer yang mempromosikan perjudian online melalui media sosial.
English Abstract
There are many cases of influencers committing the crime of promoting online gambling through social media. The impact caused by criminal acts is quite extensive for the community and has many negative impacts and can encourage people to commit other crimes if they are addicted to playing online gambling. The formulation of the problems in this study are (1) Why is it necessary to aggravate the crime against Influencers Who Promote Gambling Online Through Social Media? (2) How is the concept of legal regulation regarding the aggravation of criminal threats against Influencers Who Promote Gambling Online Through Social Media? The author discusses these two problems using normative juridical research methods, using statutory and conceptual approaches. Secondary and tertiary primary data obtained by literature and internet studies are analyzed with prescriptive techniques and then associated with the theory of criminal acts, criminal law politics, legal certainty, and the concept of criminal law proportionality. The results of this study are as follows: (1) Indonesia needs to make regulations related to the aggravation of the threat of criminal sanctions related to the criminal act of promoting online gambling through social media committed by influcener. This is due to the rise of cases related to influencers who promote online gambling through social media. The impact of his actions certainly influenced the Indonesian people to conduct online gambling. If the aggravation of criminal sanctions is associated with the theory of punishment objectives put forward by Muladi and Barda N. Arief, the purpose of the aggravation of the threat of criminal sanctions is a means of preventing criminal offenders from committing a criminal act, in this case influencers who commit acts of promoting online gambling through their social media. The aggravation of criminal sanctions can also be an alternative punishment to create a deterrent effect for influencers who promote online gambling through social media. The aggravation of criminal sanctions also aims to maintain the order and conduciveness of social media. In addition, the protection of the rights of social media users is also the purpose of making the aggravation of the threat of criminal sanctions. This is because besides adults, children in Indonesia can also access the internet. (2) The concept of regulation related to the aggravation of criminal sanctions for influencers who commit the crime of promoting online gambling through social media is to add an aggravating article to the ITE Law with additional criminal sanctions, namely imprisonment of 1/3 of the principal punishment and or revocation of certain rights such as revocation of membership status of the influencer organisation or prohibition to appear in all media both mass media and internet media, in this case social media for a certain period of time. Suggestions for related parties in this study are the DPR and the President to use their authority to immediately make and ratify arrangements related to the threat of criminal sanctions against influencers who promote online gambling through social media.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 042401 |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Hukum, Fakultas Hukum |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 18 Sep 2024 08:29 |
Last Modified: | 18 Sep 2024 08:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/230720 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ahmad Yusron Abdillah.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |