Budiharto, Radiva Amanda Putri and Prof. Dr. Ir. Ludji Pantja Astuti, M.S., (2024) “Pertumbuhan Populasi dan Perkembangan Cadra cautella (Walker) (Lepidoptera: Pyralidae) pada Berbagai Tepung Beras. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Beras merupakan salah satu komoditas pangan yang menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia dalam memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2024) menunjukkan bahwa konsumsi beras masyarakat pada tahun 2023 meningkat sebesar 30 juta ton. Upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan konsumsi beras adalah melalui optimasi lahan dan peningkatan indeks pertanaman padi untuk meningkatkan produksi beras. Jenis beras yang biasa dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat terdiri dari beras giling, beras merah, beras hitam, beras pecah kulit, dan beras ketan. Pemanfaatan beras oleh masyarakat tidak hanya dimanfaatkan dalam bentuk utuh, melainkan dapat dimanfaatkan dalam bentuk tepung. Tepung merupakan bahan setengah jadi yang potensial dan fungsional karena mudah dicampur, disimpan, dan digunakan sesuai kebutuhan. Namun, tepung yang disimpan dalam jangka waktu tertentu dapat mengalami penurunan kualitas. Salah satu penyebab penurunan kualitas tepung selama penyimpanan adalah adanya serangan hama pascapanen Cadra cautella (Walker) (Lepidoptera: Pyralidae). Hama C. cautella merupakan hama polifag yang dapat menyebabkan kerusakan langsung dan tidak langsung pada komoditas simpan. Tingkat kerusakan akibat serangan C. cautella dapat dipengaruhi oleh kualitas pakan, meliputi faktor fisik dan kimia pakan. Kesesuaian faktor fisik dan kimia pakan dapat memengaruhi pertumbuhan populasi dan perkembangan hama pascapanen. Saat ini, penelitian mengenai pengaruh kualitas pakan terhadap pertumbuhan populasi dan perkembangan C. cautella dalam bentuk tepung masih terbatas, sehingga penelitian pertumbuhan populasi dan perkembangan C. cautella pada berbagai tepung beras perlu dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan populasi dan perkembangan C. cautella pada berbagai tepung beras. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT), Fakultas Pertanian (FP), Universitas Brawijaya (UB) pada bulan Desember 2023 hingga Juni 2024. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan enam jenis tepung beras sebagai perlakuan yang terdiri dari tepung beras giling, tepung beras merah, tepung beras hitam, tepung beras pecah kulit, tepung beras ketan hitam, dan tepung beras ketan putih. Masingmasing perlakuan diulang sebanyak lima kali yang diatur dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini diawali dengan menimbang setiap pakan sebanyak 50 g dan dimasukkan ke tabung perlakuan (d= 15 cm; t= 5,5 cm). Selanjutnya, sebanyak 100 butir telur C. cautella berumur 0–24 jam diinfestasikan ke dalam tabung sesuai perlakuan. Telur diamati hingga berkembang menjadi imago baru (F1). Imago F1 C. cautella yang muncul pada setiap perlakuan pada hari yang sama dikawinkan di mating cage (d= 7 cm; t= 25 cm) untuk menghasilkan telur. Sebanyak 10 butir telur yang dihasilkan oleh imago F1 betina C. cautella yang berumur 0–24 jam pada setiap pakan dimasukkan satu per satu ke dalam vial (d= 3 cm; t=3,5 cm) yang berisi 1 g pakan sesuai perlakuan. Variabel yang diamati meliputi jumlah larva, pupa, imago F1 jantan, imago F1 betina, total imago F1, nisbah kelamin, fase telur, larva, prepupa, pupa, praoviposisi, oviposisi, pascaoviposisi, siklus hidup,ii fekunditas, fertilitas, lama hidup C. cautella, dan penurunan kualitas tepung akibat infestasi C. cautella. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai tepung beras berpengaruh terhadap pertumbuhan populasi dan perkembangan C. cautella. Pertumbuhan populasi C. cautella lebih tinggi pada tepung beras ketan hitam dibandingkan dengan tepung beras giling, tepung beras merah, tepung beras hitam, tepung beras pecah kulit, dan tepung beras ketan putih. Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa, perkembangan C. cautella lebih singkat pada tepung beras ketan hitam dibandingkan dengan tepung beras giling, tepung beras merah, tepung beras hitam, tepung beras pecah kulit, dan tepung beras ketan putih. Penurunan kualitas tepung beras akibat infestasi C. cautella lebih tinggi pada tepung beras ketan hitam dibandingkan dengan tepung beras giling, tepung beras merah, tepung beras hitam, tepung beras pecah kulit, dan tepung beras ketan putih.
English Abstract
Rice is one of the food commodities that is the primary concern of the Indonesian government in fulfilling the consumption needs of the Indonesian people. Based on data from Badan Pusat Statistik (2024), public rice consumption in 2023 increased by 30 million tons. The government's efforts to fulfill rice consumption needs include land optimization and increasing the rice planting index to increase rice production. The types of rice commonly consumed and utilized by the community consist of milled rice, red rice, black rice, brown rice, and glutinous rice. The community uses rice not only in whole form but also in the form of flour. Flour is a potential and functional semi-finished ingredient because it is easy to mix, store, and use as needed. However, flour that is stored for a certain period can cause a decrease in quality. One of the causes of flour deterioration during storage is the infestation of storage product pests Cadra cautella (Walker) (Lepidoptera: Pyralidae). C. cautella is a polyphage pest that can cause direct and indirect damage to stored products. The damage caused by C. cautella attacks can be affected by the quality of the diet, including physical and chemical factors of the diet. The suitability of physical and chemical factors of diet can affect population growth and the development of storage product pests. Currently, the research on the influence of diet quality on population growth and the development of C. cautella in the form of flour is still limited, so research on population growth and the development of C. cautella in various rice flours needs to be carried out to determine the population growth and development of C. cautella in various rice flours. The research was carried out at the Plant Pest Laboratory, Department of Plant Pests and Diseases (HPT), Faculty of Agriculture (FP), Universitas Brawijaya (UB) from December 2023 to June 2024. This research used six types of rice flour as treatments, which consist of milled rice flour, red rice flour, black rice flour, brown rice flour, black glutinous rice flour, and white glutinous rice flour. Each treatment was repeated five times and arranged in a Completely Randomized Design (CRD). This research began by weighing as much as 50 g of each diet and putting it into a treatment jar (d= 15 cm; h = 5.5 cm). Furthermore, as many as 100 C. cautella eggs aged 0–24 hours are put into a treatment jar according to the treatment. Subsequently, the egg is observed until it develops into a newly emerged adult F1 progeny. The F1 progeny of C. cautella that appeared in each treatment on the same day was mated in a mating cage (d= 7 cm; h= 25 cm) to produce eggs. A total of 10 eggs produced by female F1 adults of C. cautella aged 0–24 hours at each diet are put one by one into each vial (d= 3 cm; h= 3.5 cm) that contains 1 g according to the treatment. The observed variables include the number of larvae, pupae, males, females, total F1 progeny, sex ratio, phase of egg, larvae, prepupae, pupae, preoviposition, oviposition, postoviposition, life cycle, fecundity, fertility, the longevity of C. cautella, and decreases in flour quality due to C. cautella infestation. The results showed that various rice flours affected the population growth and development of C. cautella. The population growth of C. cautella was higher in black glutinous rice flour than in milled rice flour, red rice flour, black rice flour, brown rice flour, and white glutinous rice flour. It was further stated that theiv development of C. cautella was shorter in black glutinous rice flour than in milled rice flour, red rice flour, black rice flour, brown rice flour, and white glutinous rice flour. The decrease in quality due to C. cautella infestation was higher in black glutinous rice flour compared to milled rice flour, red rice flour, black rice flour, brown rice flour, and white glutinous rice flour.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0524040507 |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
| Depositing User: | Unnamed user with username nova |
| Date Deposited: | 19 Nov 2024 02:25 |
| Last Modified: | 19 Nov 2024 02:25 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/230681 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Radiva Amanda Putri Budiharto.pdf Restricted to Registered users only Download (13MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |