Estimasi Emisi dan Serapan Karbondioksida (CO2) Dari Aktivitas Permukiman di Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan

Firdausi, Nisa Audiya and Dr. Ir. Alexander Tunggul Sutan Haji, MT. and Yusron Sugiarto, STP., M.Sc., MP., Ph.D (2024) Estimasi Emisi dan Serapan Karbondioksida (CO2) Dari Aktivitas Permukiman di Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permukiman merupakan lingkungan tempat tinggal dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh manusia atau penghuninya. Kegiatan atau aktivitas manusia dapat mengakibatkan pencemaran udara yang menyebabkan suhu panas bumi semakin meningkat. Semakin banyak energi yang digunakan maka semakin banyak pula penggunaan bahan bakar fosil seperti gas, minyak, dan batu bara. Penggunaan bahan bakar fosil yang meningkat dapat mengakibatkan meningkatnya pula gas rumah kaca sehingga emisi yang dihasilkan juga sangat tinggi. Selain itu, kawasan permukiman yang terus bertambah akibat pertambahan jumlah penduduk membuat perubahan penggunaan lahan yang sebelumnya berbentuk lahan hijau untuk menyerap emisi CO2 menjadi berkurang sehingga timbulan emisi CO2 bertambah karena tidak ada vegetasi yang menghasilkan oksigen. Penelitian dilakukan di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah emisi gas karbondioksida (CO2) dari aktivitas permukiman, memperkirakan kemampuan ruang terbuka hijau dalam menyerap emisi gas karbondioksida (CO2), memetakan kesenjangan serapan ruang terbuka hijau dan emisi gas karbondioksida (CO2) dari aktivitas permukiman, dan merekomendasikan ruang terbuka hijau pada tiap desa. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dan quota sampling. Nilai emisi gas karbondioksida (CO2) total yang dihasilkan dari aktivitas permukiman di Kecamatan Satui sebesar 138.046,69 tonCO2/tahun dengan nilai perkiraan serapan ruang terbuka hijau dalam menyerap emisi sebesar 5.338.585,98 tonCO2/tahun. Terdapat nilai kesenjangan antara nilai emisi dan nilai serapan karbondioksida terutama pada desa Makmur Mulia dan Sinar Bulan. Pada kedua desa tersebut serapan emisi hanya dilakukan oleh sawah dan belukar serta kurangnya vegetasi pada kedua desa tersebut. Rekomendasi RTH di Kecamatan Satui hanya untuk desa Makmur Mulia dan Sinar Bulan karena pada kedua desa tersebut masih terdapat emisi yang belum diserap oleh lahan eksisting dan bentuk rekomendasi RTH berupa Taman Kelurahan. Penambahan RTH di Desa Makmur Mulia dan Sinar Bulan masing-masing sebesar 59.65 ha dan 0.72 ha.

English Abstract

Settlements are living environments where various activities are carried out by humans or their inhabitants. Human activities can lead to air pollution, which in turn increases global temperatures. The more energy used, the greater the consumption of fossil fuels such as gas, oil, and coal. Increased use of fossil fuels leads to higher emissions of greenhouse gases, resulting in elevated levels of emissions. Additionally, the continuous expansion of residential areas due to population growth results in land use changes, reducing green spaces that absorb CO2 emissions. Consequently, CO2 emissions increase because there is a lack of vegetation to produce oxygen. The research was conducted in the Satui District, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan, with the objectives of determining the amount of carbon dioxide (CO2) emissions from residential activities, estimating the capacity of green open spaces to absorb CO2 emissions, mapping the gap between green open space absorption and CO2 emissions from residential activities, and recommending green open spaces for each village. The method used in this study was descriptive quantitative with purposive sampling and quota sampling techniques. The total CO2 emissions produced from residential activities in Satui District amount to 138.046,69 tons CO2 per year, while the estimated absorption capacity of green open spaces for CO2 is 5.338.585,98 tons CO2 per year. There was a gap between the emission value and the absorption value of CO2, especially in the villages of Makmur Mulia and Sinar Bulan. In these two villages, CO2 absorption was only carried out by rice fields and shrubs, with a lack of vegetation change.Recommendations for green open spaces in Satui District was specifically for the villages of Makmur Mulia and Sinar Bulan because these villages still had emissions that are not absorbed by the existing land. The recommended form of green open space was a Neighborhood Park. An additional green open space was recommended for Makmur Mulia and Sinar Bulan, totaling 59.65 hectares and 0.72 hectares.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524100276
Uncontrolled Keywords: Emisi Karbon, Gas Rumah Kaca, Permukiman-Carbon emission, Greenhouse gasses,
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 09 Dec 2024 07:50
Last Modified: 09 Dec 2024 07:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/230554
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nisa Audiya Firdausi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item