Pengaruh Kegiatan Sosial dan Budaya di Klenteng Eng An Kiong dalam Memperkuat Idenitas Sosial Komunitas Tionghoa di Kota Malang.

Fachrulrozy, Muhammad Rifqi and Dr.Hipolitus Kristoforus Kewuel, S.Ag.,M.Hum (2024) Pengaruh Kegiatan Sosial dan Budaya di Klenteng Eng An Kiong dalam Memperkuat Idenitas Sosial Komunitas Tionghoa di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Klenteng Eng An Kiong merupakan tempat ibadah Tri Dharma yang berarti rumah ibadah ini menjadi tempat keagamaan bagi tiga keyakinan yaitu Buddha, Konghucu dan Taoisme. Klenteng Eng An Kiong menjadi pusat ibadah ketiga agama tersebut, selain itu menjadi tempat perayaan festival seperti perayaan tahun baru, pertunjukan barongsai, lalu ada kegiatan amal atau bakti sosial seperti pembagian sembako bagi yang membutuhkan dan kegiatan sosial serta budaya bagi umat lain atau etnis lain. Ini berarti bahwa Klenteng Eng An Kiong selain berfungsi sebagai tempat ibadah merupakan tempat bersosialisasi masyarakat Tionghoa dengan masyarakat lainnya. Permasalahan dimulai ketika ada masyarakat Indonesia yang menganggap asing bangsa Tionghoa, maka bangsa Tionghoa pun akan merasa tidak memiliki identitas sosial selama di Indonesia. Dengan adanya Klenteng Eng An Kiong diharapkan dapat membangun serta memperkuat identias sosial baru bagi bangsa Tionghoa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja kegiatan sosial dan budaya yang dilakukan di Klenteng Eng An Kiong serta bagaimana kegiatan sosial dan budaya dapat berpengaruh dalam memperkuat identitas sosial bagi komunitas Tionghoa di kota Malang. Penelitian menggunakan teori identitas sosial oleh Tajfel serta menggunakan pendekatan Multikulturalisme. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif. Untuk pengumpulan data, penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Kegiatan sosial dan budaya terbukti memberikan pengaruh baik terhadap identitas sosial komunitas Tionghoa di Malang. Klenteng Eng An Kiong yang memberikan kontribusi sosial terhadap masyarakat sekitar, membantu komunitas Tionghoa di Malang merasa lebih percaya diri untuk berbaur dan tidak merasa rendah diri hanya karena mereka bukan bangsa asli Indonesia. Dengan menginisiasi dan memberikan bantuan sosial atau bakti sosial melalui Klenteng Eng An Kiong, komunitas Tionghoa merasakan keterlibatan yang positif dan akhirnya merasa saling memiliki dan menjaga. Dengan bergabung dalam kegiatan - kegiatan sosial dan budaya yang diadakan di Klenteng, komunitas Tionghoa terutama pemuda - pemudi jadi memiliki tujuan, seperti ingin membuat bangsa Tionghoa semakin dipandang lebih baik, melestarikan budaya dan meningkatkan kemungkinan akulturasi kesenian dan tradisi atau sekedar ingin membantu sesama mereka.

English Abstract

Eng An Kiong Temple is a place of worship for the Tri Dharma which means this house of worship is a religious place for three faiths, namely Buddhism, Confucianism and Taoism. Eng An Kiong Temple is the center of worship for the three religions, in addition to being a place for festival celebrations such as New Year's celebrations, Barongsai performances, then charity activities or social services such as the distribution of basic necessities for those in need and social and cultural activities for other people or other ethnicities. This means that Eng An Kiong Temple in addition to functioning as a place of worship is a place for socializing the Chinese community with other communities. The problem begins when there are Indonesian people who consider the Chinese foreigners, then the Chinese will also feel that they do not have a social identity while in Indonesia. With the existence of the Eng An Kiong Temple, it is hoped that it can build and strengthen a new social identity for the Chinese people The purpose of this study is to find out what social and cultural activities are carried out at the Eng An Kiong Temple and how social and cultural activities can be influential in strengthening social identity for the Chinese community in the city of Malang. The research uses Tajfel's theory of social identity and uses the Multiculturalism approach. This study uses qualitative and descriptive research methods. For data collection, this study uses primary data and secondary data. Social and cultural activities have proven to have a good influence on the social identity of the Chinese community in Malang. The Eng An Kiong Temple, which makes a social contribution to the surrounding community, helps the Chinese in Malang feel more confident to blend in and not feel inferior just because they are not native to Indonesia. By initiating and providing social assistance or social service through the Eng An Kiong Temple, the Chinese people feel a positive involvement and finally feel that they belong and take care of each other. By participating in social and cultural activities held at the Temple, the Chinese people, especially young people, have goals, such as wanting to make the Chinese community seen better, preserving culture and increasing the possibility of acculturation of arts and traditions or just wanting to help their fellow citizens.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052412
Uncontrolled Keywords:	Klenteng Eng An Kiong, Identias Sosial, Tionghoa-Eng An Kiong Temple, Social Identity, Chinese
Divisions:	Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	06 Dec 2024 08:14
Last Modified:	06 Dec 2024 08:14
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/230446

Text (DALAM MASA EMBARGO) Muhammad Rifqi Fachrulrozy.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Actions (login required)

View Item