Uji Preferensi Kumbang Ambrosia Euplatypus Parellelus (Fabricius, 1801) Pada Tanaman Sonokembang (Pterocarpus Indicus Willd.)

Masyhur, Nur and Prof. Dr. Agr. Sc. Hagus Tarno,, S.P., M.P. and Prof. Madya Dr. Seca, Gandaseca (2024) Uji Preferensi Kumbang Ambrosia Euplatypus Parellelus (Fabricius, 1801) Pada Tanaman Sonokembang (Pterocarpus Indicus Willd.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sonokembang (Pterocarpus indicus) banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pohon sonokembang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia baik itu secara ekologi, ekonomi dan budaya. Menurut daftar merah IUCN sonokembang memiliki status konservasi terancam (endangered) di alam liar. Tanaman sonokembang ini merupakan salah satu tanaman inang yang sering terserang hama kumbang ambrosia Euplatypus parallelus. Dilihat dari ditemukannya beberapa pohon sonokembang mati di sepanjang jalanan Surabaya, Batu, dan Malang pada tahun 2014 (Tarno et al., 2014). Ditemukan jumlah ambrosia yang menyerang di kota Malang sebanyak 65% dan di kota batu sebanyak 75% (Tarno et al., 2021). Sebelumnya sudah pernah dilakukan uji preferensi kumbang ambrosia Oleh karena itu, perlu adanya penelitian untuk mengkaji preferensi kumbang ambrosia Euplatypus parallelus pada tanaman sonokembang pada tahun 2013 oleh Rohman. Uji preferensi ini dilakukan untuk mengetahui preferensi kumbang ambrosia E. parallelus terhadap berbagai kondisi dari tanaman sonokembang berdasarkan diameter batang, kualitas kesehatan batang dan lapisan batang tanaman sonokembang. Penelitian dilaksanakan di berbagai Kecamatan di Kota Malang yaitu Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Sukun, dan Kecamatan Klojen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2024. Variabel pengamatan meliputi banyak kumbang memilih berdasarkan perilaku yang diberikan yakni kualitas batang, diameter batang, dan lapisan batang sonokembang. Pengujian kualitas menggunakan alat olfactometer dengan dua perlakuan batang sehat dan sakit yang dilakukan sebanyak 6 kali ulangan dengan menggunakan 40 kumbang ambrosia pada setiap ulangannya, data rerata kumbang memilih dianalisis menggunakan uji T menggunakan RStudio. Pengujian diameter batang menggunakan alat olfactometer dengan dua perilaku batang berdiameter besar (23cm) dan batang kecil (13cm) yang dilakukan sebanyak 6 kali ulangan dengan menggunakan 40 kumbang ambrosia pada setiap ulangannya data rerata kumbang memilih dianalisis menggunakan uji T menggunakan RStudio. Pengujian lapisan batang menggunakan alat olfactometer dengan tiga perilaku heartwood, sapwood, dan bark yang dilakukan sebanyak 6 kali ulangan dengan menggunakan 40 kumbang ambrosia pada setiap ulangannya, data rerata kumbang memilih dianalisis menggunakan ANOVA jika hasil berbeda nyata akan dilanjutkan dengan uji Tukey/BNJ dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan rerata jumlah kumbang ambrosia memilih pada batang sonokembang sehat dan sakit sebanyak 31,17 dengan persentase 78% untuk batang sonokembang sehat dan untuk batang sonokembang sakit sebanyak 8,84 dengan persentase 22%. Hasil uji T menunjukan adanya perbedaan nyata antara dua perlakuan sehingga didapatkan bahwa kumbang ambrosia menyukai batang sehat dibandingkan batang sakit. Rerata jumlah kumbang ambrosia memilih pada batang sonokembang dengan diameter besar dan kecil sebanyak 28,34 dengan i persentase 71% untuk batang sonokembang berdiameter besar dan 11,67 dengan persentase 21% untuk batang sonokembang berdiameter kecil. Hasil uji T menunjukan adanya perbedaan nyata antara dua perlakuan sehingga didapatkan bahwa kumbang ambrosia menyukai batang sonokembang dengan diameter batang besar dari pada batang sonokembang dengan diameter kecil. Hasil uji Tukey pada lapisan batang sonokembang menunjukan hasil yang berbeda nyata antara lapisan batang bark dengan lapisan sapwood dan heartwood. Untuk lapisan sapwood dan heartwood didapatkan hasil tidak berbeda nyata antara kedua perlakuan.

English Abstract

Sonokembang (Pterocarpus indicus) is often found in Southeast Asia, including Indonesia. Sonokembang trees are widely used by people in Indonesia both ecologically, economically and culturally. According to the IUCN red list, sonokembang has endangered conservation status in the wild. This sonokembang plant is one of the host plants that is often attacked by the ambrosia beetle Euplatypus parallelus. Judging from the discovery of several dead sonokembang trees along the streets of Surabaya, Batu and Malang in 2014 (Tarno et al., 2014). It was found that the number of ambrosia attacks in Malang city was 65% and in Batu city it was 75% (Tarno et al., 2021). Previously, ambrosia beetle preference tests had been carried out. Therefore, research was needed to examine the preference of the ambrosia beetle Euplatypus parallelus on sonokembang plants in 2013 by Rohman. This preference test was carried out to determine the preference of the ambrosia beetle E. parallelus for various conditions of sonokembang plants based. The research was carried out in various sub-districts in Malang City, namely Lowokwaru District, Sukun District, and Klojen District. This research was carried out from March to July 2024. Observation variables included the number of beetles choosing based on given behavior, namely stem quality, stem diameter and sonodeveloping stem layers. Quality testing using an olfactometer with two behaviors of healthy and diseased stems was carried out in 6 repetitions using 40 ambrosia beetles. In each repetition, the average data of selected beetles was analyzed using the T test using RStudio. Stem diameter testing using an olfactometer with two behaviors of large diameter stems (23cm) and small stems (13cm) was carried out in 6 repetitions using 40 ambrosia beetles. Testing of the stem layer using an olfactometer with three behaviors of heartwood, sapwood and bark was carried out 6 times using 40 ambrosia beetles in each replication. The mean data of the beetles chosen was analyzed using ANOVA. If the results were significantly different, it would be continued with the Tukey/BNJ test with a level of 5%. The research results showed that the average number of ambrosia beetles choosing healthy and sick sonokembang stems was 31.17 with a percentage of 78% for healthy sonokembang stems and 8.84 for sick sonokembang stems with a percentage of 22%. The results of the T test showed that there were real differences between the two treatments, so it was found that ambrosia beetles preferred healthy stems over diseased stems. The average number of ambrosia beetles choosing sonokembang stems with large and small diameters was 28.34 with a percentage of 71% for large diameter sonokembang stems and 11.67 with a percentage of 21% for small diameter sonokembang stems. The results of the T test showed that there was a real difference between the two treatments, so it was found that the ambrosia beetle preferred sonokembang stems with a large stem diameter rather than sonokembang stems with a small diameter. The results of the Tukey test on the iii sonokembang stem layer showed significantly different results between the bark stem layer and the sapwood and heartwood layers. For the sapwood and heartwood layers, the results were not significantly different between the two treatments.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052404
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 07 Nov 2024 04:37
Last Modified: 07 Nov 2024 04:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/230030
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nur Masyhur.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item