Analisis Ekonomi dan Energi Pemanfaatan Bungkil Wijen (Sesamum indicum L.) Produksi Minyak Wijen untuk Pembuatan Sambal Cabuk

Dr. Ir. Ary Mustofa Ahmad, MP and Dr. Mochamad Bagus Hermanto, S.TP., M.Sc (2024) Analisis Ekonomi dan Energi Pemanfaatan Bungkil Wijen (Sesamum indicum L.) Produksi Minyak Wijen untuk Pembuatan Sambal Cabuk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Wijen merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Produk wijen sudah dikenal oleh masyarakat luas, sehingga pada penelitian ini akan dilakukan pemanfaatan bungkil wijen menjadi produk makanan yaitu sambal cabuk. Sambal cabuk berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah. Proses pembuatan produk sambal cabuk tersebut akan dikaitkan dengan analisis ekonomi dan energi untuk mendapatkan produk yang efisien termasuk pendapatan, biaya produksi, dan Break Even Point. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa analisis kelayakan dan biaya produksi saling berkaitan untuk pelaku usaha terhadap pengembangan produknya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui analisis energi dari pembuatan produk sambal cabuk menggunakan bungkil wijen. Selain itu, untuk mengetahui analisis ekonomi dari pembuatan produk sambal cabuk menggunakan bungkil wijen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif untuk menghitung energi dan nilai ekonomi produk sambal cabuk yang telah dibuat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang didapatkan dari hasil penelitian dan data sekunder dari data penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya untuk mencapai tujuan penelitian. Analisis energi pada penelitian pembuatan sambal cabuk didapatkan bahwa energi manusia yang dibutuhkan untuk memproduksi sambal cabuk sebesar 5,12 MJ/kg produk. Energi bahan bakar gas yang dibutuhkan dalam produksi sambal cabuk menjadi energi yang terbesar yaitu 9,845 MJ/kg. Energi listrik menjadi energi yang paling kecil karena pada produksi sambal cabuk, penggunaan energi listrik sebesar 6,0885E-05 MJ/kg produk. Data Break Event Point (BEP), dan Payback Period (PP) yang menggambarkan kelayakan usaha. Berdasarkan hasil perhitungan Break Event Point (BEP) sambal cabuk tersebut menunjukkan bahwa apabila ingin memperoleh keuntungan maka harus memproduksi sebanyak 9360 pcs. Dengan harga jual produk sambal cabuk Rp.4.000 per pcs, usaha sambal cabuk dengan produksi 780 pcs sambal dengan kemasan 44 gr akan balik modal dalam jangka waktu 4 bulan 6 hari dari perhitungan Payback Period (PP). Penelitian produksi sambal cabuk dapat dikatakan setimbang karena telah sesuai dengan hukum kekekalan massa yaitu massa yang masuk = massa yang keluar yaitu massa yang masuk sebesar 0,54748 kg dan massa yang keluar sebesar 0,54748 kg.

English Abstract

Sesame is one of the plantation commodities that has great potential to be developed in Indonesia. Sesame products are well known by the wider community, so in this study the use of sesame meal will be carried out into food products, namely chili sauce. Sambal cabuk comes from Wonogiri, Central Java. The process of making chili sauce products will be associated with economic and energy analysis to obtain efficient products including revenue, production costs, and Break Even Point. From the description above, it can be seen that feasibility analysis and production costs are interrelated for business actors towards product development. Knowing the energy analysis of making sambak cabuk products using sesame meal. Then to find out the economic analysis of making chili sauce products using sesame cake. The method used in this study is a quantitative method to calculate the energy and economic value of chili sauce products that have been made. The type of data used in this study is primary data obtained from research results and secondary data from research data that has been carried out previously to achieve research objectives. Energy analysis in research on making chili sauce found that the human energy required to produce chili sauce was 5.12 MJ/kg of product. The gas fuel energy required in the production of chili sauce is the largest energy, namely 9.845 MJ/kg. Electrical energy is the smallest energy because in the production of chili sauce, electrical energy used is 6.0885E-05 MJ/kg of product. Break Event Point (BEP) and Payback Period (PP) data which describes the feasibility of the business. Based on the results of the Break Event Point (BEP) calculation, the chilli sauce shows that if you want to make a profit you have to produce 9360 pcs. With a selling price of chili sauce products of IDR 4,000 per pc, a chili sauce business with production of 780 pcs of chili sauce in 44 gram packaging will return its capital within 4 months 6 days from the Payback Period (PP) calculation. Research on the production of chili chili sauce can be said to be balanced because it is in accordance with the law of conservation of mass, namely mass entering = mass leaving, namely the mass entering is 0.54748 kg and the mass leaving is 0.54748 kg.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052404
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 19 Dec 2024 04:01
Last Modified: 19 Dec 2024 04:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/229969
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
IRVIN MANATAR SIRAIT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item