“Performa Diagnostik Kadar Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) Urine pada Pasien Diabetes Melitus dan Hipertensi dengan Kerusakan Ginjal”.

Rudolfo, Selly Laurencia and Dr. dr. Hani Susianti,, Sp.PK, Subsp.N.R.(K), and dr. Catur Suci Sutrisnani, Sp.PK, Subsp.E.M.(K). (2024) “Performa Diagnostik Kadar Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) Urine pada Pasien Diabetes Melitus dan Hipertensi dengan Kerusakan Ginjal”. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Diabetes melitus (DM) dan hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit ginjal kronik (PGK). Deteksi dini PGK sangat penting untuk mencegah progresivitas penyakit. Albuminuria dan estimated glomerular filtration rate (eGFR) merupakan biomarker yang sering digunakan, namun memiliki beberapa keterbatasan dalam mendeteksi kerusakan ginjal. Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) merupakan salah satu biomarker yang potensial untuk mendeteksi kerusakan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa diagnostik NGAL urine sebagai biomarker kerusakan ginjal pada pasien DM dan hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang yang melibatkan pasien DM dan/atau hipertensi di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada bulan Januari-Juni 2022. Kadar NGAL urine, albumin-tocreatinine ratio (UACR), dan eGFR diukur pada subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penentuan kerusakan ginjal berdasarkan UACR ≥30 mg/g dan/atau eGFR < 60 ml/menit/1,73 m2. Analisis statistik uji beda dilakukan untuk membandingkan kadar NGAL urine antara kelompok dengan dan tanpa kerusakan ginjal, serta untuk menilai performa diagnostik NGAL urine menggunakan kurva ROC. Penelitian ini melibatkan 88 pasien DM dan/atau hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan kadar NGAL urine secara signifikan lebih tinggi pada kelompok pasien DM dan/atau hipertensi dengan kerusakan ginjal (nilai median 89,95 ng/mL) dibandingkan kelompok tanpa kerusakan ginjal (nilai median 44,06 ng/mL) dengan nilai p=0,000 (p<0,001). Analisis ROC menunjukkan bahwa NGAL urine memiliki nilai area under the curve (AUC) yang tinggi yaitu 0,930, mengindikasikan akurasi yang baik dalam mendeteksi kerusakan ginjal. NGAL urine menunjukkan sensitivitas 91,9% dan spesifisitas 88,5% dengan nilai cut-off 73,52 ng/mL dalam mendeteksi kerusakan ginjal pada pasien DM dan/atau hipertensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NGAL urine memiliki potensi sebagai biomarker yang sensitif dan spesifik dalam mendeteksi kerusakan ginjal pada pasien DM dan hipertensi. Penggunaan NGAL urine secara bersamaan dengan biomarker konvensional dapat meningkatkan akurasi diagnosis dan memungkinkan intervensi lebih dini.

English Abstract

Diabetes mellitus (DM) and hypertension are the main risk factors for chronic kidney disease (CKD). Early detection of CKD is very important to prevent disease progression. Albuminuria and estimated glomerular filtration rate (eGFR) are biomarkers that are often used, but have some limitations in detecting kidney damage. Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) is one of the potential biomarkers for detecting kidney damage. This study aimed to determine the diagnostic performance of urinary NGAL as a biomarker for kidney damage in patients with DM and hypertension. This is an observational analytic study with a cross-sectional design involving patients with DM and/or hypertension at RSUD Dr. Saiful Anwar Malang from January to June 2022. Urinary NGAL levels, albumin-to-creatinine ratio (UACR), and eGFR were measured in subjects who met the inclusion and exclusion criteria. Determination of kidney damage based on UACR ≥30 mg/g and/or eGFR < 60 ml/minute/1,73 m2. Statistical analysis was performed to compare urinary NGAL levels between groups with and without kidney damage, and to assess the diagnostic performance of urinary NGAL using the ROC curve. This study involved 88 DM and/or hypertension patients who met the inclusion and exclusion criteria. The results showed that urinary NGAL levels were significantly higher in the group of DM and/or hypertension patients with kidney damage (median value 89,95 ng/mL) compared to those without (median value 44,06 ng/mL) with a value of p=0,000 (p<0.001). ROC analysis showed that urinary NGAL had a high area under the curve (AUC) of 0.930, indicating good accuracy in detecting kidney damage. Urinary NGAL showed a sensitivity of 91.9% and specificity of 88.5% with a cut-off value of 73.52 ng/mL in detecting kidney damage in patients with DM and/or hypertension. The results of this study indicate that urinary NGAL has the potential to be a sensitive and specific biomarker for detecting kidney damage in patients with DM and hypertension. The use of urinary NGAL in conjunction with conventional biomarkers can improve diagnostic accuracy and allow for earlier intervention.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0424060094
Uncontrolled Keywords:	Kerusakan ginjal, DM, Hipertensi, UACR, NGAL urine
Divisions:	Profesi Kedokteran > Spesialis Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	09 Oct 2024 03:58
Last Modified:	09 Oct 2024 03:58
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/229856

Text (DALAM MASA EMBARGO) Selly Laurencia Rudolfo.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Actions (login required)

View Item