Fidiawati, Ananda Putri and Yulia Amirul, Fata (2024) Potensi Cadangan Karbon Pada Tegakan Dan Kecukupan Hutan Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hutan kota sebagai ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan berperan penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi cadangan karbon pada tegakan hutan kota malang dan menganalisis kecukupan hutan kota Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2024 di hutan kota, Kota Malang, Jawa Timur. Karakteristik tegakan diperoleh dari pengumpulan data jenis dan jumlah tegakan pada hutan kota kemudian dilakukan perhitungan INP (Indeks Nilai Penting) dan H’ (Indeks Keanekaragaman Jenis). Perhitungan biomassa dan cadangan karbon menggunakan metode non-destruktif dengan persamaan allometrik. Pengambilan data dilakukan di 8 hutan kota yang ada di Kota Malang sesuai dengan SK Walikota Malang NO. 188.45/139/35.73.112/2019 tahun 2019. Pengukuran di masing-masing hutan kota dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dengan luas plot 20 x 20 m² untuk pohon dan 10 x 10 m² untuk tiang. Analisis kecukupan hutan kota diketahui dengan menghitung luas berdasarkan SK Walikota Malang NO. 188.45/139/35.73.112/2019 dan menganalisis dengan luas hutan kota sesuai PP No. 63 tahun 2002 tentang Hutan Kota. Berdasarkan perhitungan INP, pada tingkat pohon dan tiang diperoleh 7 jenis tegakan dengan nilai INP tertinggi yaitu jati putih (Gmelina arborea), mahoni (Swietenia macrophylla), trembesi (Samanea saman), beringin (Ficus benjamina), glodokan tiang (Polyalthia longifolia), sawo duren (Chrysophyllum caimito), dan kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Perhitungan indeks keanekaragaman jenis menunjukkan Hutan Kota Jl. Kediri, Hutan Kota Velodrome, Hutan Kota Malabar, Hutan Kota Indragiri, Hutan Kota Jl. Jakarta, dan Hutan Kota Hamid Rusdi memiliki kategori nilai keanekaragaman sedang, Sementara, Hutan Kota Mulyorejo, dan Hutan Kota Pandanwangi masuk dalam kategori rendah. Biomassa tegakan dan cadangan karbon di Hutan Kota Malabar (443.59 ton/ha dan 208.49 ton C/ha), Hutan Kota Jl.Jakarta (690.73 ton/ha dan 324.64 ton C/ha), Hutan Kota Jl. Kediri (409.99 ton/ha dan 192.70 ton C/ha), Hutan Kota Velodrome (224.93 ton/ha dan 105.72 ton C/ha), Hutan Kota Hamid Rusdi (188.17 ton/ha dan 88.44 ton C/ha), Hutan Kota Indragiri (342.36 ton/ha dan 160.91 ton C/ha), Hutan Kota Pandanwangi (250.47 ton/ha dan 117.72 C/ha), Hutan Kota Mulyorejo (3110.57 ton/ha dan 1461.97 ton C/ha). Luasan Hutan Kota Malang seluruhnya ialah 9.31 ha, atau sekitar 0.84% dari kebutuhan ideal seluas 10% (1.110,77 ha)
English Abstract
Urban forests as green open spaces in urban areas play an important role in climate change mitigation efforts. This study aims to evaluate the potential for carbon stocks in Malang city forest stands and analyze the adequacy of Malang city forests. This study was conducted from March to June 2024 in the city forest, Malang City, East Java. The characteristics of the stands were obtained from collecting data on the types and number of stands in the city forest, then calculating the INP (Important Value Index) and H' (Species Diversity Index). The calculation of biomass and carbon stocks used a non-destructive method with an allometric equation. Data collection was carried out in 8 city forests in Malang City in accordance with the Decree of the Mayor of Malang NO. 188.45/139/35.73.112/2019 in 2019. Measurements in each city forest were carried out 3 times with a plot area of 20 x 20 m² for trees and 10 x 10 m² for poles. The analysis of urban forest adequacy is known by calculating the area based on the Decree of the Mayor of Malang NO. 188.45/139/35.73.112/2019 and analyzing the area of urban forest according to PP No. 63 of 2002 concerning Urban Forests. Based on the calculation of INP, at the tree and pole level, 7 types of stands were obtained with the highest INP values, namely white teak (Gmelina arborea), mahogany (Swietenia macrophylla), rain tree (Samanea saman), banyan (Ficus benjamina), glodokan tiang (Polyalthia longifolia), sawo durian (Chrysophyllum caimito), and butterfly (Bauhinia purpurea). In the calculation of the species diversity index, it shows that Jl. Kediri City Forest, Velodrome City Forest, Malabar City Forest, Indragiri City Forest, Jl. Jakarta City Forest, and Hamid Rusdi City Forest have a medium diversity value category, while Mulyorejo City Forest and Pandanwangi City Forest are in the low category. Standing biomass and carbon stocks in Malabar City Forest (443.59 tons/ha and 208.49 tons C/ha), Jl. Jakarta City Forest (690.73 tons/ha and 324.64 tons C/ha), City Forest Jl. Kediri (409.99 tons/ha and 192.70 tons C/ha), Velodrome City Forest (224.93 tons/ha and 105.72 tons C/ha), Hamid Rusdi City Forest (188.17 tons/ha and 88.44 tons C/ha), Indragiri City Forest (342.36 tons/ha and 160.91 tons C/ha), Pandanwangi City Forest (250.47 tons/ha and 117.72 C/ha), Mulyorejo City Forest (3110.57 tons/ha and 1461.97 tons C/ha). The total area of Malang City Forest is 9.31 ha, or around 0.84% of the ideal area requirement of 10% (1,110.77 ha).
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 052404 |
| Uncontrolled Keywords: | Hutan kota, allometrik, cadangan karbon, kecukupan hutan kota.-Urban forests, allometrics, carbon reserves, sufficiency of urban forests. |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
| Depositing User: | Unnamed user with username nova |
| Date Deposited: | 05 Dec 2024 03:16 |
| Last Modified: | 05 Dec 2024 03:16 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/229823 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ananda Putri Fidiawati.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |