Gita, Sherenia Yuanggra (2017) Evaluasi Efektivitas Jalur Produksi 2 Beton Pra-Cetak Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Overall Resource Effectiveness (ORE). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
PT. Wijaya Karya Beton merupakan perusahaan industri yang menjadi produsen dan pemimpin pasar utama produk pra-cetak di Indonesia dan Asia Tenggara. Beton pra-cetak yang dihasilkan memiliki berbagai macam bentuk tipe, seperti tiang listrik, tiang pancang, bantalan jalan rel, balok jembatan, bangunan air, komponen bangunan gedung, dinding penahan tanah, pondasi, dan produk beton lainnya yang berguna dalam pembangunan gedung dan jembatan. PT. Wijaya Karya Beton memiliki beberapa jalur produksi untuk masing-masing jenis produk, seperti jalur produksi 1, 2, 5, dan 6 dikhususkan untuk memproduksi beton pra-cetak yang berbentuk silinder, serta jalur produksi 3 dan 4 dikhususkan untuk memproduksi beton pra-cetak yang berbentuk kubus. Penelitian ini dilakukan pada jalur produksi 2 karena memiliki downtime mesin yang tinggi dan defect yang berada diatas 1% (ketentuan dari perusahaan). Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada jalur produksi 2, maka penelitian yang dilakukan adalah mengenai pengukuran efektivitas yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan selama ini menjalankan sistem produksi secara efektif. Metode yang digunakan adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Overall Resource Effectiveness (ORE) pada setiap mesin yang berada di jalur produksi 2. Perhitungan dilakukan pada seluruh mesin yang ada di jalur produksi 2, yaitu mesin Wire Caging, Mixer, Cor, Stressing, Spinning, Trolley, dan 5 mesin Overhead Crane. Berdasarkan hasil perhitungan, rata-rata nilai OEE pada keseluruhan mesin tersebut adalah 36.82% dianggap masih memiliki efektivitas yang rendah karena masih berada dibawah standar JIPM 40% dan rata-rata nilai ORE yang dihasilkan juga sebesar 36.82%. Faktor yang menyebabkan nilai ORE rendah karena nilai performance efficiency yang rendah sehingga berpengaruh secara signifikan terhadap nilai ORE yang dihasilkan. Performance efficiency yang rendah disebabkan karena waktu siklus mesin dalam memproduksi beton kecil karena tidak mempertimbangkan waktu loading, unloading, dan waktu tunggu material dari mesin sebelumnya. Sehingga dilakukan perhitungan waktu siklus menggunakan metode Stopwatch Time Study (STS) untuk mengetahui waktu siklus karena waktu siklus yang diperoleh dari perusahaan tidak mempertimbangkan faktor loading, unloading, dan waktu tunggu material dari proses sebelumnya. Penelitian STS untuk mengetahui waktu siklus dilakukan pada mesin Overhead Crane dan Cor karena kedua mesin tersebut memiliki nilai ORE yang rendah. Setelah dilakukan penelitian menggunakan STS, didapatkan waktu siklus baru sebesar 11.66 untuk mesin Overhead Crane 1, sedangkan waktu siklus baru untuk mesin Cor sebesar 11.22 menit. Lalu dilakukan pehitungan ulang menggunakan ORE dan menghasilkan peningkatan terhadap nilai ORE, sebesar 39.66% yang sebelumnya sebesar 23.85% untuk mesin Overhead Crane dan 60.82% yang sebelumnya sebesar 35.78% untuk mesin Cor. Waktu siklus yang diperoleh melalui STS dapat menjadi pertimbangan dalam menghitung efektivitas mesin selanjutnya.
English Abstract
PT Wijaya Karya Beton is an industrial company which became the main manufacturer and market leader of pre-mold products in Indonesia and South East Asia. The pre-mold concrete have many types of shape, such as electricity beam, stake, rail road bearing, bridge, water building, building component, soil-holder wall, foundation, and other types of concrete used in buildings and bridges. PT. Wijaya Karya Beton have a few production lines for each Products, such as production line 1, 2, 5, and 6 specified for the production of pre-mold cylinder concrete, as well as production line 3 and 4 specified for production of pre-mold cubic concrete. This research is done on line production 2 because it has a high machine downtime and defect more than 1% (terms by the company). Based on the problems in line 2, the research will measure the effectivity of line 2 and find out whether the production system in line 2 runs effectively. The methods used in this research are Overall Equipment Effectiveness (OEE) and Overall Resource Effectiveness (ORE). Line production 2 have many types of machine, such as Wire Caging machine, Mixer, Cor, Stressing, Spinning, Trolley, and five Overhead Crane machine. Based on the observation, the average rate of OEE on all those machines is 36,82%, which is considered to still have a low effectivity because it is still under the 40% JIPM standard and the average rate of ORE is also 36,82%. The factors which made the average rate of ORE low is because of the low performance efficiency rate which significantly affects the rate of ORE. The low rate of performance efficiency is caused by the low machine’s cycle time to produce concrete because it does not consider the loading time, unloading time and material’s waiting time from the previous machine. With those results, calculation for the cycle time is done by using Stopwatch Time Study (STS) method because the cycle time obtained from the company does not consider loading, unloading and material’s waiting time from the previous machine factors. In this research we can conclude that Overhead Crane and Cor machines have a low rate, so a new cycle time is acquired by using STS, which are 11.66 minute for the Overhead Crane 1 machine and 11.22 minute for the Cor machine. Afterwards, a recalculation on ORE is done and results on an increase in the ORE rate. The previous rate for Overhead Crane machine is 23.85% and after the recalculation, the ORE rate is 39.66%. Meanwhile the previous rate for Cor machine is 35.75% and the new rate is 60.82%. The cycle time acquired using STS could be used for consideration on counting the next machine effectivity.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2017/387/051704628 |
Uncontrolled Keywords: | Beton, Pengukuran Efektivitas, OEE, ORE, STS |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering > 624.1 Structural engineering and underground construction > 624.18 Materials > 624.183 Masonry, cermic, allied materials > 624.183 4 Concrete > 624.183 41 Reinforced concrete (Ferroconcrete) > 624.183 414 Precast concrete |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 11 Sep 2017 01:51 |
Last Modified: | 13 Nov 2024 06:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2298 |
Text
Sherenia Yuanggra Gita.pdf Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |