Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Expanded Polystyrene Berukuran Dua Sentimeter dengan Coating Pasta Semen kepada kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Beton dengan Metode Non-Destructive Test.

Pratama, Syawal Yudha and Ir. Indra Waluyohadi, ST., M.T., M.Sc., IPM. and Dr. Eng. Ir. Eva Arifi, ST., MT., IPM. (2024) Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Expanded Polystyrene Berukuran Dua Sentimeter dengan Coating Pasta Semen kepada kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Beton dengan Metode Non-Destructive Test. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Beton adalah bahan bangunan yang terdiri dari semen, agregat, dan bahan tambahan. Tergantung pada komposisi dan metode pembuatannya, kekuatan, jenis bahan tambahan, dan jumlah bahan alami yang digunakan, beton dapat memiliki efek lingkungan yang berbeda. Karena beton digunakan secara ekstensif, lebih sedikit sumber daya dan energi yang dibutuhkan, sebagian besar karena produksi semen telah meningkat selama 20 tahun terakhir dari 1,10 miliar menjadi 3,27 miliar ton. Memakai sampah dari industri dan rumah tangga, seperti styrofoam sebagai pengganti agregat alami pada beton ringan, adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah ini. Strategi ini dapat membantu mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh penggunaan material konvensional terhadap lingkungan. Beton ringan menjadi solusi inovatif dalam industri konstruksi untuk mengatasi beban mati yang besar pada struktur akibat penggunaan beton konvensional. Umumnya, Beton ringan memiliki berat jenis sekitar 1780 kg/m³, dengan nilai kuat tekan mencapai 21 MPa dan nilai kuat tarik belah sebesar 2,1 MPa pada usia 28 hari. Dalam pembuatan beton ringan, diperlukan material atau bahan penyusun dengan berat jenis yang lebih ringan, seperti styrofoam. Styrofoam berperan penting dalam menurunkan densitas beton sambil tetap mempertahankan karakteristik kekuatannya. Menambahkan expanded polystyrene ke dalam beton membuat berat beton menjadi lebih ringan dan meningkatkan fungsi dari styrofoam itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan pasta semen sebagai pelapis dari styrofoam agar dapat mengurangi kelemahan pada styrofoam itu sendiri. Penggunaan pasta semen sebagai coating pada styrofoam diharapkan mampu meningkatkan kualitas styrofoam dan kualitas mutu beton itu sendiri. Namun, penambahan expanded polystyrene memiliki efek samping pada kekuatan beton yang cenderung berkurang seiring bertambahnya jumlah styrofoam dalam campuran beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai bagaimana perubahan persentase polistiren yang diperluas mempengaruhi modulus elastisitas dan kuat tekan beton. Dalam penelitian ini, digunakan lima jenis beton yang berbeda: EPS 25, EPS-50, EPS-100, dan NCA sebagai kontrol. Diperbandingkan dengan beton yang dibuat dengan agregat kasar alami, hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan agregat kasar polystyrene yang diperluas dengan penutup pasta semen menghasilkan nilai kuat tekan dan modulus elastisitas yang lebih rendah. Metode pengujian yang digunakan adalah Hammer Test, UPV, uji kompresi, dan metode analisis SONREB.

English Abstract

Cement, chemicals, and aggregates are mixed to create concrete, a building material. Depending on its strength, the kind of additives employed, and the percentage of natural aggregates utilized, it has different environmental effects. Because of the widespread usage of concrete, resource and energy consumption have increased significantly. This is mostly because during the last 20 years, cement output has increased from 1.10 billion tons to 3.27 billion tons. Using household and industrial trash, such Styrofoam, in place of natural aggregates in lightweight concrete is one workable way to solve this problem. This method can lessen the harm that conventional concrete production does to the environment. In the building business, lightweight concrete is a creative way to reduce the significant dead load that ordinary concrete causes on structures. Lightweight concrete typically has a specific gravity of 1780 kg/m3, a split tensile strength of 2.1 MPa after 28 days of curing, and a compressive strength of 21 MPa. Styrofoam, which has a lower specific gravity than other materials and is essential for lowering the density of concrete without compromising its strength, is one of the components needed to produce lightweight concrete. Expanded polystyrene reduces concrete weight and improves styrofoam functioning when mixed with the concrete. A covering of cement paste is used to counteract the inherent flaws of Styrofoam. This coating contributes to raising the standard of the styrofoam and, as a result, the concrete's overall quality. It's crucial to remember that adding expanded polystyrene tends to reduce the strength of the concrete, with the drop becoming more noticeable as the mixture's styrofoam content rises. The purpose of this study is to assess how different expanded polystyrene percentages affect concrete's modulus of elasticity and compressive strength. Five different concrete variants are being studied in this research: EPS-25, EPS-50, EPS 100, and a control using natural coarse aggregate (NCA). The findings show how employing expanded polystyrene coarse aggregate and covering it with cement paste affects the compressive strength of concrete. Concrete containing expanded polystyrene aggregate with cement paste coating demonstrates reduced compressive strength and modulus of elasticity compared to concrete with natural coarse aggregates, according to findings from the hammer test, UPV, compression test, and analysis using the SONREB technique.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524071401
Uncontrolled Keywords:	Expanded polystyrene, Non destructive test.
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User:	S Sucipto
Date Deposited:	29 Aug 2024 06:48
Last Modified:	29 Aug 2024 06:48
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/229712

Text (DALAM MASA EMBARGO) syawal yudha.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)

Actions (login required)

View Item