Teritorialitas Ruang Antarmuka Jalan Dan Bangunan (Public-Private Interface) Di Koridor Jalan Pasar Besar Kota Malang.

Hasibah, Syaffin Humaira and Prof. Ir. Antariksa, M. Eng., Ph.D, and Dr.techn. Ir. Yusfan Adeputera Yusran, ST., MT.Ars., IPM, ASEAN Eng., (2024) Teritorialitas Ruang Antarmuka Jalan Dan Bangunan (Public-Private Interface) Di Koridor Jalan Pasar Besar Kota Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kawasan Pecinan di Kota Malang, yang diwariskan oleh masyarakat Tionghoa, memiliki rumah toko dan Pasar Besar sebagai kawasan komersial tertua. Keberlanjutan kawasan ini didukung oleh aktivitas ekonomi dan sosial yang terus berkembang, serta kebijakan "five-foot way" dari Pemerintahan Kolonial Belanda yang diinisiasi oleh Raffles. Aktivitas seperti Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir kendaraan mengubah public-private interface bangunan dan jalan menjadi sektor perdagangan informal yang padat. Pedagang rumah toko memperluas usaha mereka ke depan bangunan, mengklaim ruang publik sebagai wilayah berdagang, menyebabkan tumpang tindih antara ruang publik dan pribadi. Public-private interface ini menciptakan interaksi sosial aktif dan pasif di kawasan komersial seperti Koridor Jalan Pasar Besar, meskipun penggunaan ruang publik yang tidak teratur menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat. Penelitian ini mengkaji teritorialitas public-private interface di Kawasan Pasar Besar dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Jalan Pasar Besar berfungsi sebagai pusat perdagangan tradisional masyarakat Tionghoa. Tipologi interface di kawasan ini meliputi impermeable (kosong), setback (ruang sempadan), dan direct (langsung). Setting teritorialitas terdiri dari elemen tetap (bangunan), elemen semi tetap (PKL, parkir), dan elemen tidak tetap (pejalan kaki, kendaraan), yang membentuk teritorialitas melalui place centered mapping. Interaksi sosial dan teritorialitas di kawasan ini terbentuk dari tiga jenis teritori: primer, sekunder, dan publik. Teritori primer mencakup ruang eksklusif untuk kepentingan pribadi atau bisnis, teritori sekunder adalah ruang sementara yang dikuasai individu atau kelompok, dan teritori publik adalah ruang untuk umum. Tipologi setback dan direct menunjukkan ekspansi dan privatisasi ruang publik oleh PKL dan pedagang.

English Abstract

The Pecinan area in Malang City, inherited from the Chinese community, features shophouses and the Pasar Besar as the oldest commercial area. The continuity of this area is supported by continuously developing economic and social activities, as well as the "five-foot way" policy from the Dutch Colonial Government initiated by Raffles. Activities such as street vendors (PKL) and vehicle parking have transformed the public-private interface of buildings and streets into a dense informal trade sector. Shophouse traders extend their businesses to the front of their buildings, claiming public space for trading, leading to an overlap between public and private spaces. This public-private interface creates active and passive social interactions in commercial areas like the Pasar Besar Corridor, although the disorganized use of public space causes discomfort for the community. This research examines the territoriality of the public-private interface in the Pasar Besar Area using a descriptive qualitative approach. Pasar Besar Street serves as the traditional trading center for the Chinese community. The interface typologies in this area include impermeable (empty), setback (setback space), and direct (direct access). The territoriality setting consists of fixed elements (buildings), semi-fixed elements (PKL, parking), and non-fixed elements (pedestrians, vehicles), which form territoriality through place-centered mapping. Social interactions and territoriality in this area are formed from three types of territories: primary, secondary, and public. Primary territory includes exclusive spaces for personal or business interests, secondary territory is temporary space controlled by individuals or groups, and public territory is space available for everyone. The setback and direct typologies indicate the expansion and privatization of public space by PKL and traders.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0424070217
Divisions:	S2/S3 > Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Depositing User:	S Sucipto
Date Deposited:	29 Aug 2024 06:33
Last Modified:	29 Aug 2024 06:33
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/229697

Text (DALAM MASA EMBARGO) Syaffin Humaira Hasibah.pdf Restricted to Registered users only Download (22MB)

Actions (login required)

View Item