Analisis Yuridis Aborsi Dengan Alasan Medis Pada Kuhp Ditinjau Dari Pasal 28a Uud Nri 1945 Tentang Hak Untuk Hidup

Sitorus, Hizkia Sangara and Dr. Abdul Madjid, S.H., M.Hum., and Dr. Fachrizal Afandi S.Psi, S.H., M.H. (2024) Analisis Yuridis Aborsi Dengan Alasan Medis Pada Kuhp Ditinjau Dari Pasal 28a Uud Nri 1945 Tentang Hak Untuk Hidup. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada Skripsi ini, penulis mengkaji terkait permasalah mengenai Abortus Provocatus Medicinalis terhadap Hak Untuk Hidup. Pemilihan judul ini didasarkan pada dilema pemberian aborsi dengan alasan indikasi medis kepada anak yang memiliki indikasi medis sejak dini terdapat penyakit genetik dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan. Hal ini menimbulkan perampasan Hak Untuk Hidup pada calon anak yang memiliki indikasi medis tersebut, sebagai mana dimuat dalam Pasal 463 ayat (2) KUHP Baru. Selanjutnya dalam melakukan Tindakan Abortus Provocatus Medicinalis, Profesi dokter, bidan, paramedis, atau apoteker rentan atas pemidanaan diakibatkan oleh kemungkinan prosedur Abortus Provocatus Medicinalis memiliki resiko menimbulkan luka berat hingga kematian. Dari latar belakang diatas, penulis mengangkat dua rumusan masalah yaitu : (1) Bagaimana Pemenuhan Hak Untuk Hidup pada calon Bayi yang divonis memiliki cacat dalam tindakan Abortus Provocatus Medicinalis? (2) Bagaimana perlindungan hukum terhadap dokter, bidan, paramedis, atau apoteker yang melakukuan praktek Abortus Provocatus Medicinalis berdasarkan Pasal 465 ayat (3) KUHP Baru Jo. Pasal 463 ayat (2) KUHP Baru? Jenis Penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu penelitian hukum yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan perbandingan perundang-undangan atau Statue-Approach dan pendekatan historis terhadap hukum pidana indonesia. Peraturan perundangan utama yang digunakan untuk pendekatan ini adalah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang Undang Hukum Pidana, KUHP LAMA dan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Dalam penelitian ini, data primer didapatkan dari mengumpulkan bahan hukum yang dilakukan dengan cara studi kepustakaan yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan terkati hak untuk hidup dan peraturan perundang-undangan mengenai tindak aborsi Hasil penelitian terkait hak untuk hidup dan Abortus Provocatus Medicinalis bahwa tindakan ini mengesampingkan Hak Untuk Hidup pada anak yang memiliki indikasi medis dan lebih mengedepankan Hak Kesehatan Reproduksi Perempuan. Sedangkan, pada perlindungan hukum bagi profesi yang menjalan Abortus Provocatus Medicinalis yang dijamin pada pasal 465 (2) KUHP Baru masih memiliki celah hukum untuk dilakukan pemidanaan pada profesi tersebut.

English Abstract

In this thesis, the author examines the issues concerning Abortus Provocatus Medicinalis in relation to the Right to Life. The selection of this title is based on the dilemma of providing abortions for medical reasons to children who have had medical indications since early stages, such as genetic diseases and/or congenital defects, or those whose conditions cannot be corrected, thus making it difficult for the baby to survive outside the womb, as stipulated in Article 463 paragraph (2) of the New Criminal Code. This results in a deprivation of the Right to Life for prospective children with these medical indications. Additionally, in the implementation of Abortus Provocatus Medicinalis, medical professionals such as doctors, midwives, paramedics, or pharmacists are vulnerable to prosecution due to the potential risks associated with the procedure, which may result in severe injury or death. From the background above, the author raises two problem formulations: (1) How is the fulfillment of the Right to Life for prospective babies diagnosed with defects in the act of Abortus Provocatus Medicinalis? (2) What legal protection exists for doctors, midwives, paramedics, or pharmacists who perform Abortus Provocatus Medicinalis practices based on Article 465 paragraph (3) of the New Criminal Code in conjunction with Article 463 paragraph (2) of the New Criminal Code? The type of research used by the author is normative legal research using a statutory approach or Statue-Approach to Indonesian criminal law. The main legislative regulations used for this approach are the Constitution of the Republic of Indonesia 1945, Law Number 1 of 2023 concerning the Criminal Code, the Old Criminal Code, and Law Number 17 of 2023 concerning Health. In this study, primary data was obtained by collecting legal materials through literature review related to legislative regulations regarding the right to life and regulations concerning abortion. The research findings regarding the right to life and Abortus Provocatus Medicinalis indicate that this action disregards the Right to Life of children with medical indications and prioritizes Women's Reproductive Health Rights. However, regarding legal protection for professions performing Abortus Provocatus Medicinalis, which is guaranteed under Article 465 (2) of the New Criminal Code, there are still legal loopholes that could lead to prosecution for these professions.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052401
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 12 Dec 2024 02:48
Last Modified: 12 Dec 2024 02:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/229363
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
HIZKIA SANGARA SITORUS.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item