Arif, Khumaira and Prof. Dr. Ir. Ussy Andawayanti, MS., IPM., ASEAN Eng. and Ir. Rahmah Dara Lufira, ST., MT. (2024) Analisis Laju Erosi Dan Sedimentasi Berbasis Arcgis Pada Das Garang Jawa Tengah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
English Abstract
Perubahan tata guna lahan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan arahan fungsi kawasan akan memicu terjadinya erosi dan sedimentasi. Skripsi ini akan mengkaji analisis laju erosi dan hasil sedimen beserta pemetaan sebaran indeks bahaya erosi pada DAS Garang sehingga dapat menghasilkan arahan konservasi yang optimal untuk diterapkan. Dalam penelitian ini, metode USLE (Universal Soil Loss Equation) digunakan dalam menentukan nilai laju erosi. Peneliti menggunakan data curah hujan bulanan untuk menghitung nilai R, kemudian data jenis tanah untuk menentukan nilai K, peta kemiringan lereng untuk menentukan nilai LS, dan peta tata guna lahan tahun 2019 dan 2022 untuk menentukan nilai CP. Perhitungan laju erosi dilakukan dengan bantuan software ArcMap 10.4. Hasilnya menunjukkan rerata laju erosi sebesar 39,56 ton/ha/tahun dengan tebal erosi sebesar 3,30 mm/tahun pada tahun 2019, sedangkan pada tahun 2022 hasil rerata erosi laju erosi sebesar 47,08 ton/ha/tahun dengan tebal erosi 3,92 mm/tahun. Perhitungan laju sedimen hanya dilakukan pada tahun 2022 dengan menggunakan perhitungan Sediment Delivery Ratio (SDR), yang menghasilkan perkiraan sedimen sebesar 56.433,54 ton/tahun dengan ketebalan sedimen 0,38 mm/tahun. Berdasarkan hasil pemodelan erosi pada kondisi eksisting dengan menggunakan persamaan indeks bahaya erosi, DAS Garang memiliki 4 kriteria yaitu rendah dengan luas 79,30 km2 pada tahun 2019 dan luas 54,68 km2 pada tahun 2022, sedang dengan luas 45,86 km2 pada tahun 2019 dan luas 43,25 km2 pada tahun 2022, tinggi dengan luas 26,84 km2 pada tahun 2019 dan luas 24,51 km2 pada tahun 2022, dan sangat tinggi dengan luas 0,16 km2 pada tahun 2019 dan luas 1,77 km2 pada tahun 2022. Hasil ini akan dilakukan pemetaan bahaya erosi dan selanjutnya hanya hasil tahun 2022 yang digunakan untuk melakukan arahan konservasi lahan yang dilakukan secara vegetatif dan mekanik. Usaha konservasi secara vegetatif dilakukan sesuai pedoman BRLKT dengan pendekatan fungsi kawasan. Dalam menerapkan skenario penggunaan lahan, terjadi penurunan laju erosi menjadi 25,95 ton/ha/tahun dengan tebal erosi sebesar 2,16 mm/tahun dan sedimentasi sebesar 31104,04 ton/tahun dengan ketebalan sedimen 0,21 mm/tahun atau penurunan sebesar 44,88%. Untuk usaha konservasi secara mekanis dengan check dam yang direncanakan pada 6 titik. Dalam kurun waktu 1 tahun dapat mengurangi hasil sedimen sebanyak 14367,38 m3 dan mereduksi sebesar 30,55%. Meskipun demikian, upaya ini belum mampu secara optimal mereduksi erosi dan hasil sedimen. Oleh karena itu, dilakukan konservasi lanjutan dengan metode kombinasi vegetatif-mekanis. Pada konservasi ini, lokasi check dam ditempatkan pada area dengan bahaya erosi yang telah dilakukan konservasi vegetatif atau diatur penggunaan lahannya. Dalam kurun waktu 1 tahun efektivitas dari usaha konservasi vegetatif-mekanik dapat mereduksi sebesar 75,43% dari volume sedimen eksisting. Usaha konservasi lahan yang dilakukan dapat dilakukan secara optimal karena dapat mengurangi kekritisan lahan DAS Garang.
Other obstract
Land use changes and improper land use that do not align with the functional direction of the area can trigger erosion and sedimentation. This thesis will examine the analysis of erosion rates and sediment yield along with the mapping of erosion hazard index distribution in the Garang Watershed to produce optimal conservation directives for implementation. In this study, the USLE (Universal Soil Loss Equation) method is used to determine the erosion rate value. The author uses data on the amount of monthly rain to calculate the R value, soil type data to determine the K value, slope gradient maps to determine the LS value, and land use maps from 2019 and 2022 to determine the CP value. From these data, erosion rate calculations were performed using ArcMap 10.4 software. The results show an average erosion rate of 39.56 tons/ha/year with an erosion thickness of 3.30 mm/year in 2019, while in 2022 the average erosion rate is 47.08 tons/ha/year with an erosion thickness of 3.92 mm/year. Sedimentation rate calculations were conducted only in 2022 using the Sediment Delivery Ratio (SDR) calculation, which resulted in an estimated sediment yield of 56,433.54 tons/year with a sediment thickness of 0.38 mm/year. Based on the erosion modeling results under existing conditions using the erosion hazard index equation, the Garang Watershed has 4 criteria: low with an area of 79,30 km² in 2019 and 54,68 km² in 2022, medium with an area of 45.86 km² in 2019 and 43.25 km² in 2022, high with an area of 26.84 km² in 2019 and 24.51 km² in 2022, and very high with an area 0.16 km² in 2019 and 1.77 km² in 2022. These results will be used to map erosion hazards, and only the 2022 results will be used to provide land conservation guidelines that will be implemented both vegetatively and mechanically. Vegetative conservation efforts are carried out according to BRLKT guidelines with an area function approach. In implementing the land use scenario, there is a reduction in the erosion rate to 25.95 tons/ha/year with an erosion thickness of 2,16 mm/year and sedimentation of 31104,04 tons/year with a sediment thickness of 0,21 mm/year, or a reduction of 44,88%. Mechanical conservation efforts include the planned construction of check dams at 6 points. Over the course of one year, this can reduce sediment yield by 423,037.90 m³ and reduce it by 10.05%. However, these efforts are not yet able to optimally reduce erosion and sediment yield. Therefore, further conservation with a vegetative-mechanical combination method is undertaken. In this conservation, check dam locations are placed in areas with erosion hazards that have undergone vegetative conservation or have regulated land use. Over the course of one year, the effectiveness of vegetative-mechanical conservation efforts can reduce 75.43% of the existing sediment volume. The implemented land conservation efforts can be optimally carried out as they can reduce the criticality of the Garang Watershed land.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524071330 |
Uncontrolled Keywords: | Daerah Aliran Sungai, USLE, Erosi, Sedimentasi, Konservasi Lahan, Check Dam. |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | S Sucipto |
Date Deposited: | 27 Aug 2024 01:46 |
Last Modified: | 27 Aug 2024 01:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/229345 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Khumaira Arif.pdf Restricted to Registered users only Download (14MB) |
Actions (login required)
View Item |