Pajajakng, Daniel and Abdul Wahid, S.I.Kom., M.A. (2024) TATO: SENI, EKSISTENSI, KESANGARAN. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tato telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia selama berabad-abad, dengan berbagai suku memberikan makna beragam terhadap praktik ini. Misalnya, suku Dayak di Kalimantan menggunakan tato sebagai simbol status, perlindungan, dan identitas kelompok. Namun, pada masa penjajahan Belanda dan era Orde Baru, tato mengalami penekanan dan stigmatisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna visibilitas tato dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi image individu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, melibatkan individu bertato. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi visual. Hasil penelitian menunjukkan tato sering dikaitkan dengan sikap perlawanan terhadap norma sosial dan otoritas, serta sebagai cara mengekspresikan identitas diri yang unik. Misalnya, tato AK-47 milik Fani melambangkan pemberontakan terhadap ketidakadilan di tempat kerjanya. Pada awalnya dalam komunitas bikers, tato berfungsi sebagai simbol kemerdekaan dan penolakan kontrol sosial. Perubahan sosial, pengaruh media massa, dan pengakuan seni tato telah mengubah persepsi publik, menjadikan tato lebih diterima sebagai bentuk ekspresi individual. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tato memiliki peran kompleks sebagai bentuk perlawanan dan ekspresi diri, mencerminkan dinamika perubahan sosial dan budaya yang lebih luas
English Abstract
Tattoos have been a part of the Indonesian culture for many centuries, with various tribes giving diverse meanings to the practice. For example, the Dayak tribe of Kalimantan uses tattoos as a symbol of status, protection, and group identity. However, during the Dutch colonial and the New Order period, tattoos were oppressed and stigmatized. This research seeks to find out the meaning of tattoo visibility and how it affects individual image. This study adopts the qualitative approach by conducting in-depth interviews with tattooed individuals. Data was collected through interviews, observations, and visual documentation. The results showed tattoos are often associated with an attitude of resistance to social norms and authority, as a way of expressing a unique self identity. Examples include Fani's AK-47 tattoo, a sign of rebellion against injustice in the workplace. At the beginning in the bikers community, tattoos represented independence and the rejection of social control. Social change, mass media influence and the recognition of tattoo art have changed public perception that making tattoos more accepted as a form of individual expression. This research concludes that tattoos have a complex role as a form of resistance and self expression, reflecting the broader dynamics of social and cultural change.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 052411 |
| Uncontrolled Keywords: | Tato, Budaya Populer, Ekspresi Diri, Perlawanan Sosial-: Tattoo, Popular Culture, Self-Expression, Social Resistance |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
| Depositing User: | Sugeng Moelyono |
| Date Deposited: | 20 Nov 2024 07:45 |
| Last Modified: | 20 Nov 2024 07:45 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/229085 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Daniel Pajajakng.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |