ANALISIS RESEPSI TERHADAP STANDAR KETIAK PUTIH PRODUK BRIGHTY: PERSPEKTIF INTERSEKSIONALITAS

Benlantara, Khayla Syalwa and Fitri Hariana Oktaviani, SS., SE., M.Commun., Ph.D. (2024) ANALISIS RESEPSI TERHADAP STANDAR KETIAK PUTIH PRODUK BRIGHTY: PERSPEKTIF INTERSEKSIONALITAS. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perempuan seringkali membuat perbandingan antara tubuhnya dengan tubuh orang lain yang mereka anggap lebih menarik, yang menimbulkan ketidakpuasan terhadap tubuhnya sendiri dan rela melakukan perawatan untuk mencapai penampilan tubuh yang diinginkan. Terlebih pada standar kecantikan ketiak yang lekat dengan stigma harus putih tanpa bulu yang berangkat dari norma sosial dan budaya di Indonesia. Nilai-nilai mengenai konstruksi standar kecantikan ideal bagi perempuan didapatkan dari banyaknya paparan media yang didapat, salah satunya media sosial. Media sosial khususnya TikTok menjadi salah satu channel sebuah brand untuk memasarkan produknya dengan strategi pemasaran melalui influencer. Dengan konten-konten yang diunggah oleh influencer, khalayak akan mendapat paparan terhadap konten tersebut. Sehingga muncul minat untuk mencoba produk tersebut dengan intensi agar bisa terlihat “secantik” influencer tersebut dan persepsi mengenai konstruksi standar ketiak mulus pun muncul. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi perempuan masa emerging adulthood terhadap konstruksi standar ketiak putih dan pemaknaan mereka terhadap konten influencer TikTok serta standar kecantikan kulit ketiak yang putih dan mulus. Penelitian ini berjenis kualitatif konstruktivis dengan metode analisis resepsi encoding-decoding. Pada tahap encoding menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dengan teknik analisis data menggunakan Semiotika The Codes of Television milik John Fiske. Pada tahap decoding menggunakan teknik pengumpulan data melalui in-depth interview dengan teknik analisis data menggunakan analisis tema. Hasil dari penelitian ini adalah (1) perempuan masa emerging adulthood masih memiliki konstruk stereotipikal atas standarisasi konsep ketiak, namun diikuti dengan pertimbangan pribadi, (2) audiens mengonstruksi makna standarisasi ketiak putih secara beragam dan dipengaruhi oleh berbagai latar belakangnya, berupa konsumsi media, faktor ekonomi dan kelas, serta lingkungan sosial dan keluarga, dan (3) influencer dalam mengonstruksi standarisasi ketiak putih pada kontennya menciptakan narasi bahwa ketiak putih dan mulus merupakan ketiak yang cantik, dan ketiak yang gelap, berambut, menimbulkan persepsi negatif dan jijik dari sekitar

English Abstract

Women often make comparisons between their bodies and other people whom they consider more attractive, which could lead to body dissatisfaction and the will to undergo treatments to achieve the appearance they desire. Moreover, underarm beauty standards are attached to the stigma of having to be bright as white and hairless, which departs from social and cultural norms in Indonesia. Values regarding the construction of ideal beauty standards for women are obtained from the amount of media exposure they receive, one of which is social media. Social media, especially TikTok, has become one of the channels for a brand to market its products with a marketing strategy through influencers. The content that is uploaded by the influencers could get exposed to the audience, which creates an interest in the product with the intention of looking “as pretty” as the influencer and produces the perception regarding the standard construction of smooth underarms. Therefore, this research aims to determine the perceptions of women in emerging adulthood regarding the construction of bright armpit standards and their meaning of TikTok influencer content as well as beauty standards for white and smooth underarm skin. This is a constructivist qualitative research with an encoding-decoding reception analysis method. At the encoding stage, data collection techniques are used in the form of documentation with data analysis techniques using John Fiske's semiotics The Codes of Television. At the decoding stage, data collection techniques were used through in-depth interviews with data analysis techniques using theme analysis. The results of this research are (1) women in emerging adulthood still have stereotypical constructs regarding the standardization of the concept of armpits, but are followed by personal considerations, (2) the audience constructs the meaning of standardization of bright armpits in various ways and is influenced by various backgrounds, in the form of media consumption, economy and class, as well as the social and family environment, and (3) influencers in constructing standardization of white armpits in their content create a narrative that white and smooth armpits are beautiful armpits, meanwhile dark, hairy armpits give rise to negative perceptions and disgust from those around them.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052411
Uncontrolled Keywords:	Standar Kecantikan Ketiak, TikTok, Influencer, Analisis Resepsi - Underarm Beauty Standards, TikTok, Influencer, Reception Analysis
Divisions:	Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	20 Nov 2024 07:43
Last Modified:	20 Nov 2024 07:43
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/229060

Text (DALAM MASA EMBARGO) Khayla Syalwa Benlantara.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)

Actions (login required)

View Item