Amara, Teges Prameswari Puspa and Septiana, Natrisye Wahyuning and Prof. Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D., IPU., ASEAN Eng and Rahayu Kusumaningrum, ST., MT., M.Sc. (2024) Pengaruh Penambahan Serat Carrageenan terhadap Kinerja Marshall Campuran Laston Lapis Aus Asbuton (AC-WC Asb). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kualitas perkerasan jalan merupakan salah satu komponen penting dalam upaya peningkatan berbagai sektor pendukung untuk menjadikan Indonesia negara maju di tahun 2045. Indonesia memiliki sumber daya berupa aspal alam yang melimpah yaitu aspal buton (asbuton) yang berasal dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara dengan jumlah sebesar 792,5 juta ton. Asbuton dapat mensubstitusi sebagian aspal minyak pada perkerasan jalan. Penggunaan asbuton juga dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dalam negeri dimana Indonesia sendiri masih melakukan impor aspal minyak untuk memenuhi kebutuhan aspal. Indonesia juga kaya akan rumput laut merah atau alga merah yang mampu menghasilkan Carrageenan yang memiliki kadar selulosa tinggi dan mampu memberikan kekuatan pada campuran beraspal. Pada penelitian ini, campuran laston lapis aus asbuton (AC-WC Asb) akan ditambahkan dengan Carrageenan dengan jenis iota yang diubah menjadi serat dengan sunflower oil sebagai bahan peremaja dan dilakukan pengujian marshall untuk mengetahui pengaruh dan kadar optimum dari penambahan serat Carrageenan. Pembuatan serat Carrageenan dilakukan dengan microfluidic device. Kadar aspal optimum yang digunakan pada penelitian ini adalah sebesar 6.5% dari berat total campuran. Kadar serat Carrageenan yang ditambahkan pada campuran berasapal adalah sebesar 1%, 3%, 5%, dan 7% dari berat aspal dengan panjang serat 1 cm. Setelah dilakukan pembuatan dan pengujian benda uji, dilakukan analisis menggunakan grafik pita untuk mengetahui kadar serat optimum dan analisis statistik seperti uji kenormalan, homogenitas, dan uji T untuk mengetahui pengaruh dari penambahan serat Carrageenan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar optimum serat Carrageenan yang ditambahkan pada campuran laston lapis aus asbuton (AC-WC Asb) adalah sebesar 3.25%. Penambahan serat Carrageenan menurunkan nilai VIM, stabilitas, dan kelelehan dengan masing�masing sebesar 2.79%, 12.08%, dan 19.22% dibandingkan dengan campuran beraspal tanpa penambahan serat Carrageenan. Nilai VMA, VFB, dan MQ mengalami peningkatan dengan masing-masing sebesar 1.53%, 1.75%, dan 8.39% dibandingkan dengan campuran beraspal tanpa penambahan serat Carrageenan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penambahan serat Carrageenan dengan kadar optimum memenuhi standar karakteristik marshall yang telah ditentukan.
English Abstract
The quality of road pavement is one of the important components in efforts to improve various supporting sectors to make Indonesia a developed country in 2045. Indonesia has abundant resources in the form of natural asphalt, namely buton asphalt (asbuton) originating from Buton Island, Southeast Sulawesi with an amount of 792.5 million tons. Asbuton can partially substitute oil asphalt in road pavement. The use of asbuton can also increase theutilization of domestic natural resources where Indonesia itself still imports oil asphalt to meet asphalt needs. Indonesia is also rich in red seaweed or red algae that can produce Carrageenan which has a high cellulose content and can provide strength to asphalt mixtures. In this study, theasbuton wear layer laston mixture (AC-WC Asb) will be added with Carrageenan with iota type which is converted into fiber with sunflower oil as a rejuvenator and marshall testing is carried out to determine the effect and optimum level of Carrageenan fiber addition. Carrageenan fiber production was carried out with a microfluidic device. The optimum asphalt content used in this study was 6.5% of the total weight of the mixture. Carrageenan fiber content added to the asphalt mixture is 1%, 3%, 5%, and 7% of the asphalt weight with a fiber length of 1 cm. After making and testing the test specimens, analysis was carried out using aband graph to determine the optimum fiber content and statistical analysis such as normality test,homogeneity, and T-test to determine the effect of Carrageenan fiber addition. The results of this study indicate that the optimum level of Carrageenan fiber added to the asbuton wear layer laston mixture (AC-WC Asb) is 3.25%. The addition of Carrageenan fiber decreased the VIM, stability, and flow values by 2.79%, 12.08%, and 19.22% respectively compared to the asphalt mixture without the addition of Carrageenan fiber. The VMA, VFB,and MQ values increased by 1.53%, 1.75%, and 8.39% respectively compared to the asphalt mixture without the addition of Carrageenan fiber. From this study it was found that the addition of Carrageenan fiber at the optimum level met the predetermined marshall characteristic standards.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524071257 |
Uncontrolled Keywords: | Lapis Permukaan, Aspal Buton, Serat Carrageenan Iota, Sunflower Oil, Kinerja Marshall. |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | S Sucipto |
Date Deposited: | 09 Sep 2024 08:08 |
Last Modified: | 09 Sep 2024 08:08 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228928 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Natrisye Wahyuning S.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
Actions (login required)
View Item |