Analisis Variasi Waktu Perendaman dan Konsentrasi Natrium Alginat serta Kalsium Laktat terhadap Karakteristik Edible Straw dari Selulosa Bakteri

Paramitha, Aulia Prajnna and Mokhamad Nur, STP., M.Sc., Ph.D (2024) Analisis Variasi Waktu Perendaman dan Konsentrasi Natrium Alginat serta Kalsium Laktat terhadap Karakteristik Edible Straw dari Selulosa Bakteri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Selulosa bakteri (SB) adalah bahan biopolimer yang memiliki sifat unik seperti biokompatibilitas, biodegradabilitas, derajat kristal dan porositas tinggi, serta retensi air yang besar. SB dapat diproduksi dari berbagai bakteri seperti Acetobacter, Rhizobium, Agrobacterium, dan Aerobacter. Selulosa bakteri memiliki karakteristik yang membuatnya menjadi bahan yang menarik untuk berbagai aplikasi. Misalnya, SB bersifat terbarukan, dapat diproduksi dari berbagai macam substrat yang relatif mudah dan murah, dan mempunyai karakteristik yang unik serta relatif lebih murni dibandingkan dengan selulosa kayu. Dalam pembuatan sedotan yang dapat dimakan (edible straw) membutuhkan bahan utama yang kuat. Berkat jaringan nanofiber dan lapisan-lapisan yang kuat apabila digabungkan dengan alginat, sedotan berbahan dasar SB dapat mencapai lebih dari dua kali lipat kekuatan, modulus, dan ketangguhan sedotan kertas Bahan tambahan yang dapat menambah umur simpan dan menambah nilai positif dari karakteristik bahan utama, seperti natrium alginat dan kalsium laktat. Penelitian ini mencakup eksplorasi, optimasi, dan identifikasi. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu fermentasi nata de coco, pembuatan edible straw, dan analisis edible straw. Analisis yang dilakukan adalah kuat tarik, warna, FTIR, SEM, dan biodegradasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) yang dimodifikasi dengan dua faktor, faktor pertama konsentrasi natrium alginat dan kalsium laktat 3 level (2,5%, 5%,dan 7,5% (b/bpati)) dan waktu perendaman 3 level (1 jam, 2 jam, dan 3 jam) yang diulang 3 kali, sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Analisis data dilakukan dengan Analysis of Variant (ANOVA) menggunakan minitab versi 18 untuk mendapatkan kesimpulan dari setiap perlakuan. Jika perlakuan berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji Tukey (α0,05). Perlakuan terbaik didapatkan pada edible straw dengan konsentrasi 5% dan waktu perendaman 3 jam, serta menjadi sedotan yang degradasinya tercepat dibandingkan sedotan yang terbuat dari tepung beras, sedotan campuran tepung beras dan tepung maizena, dan sedotan kertas. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa edible ini mampu dikembangkan kembali sebagai upaya pengurangan limbah plastik.

English Abstract

Bacterial cellulose (BC) is a biopolymer material that has unique properties such as biocompatibility, biodegradability, high crystalline degree and porosity, and great water retention. BC can be produced from various bacteria such as Acetobacter, Rhizobium, Agrobacterium, and Aerobacter. Bacterial cellulose has characteristics that make it an attractive material for a variety of applications. For example, BC is renewable, can be produced from a variety of substrates relatively easily and cheaply, and has unique characteristics and is relatively pure compared to wood cellulose. Making edible straws requires strong main ingredients. Thanks to the nanofiber network and strong layers when combined with alginate, BC-based straws can achieve more than double the strength, modulus and toughness of paper straws. Additional materials that can increase shelf life and increase the positive value of the characteristics of the main material, such as sodium alginate and calcium lactate. This research includes exploration, optimization and identification. The research stages carried out were nata de coco fermentation, making edible straw, and analyzing edible straw. The analyzes carried out were tensile strength, color, FTIR, SEM, and biodegradation. This study used a modified Completely Randomized Factorial Design (CRD) with two factors, the first factor was 3 levels of sodium alginate and calcium lactate concentration (2,5%, 5%, and 7,5% (w/wstarch)) and 3 soaking times. levels (1 hour, 2 hours, and 3 hours) were repeated 3 times, so that 27 experimental units were obtained. Data analysis was carried out using Analysis of Variant (ANOVA) using Minitab version 18 to obtain conclusions from each treatment. If the treatments are significantly different, then a further test is carried out using the Tukey test (α0.05). The best treatment was obtained with edible straw with a concentration of 5% and a soaking time of 3 hours, and it was the straw with the fastest degradation compared to straws made from rice flour, straws mixed with rice flour and cornstarch, and paper straws. The results of this analysis show that this edible can be redeveloped as an effort to reduce plastic waste.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524100250
Uncontrolled Keywords: nata de coco, selulosa bakteri, sedotan yang dapat dimakan, fermentasi-nata de coco, bacterial cellulose, edible straw, fermentation
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 18 Nov 2024 07:33
Last Modified: 18 Nov 2024 07:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228871
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Aulia Prajnna Paramitha.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item