Pengaruh Komposisi dari Kombinasi Sekam Padi dan Jerami dengan menggunakan Perekat Tepung Tapioka terhadap Sifat Fisik dan Waktu Lama Penyalaan Arang Briket

Hastila, Sabrina Mutiara and Wahyunanto Agung Nugroho, STP., M.Eng, Ph.D and Yusron Sugiarto, STP., M.Sc., MP., Ph.D (2024) Pengaruh Komposisi dari Kombinasi Sekam Padi dan Jerami dengan menggunakan Perekat Tepung Tapioka terhadap Sifat Fisik dan Waktu Lama Penyalaan Arang Briket. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Briket adalah metode yang efisien untuk mengubah residu biomassa menjadi energi terbarukan. Kualitas briket bergantung pada jenis bahan baku biomassa yang digunakan dan kondisi operasional seperti kadar air, suhu, penambahan substrat, dan ukuran partikel. Briket arang terbuat dari arang atau serbuk arang yang dicampur dengan bahan perekat, seperti tepung tapioka, dan kemudian dipadatkan menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan komposisi terbaik pada arang briket dari kombinasi sekam padi dan jerami dengan menggunakan bahan perekat tepung tapioka dan untuk menganalisis pengaruh dari kombinasi sekam padi dan jerami terhadap waktu dan lama penyalaan arang briket. Penelitian ini telah dilakukan dengan metode karbonisasi manual. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu komposisi kombinasi sekam padi dan jerami dan dosis perekat tepung tapioka. Faktor komposisi kombinasi sekam padi dan jerami meliputi rasio sebanyak 100%, 50%:50%, 25%:75% dan 75%:25%. Sedangkan faktor dosis perekat tapioka meliputi rasio tanpa perekat, 5 gram, 7 gram dan 9 gram dengan tambahan 65 mL air hangat di setiap dosis. Hasil penelitian berupa nilai kadar air, kadar abu, volatile matter, densitas, nilai kalor, waktu penyalaan dan lama penyalaan akan dianalisis dengan ANOVA (Analysis of Variance) kemudian dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil analisis briket menunjukkan bahwa nilai kadar air sebesar 0,95%. Kadar abu sebesar 36,73%. Volatile matter sebesar 63,27%. Densitas sebesar 0,82 gr/cm³. Nilai kalor 1880,67 kal/gram. Waktu penyalaan sebesar 267,33 detik dan lama penyalaan sebesar 28,94 detik. Berdasarkan uji BNT didapatkan hasil bahwa perlakuan terbaik diperoleh pada sampel C3P0 (75% sekam : 25% jerami) tanpa campuran perekat tapioka dengan tambahan 65 mL air hangat menghasilkan nilai kadar air sebesar 0,62%, kadar abu sebesar 33,76%, volatile matter sebesar 66,24%, densitas sebesar 0,88 gr/cm³, nilai kalor sebesar 1855 kal/gr, waktu penyalaan sebesar 132 detik dan lama penyalaan sebesar 89 detik.

English Abstract

Briquetting is an efficient method for converting biomass residues into renewable energy. The quality of briquettes depends on the type of biomass raw material used and operational conditions such as water content, temperature, substrate addition, and particle size. Charcoal briquettes are made from charcoal or charcoal powder mixed with an adhesive, such as tapioca flour, and then compacted into briquettes that can be used as fuel. This study aims to analyze the comparison of the best composition of briquette charcoal from a combination of rice husk and straw using tapioca flour as an adhesive and to analyze the effect of the combination of rice husk and straw on the time and duration of ignition of briquette charcoal. This research has been conducted using manual carbonization method. Data processing was conducted using Randomized Block Design (RAK) with 2 factors, namely the combination composition of rice husk and straw and the dosage of tapioca flour adhesive. The composition factor of the combination of rice husk and straw includes a ratio of 100%, 50%:50%, 25%:75% and 75%:25%. While the dosage factor of tapioca adhesive includes a ratio without adhesive, 5 grams, 7 grams and 9 grams with the addition of 65 mL of warm water in each dose. The results of the study in the form of water content, ash content, volatile matter, density, calorific value, ignition time and ignition duration will be analyzed by ANOVA (Analysis of Variance) then continued with the BNT (Smallest Real Difference) test. The results of the briquette analysis showed that the water content was 0.95%. Ash content was 36.73%. Volatile matter was 63.27%. Density was 0.82 gr/cm³. Calorific value was 1880.67 cal/gram. Ignition time was 267.33 seconds and ignition duration was 28.94 seconds. Based on the BNT test, the best treatment was obtained in the C3P0 sample (75% rice husk: 25% straw) without tapioca adhesive mixture with the addition of 65 mL of warm water resulting in a water content of 0.62%, ash content of 33.76%, volatile matter of 66.24%, density of 0.88 gr/cm³, calorific value of 1855 cal/gr, ignition time of 132 seconds and ignition duration of 89 seconds

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052410
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 15 Nov 2024 03:02
Last Modified: 15 Nov 2024 03:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228683
[thumbnail of Sabrina Mutiara Hastila.pdf] Text
Sabrina Mutiara Hastila.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item