Studi Eksperimental Daktilitas Balok Beton Bertulang dengan Penambahan Variasi Sengkang Square di Daerah Tekan pada Balok

Hutapea, Kolose Albert (2024) Studi Eksperimental Daktilitas Balok Beton Bertulang dengan Penambahan Variasi Sengkang Square di Daerah Tekan pada Balok. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Menurut data yang dipublikasikan oleh situs WorldAtlass pada tahun 2020, sebagai salah satu negara yang terletak di jalur “cincin api” kawasan pasifik menyebabkan Indonesia sering mengalami peristiwa gempa bumi. Dampak dari peristiwa gempa bumi tersebut dapat menyebabkan kerusakan elemen pada struktur bangunan. Hal ini disebabkan karena struktur tidak mempunyai kinerja dan respon yang baik pada saat terjadi gempa. Oleh karena itu selain harus memiliki kekuatan lentur yang besar, faktor yang membuat sebuah elemen struktur bangunan tahan terhadap gempa adalah memiliki nilai daktilitas yang besar juga. Balok beton bertulang dibuat daktail bertujuan untuk menunjukkan kemampuan ketika menahan pengaruh deformasi karena pembebanan yang berlebihan. Cara untuk meningkatkan daktilitas dan kapasitas lentur balok beton bertulang adalah dengan memberikan pengekangan lateral pada daerah dari penampang tertekan balok. Pengekangan (confinement) pada balok dapat meningkatkan daktilitas dan kuat tekan beton karena akan mencegah ekspansi lateral yang terjadi akibat efek poison selama pembebanan berlangsung pada beton. Pada penelitian ini digunakan balok beton bertulang berdimensi 20×25 cm dengan penambahan variasi sengkang square di daerah tekan untuk mengekang balok beton bertulang. Kuat tekan beton yang digunakan pada penelitian ini adalah 30,59 Mpa dan kuat tarik baja yang digunakan adalah 377 Mpa. Hasil dari penelitian eksperimental ini adalah daktilitas balok dengan penambahan variasi sengkang square di daerah tekan bertambah sebesar 50,659% terhadap balok dengan sengkang normal. Selain terjadinya peningkatan pada daktilitas, Kekuatan lentur balok dengan penambahan variasi sengkang square di daerah tekan juga meningkat sebesar 6,3% terhadap balok dengan sengkang normal. Selain itu didapatkan juga hasil berupa grafik hubungan antara beban dengan lendutan yang dapat digunakan untuk menentukan momen kurvatur. Metode keruntuhan yang terjadi pada balok variasi sengkang square adalah model keruntuhan lentur dimana retak-retak yang ada terbentuk secara vertikal dari serat tarik yang semakin lama akan merambat sampai ke serat tekan.

English Abstract

According to data published by the WorldAtlass website in 2020, as one of the countries located on the "ring of fire" in the Pacific region, Indonesia often experiences earthquakes. The impact of an earthquake can cause damage to elements of building structures. This is because the structure does not have good performance and response when an earthquake occurs. Therefore, apart from having to have great strength, the factor that makes a building structural element resistant to earthquakes is also having a high ductility value. Reinforced concrete beams are made ductile to demonstrate their ability to withstand the effects of deformation due to excessive loading. The way to increase the ductility and flexural capacity of reinforced concrete beams is to provide lateral restraints in the stressed areas of the beam. Confinement in the beam can increase the ductility and compressive strength of the concrete because it will prevent lateral expansion that occurs due to the poison effect during loading on the concrete. In this study, reinforced concrete beams with dimensions of 20×25 cm were used with the addition of variations in square stirrups in the compression area to restrain the reinforced concrete beams. The compressive strength of the concrete used in this research was 30,59 Mpa and the tensile strength of the steel used was 377 Mpa. The results of this experimental research are that the ductility of beams with the addition of variations in square stirrups in the compression area increases by 50,659% compared to beams with normal stirrups. Apart from the increase in ductility, the strength of the beam with the addition of variations in square stirrups in the compression area also increased by 6,3% compared to beams with normal stirrups. Apart from that, results were also obtained in the form of a graph of the relationship between load and deflection which can be used to determine the moment of curvature. The failure method that occurs in square stirrup variation beams is a flexible failure model where the cracks are formed vertically from the tensile fibers which over time will propagate to the compression fibers.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052407
Uncontrolled Keywords:	Balok beton bertulang, Daktilitas, Variasi sengkang square, Pengekangan, Beban-Lendutan.
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	26 Nov 2024 06:43
Last Modified:	26 Nov 2024 06:43
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228675

Text (DALAM MASA EMBARGO) Kolose Hutapea.pdf Restricted to Registered users only Download (11MB)

Actions (login required)

View Item