Wafira, Ikmal Birra and Wahyunanto Agung Nugroho, STP., M.Eng, Ph.D (2024) Studi Kelayakan Analisa Kelayakan Teknis Dan Finansial Produksi Astaxanthin Dari Mikroalga Haematococcus Pluvialis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia merupakan sebuah negara tropis yang terletak pada garis Khatulistiwa sehingga paparan sinar matahari yang tinggi dapat dirasakan sepanjang tahun. Paparan sinar matahari memiliki radiasi sinar ultraviolet (UV). Indonesia merupakan negara tropis yang terletak di garis khatulistiwa sehingga mendapat paparan sinar matahari yang tinggi sepanjang tahun. Paparan sinar matahari mengandung radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan kulit. Radiasi UV yang sampai ke permukaan bumi terdiri dari UV A (sekitar 95%) dan UV B (sekitar 5%). Astaxanthin memiliki kapasitas sebagai antioksidan 100 – 500 kali lipat dari pada vitamin E dan 10 kali lipat dari pada betakaroten. Astaxanthin dapat di akumulasi melalui mikroorganisme seperti Haematococcus pluvialis. Mikroalga Haematococcus pluvialis adalah mikroorganisme yang menunjukkan kapasitas tertinggi untuk mengakumulasi Astaxanthin alami sebesar 5% pada kondisi stress karena pengaruh lingkungan yang tidak menguntungkan. Kapasitas produksi pada perancangan kali ini untuk produksi Astaxanthin dari Mikroalga Haematococcus pluvialis sebesar 803,4 kg per bulan. Satu bulan dilakukan 2 kali proses panen per-14 hari sebelum masuk ke tahap drying. Setiap sekali panen memperoleh 8.033 Kg kg Astaxanthin. Kemudian dilakukannya proses drying hingga produk akhir mencapai 5% yaitu sebesar 401,7 kg per sekali produksi.
English Abstract
Indonesia is a tropical country located on the Equator so high exposure to sunlight can be felt throughout the year. Exposure to sunlight contains ultraviolet (UV) radiation. Indonesia is a tropical country located on the equator so it gets high exposure to sunlight throughout the year. Exposure to sunlight contains ultraviolet (UV) radiation which can have a negative impact on skin health. UV radiation that reaches the earth's surface consists of UV A (around 95%) and UV B (around 5%). Astaxanthin has an antioxidant capacity of 100 – 500 times that of vitamin E and 10 times that of beta-carotene. Astaxanthin can be accumulated through microorganisms such as Haematococcus pluvialis. The microalgae Haematococcus pluvialis is a microorganism that shows the highest capacity to accumulate natural Astaxanthin by 5% under stress conditions due to unfavorable environmental influences. The production capacity in this design for the production of Astaxanthin from Haematococcus pluvialis microalgae is 803.4 kg per month. One month the harvest process is carried out 2 times per 14 days before entering the drying stage. Each harvest produces 8,033 kg of Astaxanthin. Then the drying process is carried out until the final product reaches 5%, namely 401.7 kg per production.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052410 |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 14 Nov 2024 06:50 |
Last Modified: | 14 Nov 2024 06:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228630 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ikmal Birra Wafira.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |