Gerakan Malang Ijo Royo-royo Sebagai Sebuah Upaya Penghijauan Kota Malang Yang Berbasis Pada Partisipasi Masyarakat

Natsir, M. and Drs. Bambang Santoso, H, MS and Dra. Lely Indah Mindarti, MSi. (2006) Gerakan Malang Ijo Royo-royo Sebagai Sebuah Upaya Penghijauan Kota Malang Yang Berbasis Pada Partisipasi Masyarakat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satii permasalahan lingkimgan yang saat ini cukup banyak disoroti adalah yang berkembang di daerah perkotaan. Perkembangan dan kemajuan kota yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk dan melebamya kegiatan ekonomi maupun sosial telah menimbulkan konsekuensi tersendiri, seperti meningkatnya kebutuhan akan fasilitas infrastruktur. Akibat perubahan tata guna lahan telah berdampak negatif kepada kota itu sendiri terutama menurunnya tingkat kenyamanan akibat terbatasnya areal tanah yang ada. Secara lebih khusus perubahan tersebut berdampak kepada banjir dan genangan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun (Kodoatie, 2002:3). Pada taliun 2003 pemerintah pusat telah mencanangkan Gerakan Sejuta Pohon (GSP) serentak di seluruh kota di Indonesia. Menteri Kehutanan M. Prakosa menjelaskan bahwa pemerintah pada tahun 2003 telah menyelenggarakan program reboisasi nasional secara besar-besaran dengan menggmiakan dana reboisasi yang tersisa, yaitu mencapai Rp 8,2 trilyun. Prioritas reboisasi tersebut adalah 21 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Dengan hadimya Gerakan Sejuta Pohon (GSP), beberapa kota besar di Indonesia lantas mulai berbenah menghijaukan dan memperindah kotanya. Kota besar yang sebelumnya sudah melakukan penghijauan menggarapnya dan merawatnya dengan lebili serius. Keseriusan melakukan penghijauan ini dengan mehbatkan beberapa instansi baik pemerintah maupun swasta termasuk didalamnya peranserta masyarakat. Kota Malang, sebagai salah satu kota besar di Jawa Timur dengan tingkat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, pada bulan Juli 2004 lalu telah meluncurkan sebuah program pengliijauan kota yang disebut dengan Gerakan Malang Ijo Royoroyo. Gerakan Malang Ijo Royo-royo ini secara umum dilatarbelakangi oleh adanya kesadaran dan keinginan untuk tetap menjaga proses pembangunan di Kota Malang agar tetap bersahabat dengan linglomgan. Laju pertumbuhan ekonomi di Kota Malang sendiri, secara objektif memang tidak terlepas dari image yang dibawanya sebagai kota pendidikan. Setiap tahunnya sekitar 20.000 lebih mahasiswa datang ke kota ini untuk mengenyam pendidikan, dan tentunya ini menciptakan sebuah dinamika tersendiri di Kota Malang. Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum pelaksanaan Gerakan Malang Ijo Royo-royo, pola partisipasi masyarakat didalamnya serta hambatan-hambatan dalam pelaksanaan Gerakan Malng Ijo Royo-royo. Konsep teori yang dipakai dalam penelitian ini antara lain, teori pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkimgan, teori pembangunan yang di dalamnya menyangkut tentang pola partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan yang dijadikan sebagai bahan analisis. Metode peneiitian ini adalah jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang terfokus pada gambaran pelaksanaan Gerakan Malang Tjo Royo-royo di Kota Malang, pola partisipasi masyarakat yang dilihat berdasarkan partisipasi pada tahap perencanaan, partisipasi pada tahap pelaksanaan dan partisipasi pada tahap pemeliharaan dan pemanfaatan, kendala-kendala dalam pelaksanaan Gerakan Malang Ijo Royo-royo serta upaya penyelesaiannya. Situs peneiitian adalah Pertamanan kota Malang serta Kantor Redaksi Radar Malang Jawa Post Suinber data berapa data primer dan data skunder dimana data tersebut diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen peneiitian ini antara lain peneliti sebagai instrumen kunci, interview guide, dan field note. Setelah data diperoleh, proses analisis data melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dinas Dalam Pelaksanaaxmya Program Malang Royo-royo dilakukan secara bertahap. Tahap pertama yang telah dilaksanakan yaitu Gerakan Malang Ijo Royoroyo tahap I (MIRR I) (Juli 2004-Agustus 2005). Tahap kedua yang saat ini sedang dilaksanakan yaitu gerakan Malang Ijo Royo-royo Menuju Malang Kota Bunga (MIRR II) (Agustus 2005-September 2006). Sedangkan untuk tahap selanjutnya masih pada tahapan rencana. Dalam melaksanakan Gerakan Malang Ijo Royo-royo, Pemerintah Kota Malang yang diwakili oleh Dinas Pertamanan, bekerjasama dengan PT. HM Sampoema Tbk. sebagai pihak sponsor dan juga dengan pihak media massa lokal yang ada di Kota Malang yaitu Radar Malang dan Malang Pos. Pelaksanaan Gerakan Malang Tjo Royo-royo, yaitu kegiatan penghijauan dengan menanam pohon pelindung, pohon produktif dan juga tanaman hias pada 5 Kecamatan di Kota Malang terutama pada wilayah yang merupakan Ruang Terbuka Hijau. Sistem sosialisasi yang dilakukan adalah dengan mengundang wakil dari warga masyarakat untuk dilakukan penyuluhan. Tetapi upaya sosialisasi yang paling besar adalah melalui media massa yang dalam hal ini dilakukan oleh Radar Malang dan Malang Pos.dijadikan sebagai bahan analisis. Metode peneiitian ini adalah jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang terfokus pada gambaran pelaksanaan Gerakan Malang Tjo Royo-royo di Kota Malang, pola partisipasi masyarakat yang dilihat berdasarkan partisipasi pada tahap perencanaan, partisipasi pada tahap pelaksanaan dan partisipasi pada tahap pemeliharaan dan pemanfaatan, kendala-kendala dalam pelaksanaan Gerakan Malang Ijo Royo-royo serta upaya penyelesaiannya. Situs peneiitian adalah Pertamanan kota Malang serta Kantor Redaksi Radar Malang Jawa Post Suinber data berapa data primer dan data skunder dimana data tersebut diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen peneiitian ini antara lain peneliti sebagai instrumen kunci, interview guide, dan field note. Setelah data diperoleh, proses analisis data melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dinas Dalam Pelaksanaaxmya Program Malang Royo-royo dilakukan secara bertahap. Tahap pertama yang telah dilaksanakan yaitu Gerakan Malang Ijo Royoroyo tahap I (MIRR I) (Juli 2004-Agustus 2005). Tahap kedua yang saat ini sedang dilaksanakan yaitu gerakan Malang Ijo Royo-royo Menuju Malang Kota Bunga (MIRR II) (Agustus 2005-September 2006). Sedangkan untuk tahap selanjutnya masih pada tahapan rencana. Dalam melaksanakan Gerakan Malang Ijo Royo-royo, Pemerintah Kota Malang yang diwakili oleh Dinas Pertamanan, bekerjasama dengan PT. HM Sampoema Tbk. sebagai pihak sponsor dan juga dengan pihak media massa lokal yang ada di Kota Malang yaitu Radar Malang dan Malang Pos. Pelaksanaan Gerakan Malang Tjo Royo-royo, yaitu kegiatan penghijauan dengan menanam pohon pelindung, pohon produktif dan juga tanaman hias pada 5 Kecamatan di Kota Malang terutama pada wilayah yang merupakan Ruang Terbuka Hijau. Sistem sosialisasi yang dilakukan adalah dengan mengundang wakil dari warga masyarakat untuk dilakukan penyuluhan. Tetapi upaya sosialisasi yang paling besar adalah melalui media massa yang dalam hal ini dilakukan oleh Radar Malang dan Malang Pos.dijadikan sebagai bahan analisis. Metode peneiitian ini adalah jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang terfokus pada gambaran pelaksanaan Gerakan Malang Tjo Royo-royo di Kota Malang, pola partisipasi masyarakat yang dilihat berdasarkan partisipasi pada tahap perencanaan, partisipasi pada tahap pelaksanaan dan partisipasi pada tahap pemeliharaan dan pemanfaatan, kendala-kendala dalam pelaksanaan Gerakan Malang Ijo Royo-royo serta upaya penyelesaiannya. Situs peneiitian adalah Pertamanan kota Malang serta Kantor Redaksi Radar Malang Jawa Post Suinber data berapa data primer dan data skunder dimana data tersebut diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen peneiitian ini antara lain peneliti sebagai instrumen kunci, interview guide, dan field note. Setelah data diperoleh, proses analisis data melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dinas Dalam Pelaksanaaxmya Program Malang Royo-royo dilakukan secara bertahap. Tahap pertama yang telah dilaksanakan yaitu Gerakan Malang Ijo Royoroyo tahap I (MIRR I) (Juli 2004-Agustus 2005). Tahap kedua yang saat ini sedang dilaksanakan yaitu gerakan Malang Ijo Royo-royo Menuju Malang Kota Bunga (MIRR II) (Agustus 2005-September 2006). Sedangkan untuk tahap selanjutnya masih pada tahapan rencana. Dalam melaksanakan Gerakan Malang Ijo Royo-royo, Pemerintah Kota Malang yang diwakili oleh Dinas Pertamanan, bekerjasama dengan PT. HM Sampoema Tbk. sebagai pihak sponsor dan juga dengan pihak media massa lokal yang ada di Kota Malang yaitu Radar Malang dan Malang Pos. Pelaksanaan Gerakan Malang Tjo Royo-royo, yaitu kegiatan penghijauan dengan menanam pohon pelindung, pohon produktif dan juga tanaman hias pada 5 Kecamatan di Kota Malang terutama pada wilayah yang merupakan Ruang Terbuka Hijau. Sistem sosialisasi yang dilakukan adalah dengan mengundang wakil dari warga masyarakat untuk dilakukan penyuluhan. Tetapi upaya sosialisasi yang paling besar adalah melalui media massa yang dalam hal ini dilakukan oleh Radar Malang dan Malang Pos.dijadikan sebagai bahan analisis. Metode peneiitian ini adalah jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang terfokus pada gambaran pelaksanaan Gerakan Malang Tjo Royo-royo di Kota Malang, pola partisipasi masyarakat yang dilihat berdasarkan partisipasi pada tahap perencanaan, partisipasi pada tahap pelaksanaan dan partisipasi pada tahap pemeliharaan dan pemanfaatan, kendala-kendala dalam pelaksanaan Gerakan Malang Ijo Royo-royo serta upaya penyelesaiannya. Situs peneiitian adalah Pertamanan kota Malang serta Kantor Redaksi Radar Malang Jawa Post Suinber data berapa data primer dan data skunder dimana data tersebut diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen peneiitian ini antara lain peneliti sebagai instrumen kunci, interview guide, dan field note. Setelah data diperoleh, proses analisis data melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dinas Dalam Pelaksanaaxmya Program Malang Royo-royo dilakukan secara bertahap. Tahap pertama yang telah dilaksanakan yaitu Gerakan Malang Ijo Royoroyo tahap I (MIRR I) (Juli 2004-Agustus 2005). Tahap kedua yang saat ini sedang dilaksanakan yaitu gerakan Malang Ijo Royo-royo Menuju Malang Kota Bunga (MIRR II) (Agustus 2005-September 2006). Sedangkan untuk tahap selanjutnya masih pada tahapan rencana. Dalam melaksanakan Gerakan Malang Ijo Royo-royo, Pemerintah Kota Malang yang diwakili oleh Dinas Pertamanan, bekerjasama dengan PT. HM Sampoema Tbk. sebagai pihak sponsor dan juga dengan pihak media massa lokal yang ada di Kota Malang yaitu Radar Malang dan Malang Pos. Pelaksanaan Gerakan Malang Tjo Royo-royo, yaitu kegiatan penghijauan dengan menanam pohon pelindung, pohon produktif dan juga tanaman hias pada 5 Kecamatan di Kota Malang terutama pada wilayah yang merupakan Ruang Terbuka Hijau. Sistem sosialisasi yang dilakukan adalah dengan mengundang wakil dari warga masyarakat untuk dilakukan penyuluhan. Tetapi upaya sosialisasi yang paling besar adalah melalui media massa yang dalam hal ini dilakukan oleh Radar Malang dan Malang Pos.Pola partisipasi masyarakat pada gerakan Malang Ijo-royo-royo dalam tahap perencanaan dapat dilihat dari adanya saran-saran dan harapan-harapan masyarakat atas pelaksanaan Gerakan Malang Ijo Royo-royo. Pada tahap Pelaksanaan, partisipasi berapa sumbangan material yang berapa bibit pohon yang akan ditanam dan juga keikutsertaan masyarakat dalam berbagai kegiatan dan lomba-lomba yang diadakan selama Gerakan Malang Ijo Royo-royo. Sedangkan pada tahap pemeliharaan dan pemanfaatan, dengan adanya lomba kegiatan penghijauan yang penilaiannya akan dilakukakan beberapa masa setelah penanaman, masyarakat Kota Malang tidak hanya dilibatkan dalam kegiatan penghijauan yang meliputi proses penanaman saja akan tetapi juga kegiatan perawatan dari pohon yang telah ditanam. Kendala-kendala dalam Pelaksanaan Gerakan Malang Ijo Royo-royo antara lain: kendala internal, yang pertama, penerapan sangsi terhadap pelanggaran belum maksimal; kedua, terbatasnya sarana dan prasarana serta sumberdaya manusia dari Dinas Pertamanan. Di sisi lain juga terdapat kendala Ekstemal yaitu, fenomena pembangunan kawasan pertokoan dan pemukiman. Sedangkan altematif penyelesaian yang telah dilakukan oleh Dinas Pertamanan antara lain : melakukan sosialisasi Peraturan daerah Kota Malang No. 3 Tahun 2003 tentang Pengelolacm Pertaman dan Dekorasi Kota pada masyarakat; melakukan kajian terhadap parameter penyusunan rencana detail Lansekap taman kota dan Pemakaman; serta melakukan upaya dalam mengatasi keterbatasan sarana dan prasaran serta sumberdaya manusia dengan cara : mengupayakan jatah bahan bakar pada musim hujan untuk memenuhi kebiituhan pada musim kemarau serta mengusulkan penambahan jatah bahan bakar, mengoptimalkan penggunaan sarana yang ada dan mengusulkan penambahan sarana dan prasarana, melaksanakan koordinasi dengan Bagian Tata Usaha dalam usaha pembinaan pegawai/personil.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 050603
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 19 Aug 2024 06:45
Last Modified: 19 Aug 2024 06:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228404
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
M. NATSIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (20MB)

Actions (login required)

View Item View Item