Oktaviani, Elsa Berliana and Dr.techn. Ir. Yusfan Adeputera Yusran,, ST. MT.Ars.IPM, ASEAN Eng and Dr. Ir. Lisa Dwi Wulandari, ST., MT., CIQaR., CIQnR. CIMMR, CISHR. (2024) Pola Perilaku Pengunjung dalam Memproduksi Ruang Di Historic Shopping Street (Studi Kasus: Koridor Jalan Tunjungan Kota Surabaya). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jalan Tunjungan di Surabaya merupakan koridor jalan yang menjadi salah satu pusat perekonomian sejak tahun 1950-an hingga akhir 1960-an, sehingga menjadi ikon bagi Kota Surabaya. Namun seiring waktu, kawasan Jalan Tunjungan ini mengalami penurunan kualitas nilai kawasan artefak-urban, meskipun koridor ini telah dikenal secara luas sebagai ‘koridor komersial bersejarah’. Adapun interaksi antara pengunjung dengan ruang pejalan kaki yang mengalami degradasi sejarah karena perubahan setiap tahun mempengaruhi space, movement, dan action mereka. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk memahami pola perilaku sehari-hari pengunjung di ruang pejalan kaki Jalan Tunjungan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teknik behavioral mapping dengan pendekatan place-centered mapping sebagai bentuk identifikasi pola yang berulang. Hal tersebut merujuk tiga aspek pembentuk ruang, yaitu spatial practice, representation of space, dan representational space. Tahapan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini ada lima, yaitu mengambil data lapangan dengan observasi, sketsa, dokumentasi, dan wawancara; visualisasi data pemetaan perilaku dengan program grafis computer; analisis data wawancara menggunakan bantuan program Nvivo; pembahasan keterkaitan pola perilaku dalam memperoduksi ruang; dan kesimpulan yang menjawab rumusan masalah penelitian, yaitu bagaimana pola pemetaan perilaku sebagai hasil penataan kembali ruang pejalan kaki di koridor Jalan Tunjungan Kota Surabaya, dan bagaimana produksi ruang yang tercipta pengunjung dengan perpektif sosio-spasial di ruang pejalan kaki koridor Jalan Tunjung Kota Surabaya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat tujuh ruang yang terbentuk hasil dari pola perilaku di ruang pejalan kaki Jalan Tunjungan Kota Surabaya. Tujuh ruang tersebut terbentuk atas aktivitas yang berulang (spatial practice), konsep yang diharapkan pengunjung serta keterlibatan pemerintah dalam memfasilitasi pengunjung pejalan kaki (representation of space) dan budaya yang dilestarikan oleh pedagang kaki lima (representational space). Tujuh ruang tersebut antara lain ruang penyeberangan di zona 1 ketika pagi, ruang pertunjukan seni di zona 2 ketika malam, ruang tunggu taksi, ruang santai, ruang dokumentasi, dan ruang pertunjukan musik di zona 3, dan ruang angkringan di zona 4 ketika malam.
English Abstract
Tunjungan Street in Surabaya has been a central economic hub since the 1950s until the late 1960s, making it an iconic area for Surabaya City. However, over time, the Tunjungan Street area has experienced a decline in the quality of its urban artifact value, even though this corridor has been widely recognized as a 'historic commercial corridor.' The interaction between visitors and the pedestrian space, which has undergone historical degradation due to annual changes, affects their space, movement, and actions. This study employs a qualitative paradigm with a case study approach to understand the daily behavior patterns of visitors in the pedestrian space of Tunjungan Street. Therefore, this research utilizes behavioral mapping techniques with a place-centered mapping approach as a form of identifying recurring patterns. This refers to the three components of space production: spatial practice, representation of space, and representational space. The research process involves five stages: collecting field data through observation, sketching, documentation, and interviews; visualizing behavioral mapping data using graphic computer programs; analyzing interview data with the help of Nvivo software; discussing the relationship between behavioral patterns in producing space; and concluding by addressing the research questions: how do the behavioral mapping patterns result from the reorganization of the pedestrian space in the Tunjungan Street corridor, and how is space produced by visitors with a socio-spatial perspective in the pedestrian space of the Tunjungan Street corridor in Surabaya City? The study results identified seven distinct spaces formed from the behavioral patterns in the pedestrian space of Tunjungan Street, Surabaya City. These seven spaces are shaped by repetitive activities (spatial practice), the expected concepts by visitors, and the involvement of the government in facilitating pedestrian visitors (representation of space), and the culture preserved by street vendors (representational space). The seven spaces include the crossing area in zone 1 in the morning, the art performance area in zone 2 at night, the taxi waiting area, the relaxing area, the documentation area, the music performance area in zone 3, and the angkringan area in zone 4 at night.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 042407 |
Uncontrolled Keywords: | pola perilaku, space production, perilaku pengunjung, historic shopping street |
Divisions: | S2/S3 > Magister Arsitektur Lingkungan Binaan, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 07 Oct 2024 03:35 |
Last Modified: | 07 Oct 2024 03:35 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228393 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Elsa Berliana Oktaviani.pdf Restricted to Registered users only Download (28MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |