Studi Eksperimental Daktilitas Beton Bertulang dengan Variasi Penambahan Tulangan Sengkang Spiral Berjarak 75 mm pada Daerah Tekan Balok,

Putranti, Ardha Marcelita Ragil and Ir. Ari Wibowo, ST., MT., Ph.D and Dr. Eng. Ir. Indradi Wijatmiko, ST., M.Eng. (2024) Studi Eksperimental Daktilitas Beton Bertulang dengan Variasi Penambahan Tulangan Sengkang Spiral Berjarak 75 mm pada Daerah Tekan Balok,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Secara geografis, Indonesia diapit oleh sejumlah lempeng terktonik, seperti Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Akibatnya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan frekuensi aktivitas gempa bumi yang tinggi. Gempa bumi dapat mengakibatkan kerusakan dan kerugian berupa korban jiwa, kerusakan bangunan serta kerusakan terhadap bangunan. Bangunan harus dibuat menjadi bangunan tahan gempa dan akan rusak sesuai beban rencana serta memiliki sifat daktail. Daktilitas dapat menunjukan kemampuan struktur ketika menahan pengaruh deformasi karena pembebanan yang berlebihan (Park & Ruitong, 1988). Apabila suatu struktur bersifat daktail, maka saat struktur tersebut terkena suatu keadaan ekstrim yang menyebabkan struktur menahan beban yang berlebih, struktur tidak akan mengalami kegagalan atau keruntuhan melainkan dapat mengalami deformasi yang besar hingga mendekati kekuatan maksimumnya. Struktur yang bersifat daktail tidak mengalami keruntuhan getas karena terdapat tanda keruntuhan sebelum bangunan runtuh sepenuhnya. Penelitian ini dilakukan dengan benda uji balok beton bertulangan berukuran 20 cm x 25 cm x 300 cm. Penulangan yang dipasang menggunakan tulangan tekan 2D – 13, tulangan tarik 3D – 19, dan sengkang Ø8-150. Pada daerah tekan balok ditambahkan pengekangan dengan tulangan sengkang berbentuk spiral dengan jarak 75 mm. Pengekangan ini bertujuan untuk menambah daktilitas balok agar masa inelastis balok lebih panjang. Benda uji terdiri dari balok normal tanpa tambahan pengekangan (unconfinement) dan balok dengan pengekangan (confinement). Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil dari pengujian kedua benda uji. Data yang didapatkan dari pengujian berupa data kenaikan beban dan interval penambahan lendutan balok. Hasil dari penelitian adalah grafik hubungan antara beban dan lendutan serta pola keretakan balok. Dari hasil analisis didapatkan bahwa balok dengan penambangan pengekangan dapat menahan beban lebih besar dan waktu yang dibutuhkan dalam mencapai beban ultimit lebih panjang. Selain itu, nilai daktilitas yang dihasilkan beton normal lebih xvi kecil dan beton dengan pengekangan. Hal ini menunjukkan bahwa pengekangan balok berpengaruh terhadap nilai daktilitasnya.

English Abstract

Geographically, Indonesia is surrounded by several tectonic plates such as the Eurasian Plate, Indo-Australian Plate, and Pacific Plate. As a result, Indonesia is one of the countries with a high frequency of earthquake activity. Earthquakes can cause damage and losses including loss of life, building damage, and structural damage. Buildings must be designed to be earthquake-resistant and able to withstand planned loads, exhibiting ductility. Ductility demonstrates the structure's ability to withstand deformation due to excessive loading (Park & Ruitong, 1988). If a structure exhibits ductility, then when it experiences extreme conditions causing it to bear excessive loads, the structure will not fail or collapse but will undergo significant deformation approaching its maximum strength. Ductile structures do not experience brittle failure because there are signs of failure before complete collapse occurs. This research was conducted using a reinforced concrete beam specimen measuring 20 cm x 25 cm x 300 cm. The reinforcement consisted of 2D - 13 for compression reinforcement, 3D - 19 for tension reinforcement, and Ø8-150 for stirrups. Additional confinement reinforcement in the form of spiral stirrups spaced at 75 mm intervals was applied in the compression zone of the beam. This confinement aimed to enhance the ductility of the beam, thereby extending its inelastic deformation capacity. The specimens consisted of one beam without additional confinement (unconfinement) and another beam with confinement. Data analysis involved comparing the test results from both specimens. The data collected from the tests included load increments and the corresponding deflection intervals of the beams. The results of the experiment include graphs showing the relationship between load and deflection, as well as the crack patterns in the beams. From the analysis, it was found that beams with additional confinement reinforcement can withstand higher loads and sustain these loads for longer periods before reaching ultimate capacity. Additionally, the ductility values observed were lower for the normal concrete beams compared to those with xviii confinement reinforcement. This indicates that confinement reinforcement significantly enhances the ductility of the beams.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052407
Uncontrolled Keywords: daktilitas, hubungan beban dan lendutan, pengekangan, tulangan spiral, masa inelastis balok
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 19 Nov 2024 04:16
Last Modified: 19 Nov 2024 04:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228347
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ardha Marcelita Ragil Putranti.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item