Pengaruh Penambahan Elisitor Methyl Jasmonate dan Salicylic Acid terhadap Pertumbuhan In Vitro, Aktivitas Antioksidan, dan Produksi Metabolit Sekunder Stevia rebaudiana

Ramedhief, Adzra Fathiya and Dego Yusa Ali, STP, M.Sc. and Betalini Widhi Hapsari, M. Si. (2024) Pengaruh Penambahan Elisitor Methyl Jasmonate dan Salicylic Acid terhadap Pertumbuhan In Vitro, Aktivitas Antioksidan, dan Produksi Metabolit Sekunder Stevia rebaudiana. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat juga meningkatkan popularitas Stevia rebaudiana sebagai pemanis rendah kalori yang aman untuk diabetes. Rasa manis pada stevia bersumber dari senyawa kelompok terpenoid yang dikenal sebagai glikosida steviol. Selain itu, konsumsi stevia baik untuk kesehatan dan berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai obat karena memiliki karakteristik antivirus, antimikroba, antitumor, antihipertensi, dan antiinflamasi. Keunggulan-keunggulan tersebut meningkatkan permintaan pasar akan stevia. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan metode yang dapat memperbanyak sekaligus menginduksi produksi metabolit sekunder stevia. Metode kultur jaringan dengan penambahan elisitor dipilih karena dapat dilakukan dengan cepat dan terkontrol. Prinsip kerja elisitor adalah dengan menyebabkan stress pada tanaman sehingga tanaman akan memproduksi metabolit sekunder, berupa senyawa antoksidan, seperti fenol, flavonoid, dan terpenoid, sebagai bentuk pertahanan diri. Elisitasi dilakukan dengan 2 jenis elisitor, yaitu methyl jasmonate (MeJA) dan salicylic acid (SA) dengan 3 level konsentrasi, yaitu 25, 50, dan 75 µM pada 2 jenis media dasar pertumbuhan, yaitu Murashige and Skoog (MS) dan Driver-Kuniyuki Walnut (DKW). Kultur elisitasi diinkubasi selama 4 minggu dengan parameter pertumbuhan in vitro yang diamati, diantaranya tinggi tanaman, jumlah tunas, daun, buku, serta jumlah dan panjang akar. Daun hasil kultur diekstraksi dan ekstrak digunakan untuk uji aktivitas antioksidan dengan DPPH dan analisis kandungan senyawa metabolit sekunder dengan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi media DKW dengan SA pada konsentrasi 25 µM memberikan pertumbuhan tanaman terbaik, sementara kombinasi media DKW dengan MeJA menghasilkan aktivitas antioksidan terbaik dan tidak berbeda nyata dengan standar kuersetin. Penambahan MeJA dan SA secara umum berpengaruh produksi metabolit sekunder tertentu. Analisis GC-MS mengidentifikasi potensi stevia sebagai sumber senyawa bioaktif obat-obatan seperti kelompok senyawa flavonoid, alpha bisabolol, kolavenol, alpha guanine, dihydroniloticin, dihydroartemisin, dll.

English Abstract

The increasing of public awareness of healthy lifestyles has also boosted the popularity of Stevia rebaudiana as a low-calorie sweetener safe for diabetics. The sweetness of stevia comes from terpenoid group compounds known as steviol glycosides. Additionally, consuming stevia is beneficial for health and has potential medicinal uses due to its antiviral, antimicrobial, antitumor, antihypertensive, and anti-inflammatory characteristics. These advantages have increased the market demand for stevia. To address this demand, effective methods are needed to both propagate the plant and induce the production of secondary metabolites in stevia. Tissue culture with the addition of elicitors has been chosen because it can be performed quickly and in a controlled. The principle of elicitors is to induce stress in the plant, prompting it to produce secondary metabolites, such as antioxidants including phenols, flavonoids, and terpenoids, as a defence mechanism. Elicitation was carried out using two types of elicitors, methyl jasmonate (MeJA) and salicylic acid (SA), at three concentration levels: 25, 50, and 75 µM, on two types of basal growth media: Murashige and Skoog (MS) and DriverKuniyuki Walnut (DKW). The elicited cultures were incubated for 4 weeks, with in vitro growth parameters observed, including plant height, number of shoots, leaves, nodes, as well as root number and length. The leaves from the cultures were extracted, and the extracts were used for antioxidant activity testing with DPPH and secondary metabolite content analysis using GC-MS. The study results indicated that the combination of DKW media with SA at a concentration of 25 µM provided the best plant growth, while the combination of DKW media with MeJA at resulted in the best antioxidant activity which is not significantly different from quercetin standard. The addition of MeJA and SA generally influenced the production of certain secondary metabolites. GC-MS analysis identified stevia's potential as a source of bioactive medicinal compounds such as flavonoid compounds, alpha bisabolol, colavenol, alpha guanine, dihydroniloticin, dihydroartemisin, etc.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524100226
Uncontrolled Keywords: Aktivitas Antioksidan, Elisitasi, Kultur Jaringan, Metabolit Sekunder, Stevia rebaudiana-Antioxidant Activity, Elicitation, Secondary Metabolite, Stevia rebaudiana, Tissue Culture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 06 Nov 2024 04:44
Last Modified: 06 Nov 2024 04:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228235
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Adzra Fathiya Ramedhief.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item