Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang, " Modal Sosial Pengelolaan Bank Sampah Di Desa Sukowati Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro",

Prawisudawati, Yuliya Eka and Dr. Asihing Kustanti, S. Hut., M.Si (2024) Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang, " Modal Sosial Pengelolaan Bank Sampah Di Desa Sukowati Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro",. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Data tahun 2022, di Kabupaten Bojonegoro, Sampah yang dihasilkan Penduduk Bojonegoro 520 ton sampah per hari. Betapa besarnya, volume sampah tersebut. Tentu membebani tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. TPA semakin menggunung. Fenomena ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama agar produksi sampah bisa ditekan. Volume 520 ton itu berasal dari rerata setiap orang menghasilkan 0,4 kilogram (kg) sampah. Sementara warga Bojonegoro 1,3 juta jiwa. Totalnya setiap hari menghasilkan 520 ton sampah.Fenomena ini akan bertambah apabila tidak ada perubahan prilaku dalam masyarakat. Untuk itu perlu adanya pendekatan kepada masyarakat dalam memanfaatkan sampah. Sehingga, sampah bisa dimanfaatkan tidak dibuang di TPA. Bank Sampah yang saat ini digalakkan mengalami efek yang naik turun banyak bank sampah yang hanya beroperasi sesaat. Setelah itu seperti mati suri. Untuk itu peneltian ini dilakuakan agar Bank sampah dapat berjalan berkelanjutan jangka panjang dan lebih berkembang. Modal Sosial adalah teori yang saat ini dirasa cukup baik. Tujuan penelitian ini antara lain, (1) Menganalisis peran modal sosial dalam pengelolaan Bank sampah, (2) Menganalisis konsep modal sosial yang dapat mempengaruhi partisipasi anggota, (3) Menganalisis strategi yang paling tepat dalam pengelolaan Bank Sampah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Desain penelitian yang digunakan yaitu studi kasus dengan teknik penentuan informan kunci secara pusposive dan informan pendukung secara snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model interaktif oleh Miles, Huberman dan Saldana, yang terdiri dari Pengumpulan data, kondensasi data, konding data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan 2 teknik triangulasi, yaitu triangulasi metode dan sumber data. Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa masyarakat masih banyak yang belum memahami proses pengelolaan sampah secara baik dan benar. Masyarakat belum bisa sepenuhnya memanfaatkan sampah yang ada. Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat lebih ditekankan pada modal sosial, mulai dari kepercayaan, norma dan jaringan sosial. Dampak yang terjadi apabila masyarakat belum sepenuhnya memahami kegiatan pengelolaan sampah. Mereka akan merasa cuek, acuh tak acuh, dan hanya melaksanakan proses pemilahan sampah pada saat diperintah saja, tidak menjadikan budaya. Dan strategi yang dapat diusulkan untuk mengatasi kurang pahamnya masyarakat terhadap pentingnya proses pemilahan sampah dengan cara pelatihan, Kerjasama, menggandeng Lembaga atau Dinas terkait dengan kebersihan Lingkungan. Strategi pengelolaan yang terstruktur, edukasi Masyarakat 4R, serta pemberdayaan komunitas melalui kerja sama antar warga dan dengan pihak terkait, menghasilkan manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi yang signifikan. Keberhasilan Desa Sukowati menggambarkan potensi besar dari pengelolaan sampah yang berbasis komunitas dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan, serta menegaskan kembali pentingnya mengadopsi prinsip partisipasi aktif masyarakat dan keberlanjutan dalam praktik pengelolaan sampah dalam komunitas masyarakat

English Abstract

Based on 2022 data, in Bojonegoro Regency, the waste generated by Bojonegoro residents is 520 tons of waste per day. How big, the volume of waste. Of course it burdens the final waste disposal site (TPA). Landfills are increasing. This phenomenon is a collective homework assignment so that waste production can be reduced. The volume of 520 tons comes from the average person producing 0.4 kilograms (kg) of waste. Meanwhile, Bojonegoro has 1.3 million residents. In total every day it produces 520 tons of waste. This phenomenon will increase if there is no change in behavior in society. For this reason, there is a need for an approach to the community in utilizing waste. So, the waste can be used and not thrown in the landfill. The Waste Bank which is currently being promoted is experiencing the effects of fluctuations, many waste banks only operate for a short time. After that it was like suspended animation. For this reason, this research was carried out so that the waste bank can run sustainably in the long term and develop further. Social Capital is a theory that is currently considered quite good. The objectives of this research include, (1) Analyzing the role of social capital in waste bank management, (2) Analyzing the concept of social capital which can influence member participation, (3) Analyzing the most appropriate strategy in waste bank management. This research uses a qualitative approach with descriptive research type. The research design used is a case study with the technique of determining key informants purposively and supporting informants using snowball sampling. Data collection techniques were carried out by means of interviews, observation and document study. Data analysis in this research uses an interactive model by Miles and Huberman, which consists of data condensation, data presentation, and drawing conclusions. Data validity is carried out using 2 triangulation techniques, namely method and data source triangulation. The findings from this research show that many people still do not understand the waste management process properly and correctly. The community has not been able to fully utilize the existing waste. Factors influencing community participation emphasize social capital, starting from trust, norms and social networks. The impact that occurs if the community does not fully understand waste management activities. They will feel ignorant, indifferent, and only carry out the waste sorting process when ordered, not making it a culture. And strategies that can be proposed to overcome the public's lack of understanding of the importance of the waste sorting process include training, collaboration, collaborating with institutions or agencies related to environmental cleanliness. Structured management strategies, public education, and community empowerment through collaboration between residents and with related parties, produce significant environmental, social and economic benefits. The success of Sukowati Village illustrates the great potential of community-based waste management in creating a cleaner, healthier and more sustainable environment, and reaffirms the importance of adopting the principles of active community participation and sustainability in waste management practices in community communities.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042404
Divisions: S2/S3 > Magister Sosiologi, Fakultas Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 15 Nov 2024 06:10
Last Modified: 15 Nov 2024 06:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228199
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yuliya Eka Prawisudawati.pdf
Restricted to Registered users only

Download (17MB)

Actions (login required)

View Item View Item