Pengaruh Variasi Jenis Limbah Tanaman Tebu Terhadap Penurunan Temperatur Ruangan Dengan Menggunakan Proses Coating Pada Atap Galvalum

Irfani, Alif Lukman and Dr. Ir. Redi Bintarto, ST., M.Eng.Pract. and Ir. Ari Wahjudi, MT. (2024) Pengaruh Variasi Jenis Limbah Tanaman Tebu Terhadap Penurunan Temperatur Ruangan Dengan Menggunakan Proses Coating Pada Atap Galvalum. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak penggunaan limbah tanaman tebu sebagai bahan tambahan pada lapisan komposit atap galvalum terhadap penurunan suhu dalam ruangan. Lapisan komposit tersebut dibuat dengan mencampurkan serat tanaman tebu dengan resin epoxy, menggunakan metode Hand Lay Up Coating. Penelitian ini merupakan penelitian experimental nyata yang menggunakan metode Hand Lay up Coating. Dengan variasi jenis serat tanaman tebu yang dilakukan pada penelitian ini adalah bagian kulit tebu, pelepah tebu, batang tebu, dan juga daun tebu. Coating pada penelitian ini dibuat dengan komposisi fraksi berat antara serat tanaman tebu dan epoxy 50%:50%. Pengujian kandungan selulosa menggunakan metode van soest untuk mengetahui kandungan selulosa yang terkandung pada serat tanaman tebu. Alat uji konduktivitas termal dengan spesimen silinder berukuran diameter 4 cm dan tebal 4 mm. Kamera digunakan untuk memfoto makro spesimen untuk melihat distribusi persebaran serat tanaman tebu. Spesimen Uji penurunan temperatur ruangan berukuran 50 cm x 50 cm, spesimen ini akan diletakan dibagian atas alat uji. Uji penurunan temperatur ruangan menggunakan alat berbentuk kubus yang terbuat dari multiplex berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm. Thermocouple diletakan pada box di 4 titik yang berbeda yaitu diatas box, atas permukaan galvalum, bawah permukaan galvalum, dan di dalam ruang box. Pengujian dilakukan di Lapangan Rektorat Universitas Brawijaya agar terkena sinar matahari yang optimal dan diuji selama 10 menit. Pada pengujian konduktivitas termal didapatkan nilai terendah pada variasi serat daun tebu yaitu 0,136 W/m.°C dan nilai konduktivitas tertinggi pada variasi serat kulit tebu yaitu 0,297 W/m.°C. Analisis dari foto makroskopik menunjukan bahwa semua variasi komposit serat tanaman tebu dan epoxy dapat melapisi atap galvalum dengan kerapatan yang sama. Hasil uji penurunan temperatur ruangan didapatkan bahwa serat dengan variasi serat daun tebu memiliki nilai perbedaan temperatur ruangan tertinggi yaitu 1,452°C dan terendah pada variasi serat kulit tebu dengan nilai 0,499°C

English Abstract

The research aims to explore the impact of using sugarcane waste an additional material in galvanized room composite layers on reducing indoor temperature. The composite layers is made by mixing Sugarcane fiber with epoxy resin, using the Hand Lay Up Coating method. This study is a true experimental research employing the Hand Lay-Up Coating method. The variations types of sugarcane plant fiber used in this study are sugarcane skin, sugarcane fronds, sugarcane stems and sugarcane leaves. The coating in this study is made with a weight fraction composition between sugarcane plant fibers and epoxy of 50%:50%. Cellulose content testing uses the Van Soest method to determine the cellulose content in sugarcane plant fibers. A thermal conductivity test device with a cylindrical specimen measuring 4 cm in diameter and 4 mm thick is used. A camera is utilized to take macro photographs of the specimens to observe the distribution of sugarcane plant fibers. The room temperature reduction test specimens measure 50 cm x 50 cm, and these specimens will be placed on top of the test device. The room temperature reduction test uses a cube-shaped device made of multiplex measuring 50 cm x 50 cm x 50 cm. Thermocouples are placed on the box at four different points, namely on top of the box, on the upper surface of the galvalume, below the surface of the galvalume, and inside the box. The testing is conducted at the Rectorate Field of Brawijaya University to ensure optimal exposure to sunlight and tested for 10 minutes. In the thermal conductivity test, the lowest value was obtained for the Sugarcane leaf fiber variation, which is 0.136 W/m.°C, and the highest conductivity value was found in the Sugarcane skin fiber variation, which is 0.297 W/m.°C. Analysis of the macroscopic photographs shows that all variations of the sugarcane plant fiber and epoxy composite can coat the galvalume roofing with the same density. The results of the room temperature reduction test indicate that the Sugarcane leaf fiber variation has the highest room temperature difference value, which is 1.452°C, and the lowest is the Sugarcane skin fiber variation with a value of 0.499°C

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052407
Uncontrolled Keywords:	Atap Galvalum, Serat Tanaman Tebu, Resin Epoxy, Coating, Konduktivitas Termal, Penurunan Temperatur
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	18 Nov 2024 02:54
Last Modified:	18 Nov 2024 02:54
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228172

Text (DALAM MASA EMBARGO) Alif Lukman Irfani.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB)

Actions (login required)

View Item