Muasyaroh, Siti Khusnul and Prof. Dr. Ir. Keppi Sukesi, MS and Dr. Asihing Kustanti, S.Hut., M.Si (2024) Peran Gender Pada Rumah Tangga Petani Padi (Studi Kasus di Desa Pejambon Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Peningkatan sektor pertanian menjadi perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sehingga pengembangan sektor pertanian sudah semestinya dilakukan oleh banyak pihak. Pria dan wanita memiliki peranan gender yang berbeda. Demikian juga pembagiaan peran dalam rumah tangga petani. Hubungan gender pada sektor pertanian padi sawah dapat dilihat dengan adanya pembagian tugas, akses, kontrol terhadap sumberdaya, antara pria dan wanita. Keterlibatan setiap anggota keluarga dalam pengelolaan usaha tani padi sawah sangat diperlukan untuk membantu menyelesikan pekerjaan keluarga. Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu kabupaten yang menjadi sentra penghasil produksi padi di Provinsi Jawa Timur. Desa Pejambon merupakan desa di Kabupaten Bojonegoro yang mayoritas penduduknya adalah petani padi. Dari data penduduk Desa Pejambon tahun 2022 mayoritas pekerjaan adalah sebagai petani dan hal tersebut didominasi oleh wanita. Dalam hal ini keterlibatan wanita dalam usaha pertanian menjadikan penelitian tentang keterlibatan gender dalam usaha tani padi menarik untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pembagian peran gender kegiatan produktif, reproduktif dan sosial kemasyarakatan, menganalisis akses dan kontrol sumberdaya serta manfaat pada usaha tani padi, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peran gender dalam rumah tangga petani padi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods. Tempat penelitian ditentukan dengan mempertimbangkan tujuan yang sesuai dengan topik penelitian. Penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive (disengaja) atau dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sebanyak 30 petani sebagai responden. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang di lakukan adalah secara acak sederhana (simple random sampling). Dari 190 pasangan petani padi yang selanjutnya dipilih 30 pasangan petani padi yang akan diteliti yaitu rumah tangga petani yang melakukan usaha tani padi dan merupakan keluarga lengkap yang terdiri dari suami, istri dan anak. Pengambilan informan didasarkan pada kriteria petani kaya, menengah, dan miskin. Dalam penelitian ini informan pendukung yang terlibat dalam wawancara adalah 4 pasang petani yang terdiri dari 2 petani menegah dan 2 petani miskin. Peneliti juga mewawancarai ketua Gapoktan Desa Pejambon. Data yang telah penulis peroleh akan dianalisis dengan menggunakan kerangka analisis Harvard. Pendekatan analisis Harvard mengumpulkan data skala mikro atau skala rumah tangga dan masyarakat. Kerangka ini terdiri atas tiga elemen pokok, yaitu aktivitas, akses dan kontrol terhadap sumberdaya serta akses terhadap manfaat. Tahap aktivitas produktif diukur dengan curahan tenaga kerja (jam) pria dan wanita dalam melakukan kegiatan usaha tani dalam periode sekali tanam (satu musim), pendapatan dan kontribusi baik pria maupun wanita dalam rumah tangga petani padi. Untuk kegiatan reproduktif (domestik) dan sosial kemasyarakat dihitung dengan curahan waktu (jam) untuk masing-masing kegiatan dalam satu minggu kemudian diakumulasikan dalam satu bulan. Pada pelaksanaan berbagai kegiatan reproduktif peran wanita, namun peran pria tetap ada walaupun peran keterlibatannya relatif kecil. Kegiatan produktif didominasi pria. Keterlibatan perempuan dalam mengelola pertanian pada rumah tangga petani padi terdistribusi pada tiap-tiap kegiatan dalam penelitian ini peran wanita dalam kegiatan produktif masih dibutuhkan terutama pada bagian menanam, penyiangan dan menjemur. Keterlibatan Wanita. Peran sosial kemasyarakatan memiliki kontribusi yang hampir sama. Akses sumberdaya pada rumah tangga petani masih didominasi pria. Tingginya persentase bias gender pada rumah tangga petani sawi dipengaruhi oleh adanya pengaruh budaya yang membangun stereotipe bahwa pekerjaan dilahan pertanian adalah milik para laki-laki, sehingga akses perempuan dalam sumberdaya menjadi terbatas dibandingkan laki-laki. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran gender dalam rumah tangga diantaranya faktor budaya, pendidikan, dan kondisi ekonomi.
English Abstract
Increasing the agricultural sector is a concern of the central government and regional governments so that the development of the agricultural sector should be carried out by many parties. Men and women have different gender roles. Likewise, the distribution of roles in farming households. Gender relations in the rice farming sector can be seen by the division of tasks, access and control over resources, between men and women. The involvement of each family member in managing the rice farming business is very necessary to help complete the family's work. Bojonegoro Regency is one of the districts which is a center for rice production in East Java Province. Pejambon Village is a village in Bojonegoro Regency where the majority of the population are rice farmers. From data on the population of Pejambon Village in 2022, most of the jobs are farmers and most of them are dominated by women. In this case, the involvement of women in agricultural businesses makes research on gender involvement in rice farming interesting to carry out. The aim of this research is to divide gender roles in productive, reproductive and social activities, analyze access and control of resources and benefits in rice farming, analyze factors that influence gender roles in rice farming households. The method used in this research is mixed methods. The research location is determined by considering the objectives in accordance with the research topic. The determination of the research area is determined purposively (deliberately) or with certain considerations. In this study, researchers took 30 farmers as respondents. In this research, the sampling technique used was simple random sampling. Of the 190 rice farmer couples, 30 rice farmer couples were then selected to be studied, namely farmer households who carry out rice farming business and are complete families consisting of husband, wife and children. The selection of informants was based on the criteria of rich, middle and poor farmers. In this research, the supporting informants involved in interviews were 4 pairs of farmers consisting of 2 middle-class farmers and 2 poor farmers. Researchers also interviewed the head of the Pejambon Village Gapoktan. The data that the author has obtained will be analyzed using the Harvard analytical framework. Harvard's analytical approach collects micro-scale or household and community-scale data. This framework consists of three main elements, namely activities, access and control of resources and access to benefits. The productive activity stage is measured by the amount of labor (hours) of men and women in carrying out farming activities in the period of one planting (one season), income and contribution of both men and women in rice farming households. For reproductive (domestic) and social activities, it is calculated by spending time (hours) for each activity in one week and then accumulating in one month. In carrying out various reproductive activities, the role of women remains, but the role of men remains, although their involvement is relatively small. Productive activities are dominated by men. The involvement of women in managing agriculture in rice farmer households is distributed in each activity in this research. The role of women in productive activities is still needed, especially in the areas of planting, weeding and drying. Women's Engagement. Social roles have almost the same contribution. Access to resources in farming households is still dominated by men. The high percentage of gender bias in mustard farming households is influenced by cultural influences that build stereotypes that work on agricultural land belongs to men, so that women's access to resources is limited compared to men. Factors that influence gender roles in the household include cultural factors, education and economic conditions.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 042404 |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 14 Oct 2024 02:12 |
Last Modified: | 14 Oct 2024 02:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228138 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
SITI KHUSNUL MUASYAROH.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |