Model Peredaman Banjir dengan Kombinasi Dry Dam dan Sebaran Kolam Retensi

Mardjono, Airlangga and Prof. Dr. Ir. Pitojo Tri Juwono, MT.,IPU., ASEAN Eng and Prof. Dr. Ir. Lily Montarcih Limantara, M.Sc (2024) Model Peredaman Banjir dengan Kombinasi Dry Dam dan Sebaran Kolam Retensi. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jakarta merupakan salah satu lokasi dengan masalah pengendalian limpasan hujan di kawasan perkotaan.Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi banjir di Jakarta adalah dengan melakukan konservasi dan pengelolaan DAS bagian hulu. Sebagai implementasi konservasi dan pengelolaan DAS Ciliwung Hulu adalah dengan pembangunan bendungan kering (dry dam) di Ciawi dan Sukamahi. Meski demikian, efektivitas dry dam ini masih dapat ditingkatkan lagi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah model reduksi banjir dengan menggabungkan metode pengelolaan hujan yang terdiri atas pengelolaan spektrum tinggi menggunakan dry dam dan pengelolaan spektrum ringan hingga sedang menggunakan kolam retensi untuk mengoptimalkan pengendalian banjir Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode true-experimental research yang bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat dari variabel satu dengan lainnya. Model hidrologi yang digunakan dalam penelitian ini ialah model hidrologi HEC-HMS dengan input model DAS sebelum dan setelah adanya bendung. Validasi model dilakukan dengan metode Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) dengan kasus banjir 5 Februari 2018, 15 Februari 2018, 12 Januari 2014, dan 9 Januari 2013. Setelah tahapan model set-up, diterapkan beberapa skenario kolam retensi untuk menilai efisiensi masing-masing skenario. Berdasarkan pemodelan tersebut pula, disusun sebuah model reduksi yang merupakan respon terhadap perlakukan yang diberikan pada DAS. Dengan reduksi debit sebagai variabel respon, volume banjir sebagai variabel bebas 1, dan penambahan waktu konsentrasi sebagai variabel bebas 2, didapatkan model regresi y = 0,019x1 + 1,825x2. Demikian, penambahan Dry Dam Ciawi dan Sukamahi yang memiliki kapasitas tampungan sebesar 7,5 Juta m3 berhasil mengurangi puncak banjir 15,27% (kala ulang 50 tahunan) dan penambahan waktu puncak banjir selama 20 menit. Kemudian, penambahan kolam retensi yang dikombinasikan dengan Dry Dam Ciawi dan Sukamahi mampu menambah performa Dry Dam Ciawi dan Sukamahi dengan total persentase sebesar 28,69% (kala ulang 50 tahunan) dan penambahan waktu puncak banjir selama 50 menit. Selain itu, kombinasi dry dam dan kolam retensi dapat diterapkan pada DAS dengan karakter yang serupa dengan DAS Ciliwung Hulu (dendritik)

English Abstract

Jakarta is one of the locations with problems in controlling rainfall-runoff in urban areas. One of the government's efforts to reduce flooding in Jakarta is to conserve and manage upstream watersheds. The implementation of conservation and management of the Upper Ciliwung Watershed is the construction of dry dams in Ciawi and Sukamahi. However, the effectiveness of this dry dam can still be further improved. This research aims to create a flood reduction model by combining rainfall management methods consisting of high spectrum rainfall management using dry dams and light to medium spectrum rainfall management using retention ponds to optimize Jakarta's flood control. The method used in this research is a true experimental research method which aims to investigate whether or not there is a causal relationship between one variable and another. The hydrological model used in this research is the HEC-HMS hydrological model with watershed model input before and after the construction of the dams. Model validation was carried out using the Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) method with the flood cases of February 5 2018, February 15 2018, January 12 2014, and January 9 2013. After the model set-up stage, several retention pond scenarios were applied to assess the efficiency of each scenario. Based on this modeling, a reduction model was build as a response to the actions given to the watershed. With discharge reduction as the response variable, flood control capacity as independent variable 1, and time of concentration increment as independent variable 2, the regression model is y = 0,019x1 + 1,825x2. Likewise, the addition of the Ciawi and Sukamahi Dams, which have a storage capacity of 7,5 million m3 , succeeded in reducing the flood peak by 15,27% (50-years return period) and increasing the flood peak time by 20 minutes. Then, the addition of a retention ponds combined with the Ciawi and Sukamahi Dams was able to increase the performance of the Ciawi and Sukamahi Dams with a total percentage of 28,69% (50-years return period) and an additional flood peak time of 50 minutes. In addition, the combination of dry dams and retention ponds can be applied to watersheds with characteristics similar to the Upper Ciliwung Watershed (dendritic).

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: 062407
Uncontrolled Keywords: model, kolam retensi, reduksi banjir, Ciawi, Sukamahi
Divisions: S2/S3 > Doktor Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 11 Sep 2024 06:48
Last Modified: 11 Sep 2024 06:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/228031
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Airlangga Mardjono.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item