Ramadhan, Reza Ahmad and Tibyani, S.T., M.T. and Hariz Farisi, S.Kom., M.Kom. (2024) Pengembangan Sistem Smart Farming Berbasis Internet of Things dengan Monitoring Terintegrasi Telegram. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kondisi iklim di Indonesia pada tahun 2023 hingga tahun 2024 khususnya pada bulan November sampai bulan April jauh lebih kering dibandingkan 3 tahun sebelumnya, hal ini muncul karena dipengaruhi oleh kondisi dari La Nina yang telah berlangsung selama 3 tahun. Selain itu juga pada tahun 2024 ini Indonesia dan beberapa negara di belahan dunia mengalami dampak dari krisis iklim. Faktor dari kondisi tersebut yang menyebabkan kondisi hujan dan panas tidak bisa diprediksi, yang berakibat pada perubahan kelembapan tanah di beberapa wilayah jauh lebih cepat dibanding kondisi biasanya. Apalagi pada kondisi penduduk yang tinggal di perkotaan yang sibuk, biasanya akan menyiram tanamannya secara sporadis. Munculnya permasalahan tersebut memerlukan solusi seperti menggunakan teknik irigasi yang efisien dan juga pengaplikasian teknologi layaknya Internet of Things. Maka dari hal tersebut penelitian ini memiliki tujuan mengembangkan sistem smart farming berbasis Internet of Things menggunakan sensor kelembapan dan sensor ultrasonik untuk menjalankan smart farming yang kemudian dapat dilakukan monitoring secara terintegrasi untuk memantau kondisi dari kadar kelembapan tanah serta sisa volume penampungan air melalui chatbot telegram. Dari hasil pengujian terhadap kemampuan implementasi sistem, konektivitas internet pada sistem, integrasi sistem smart farming dengan telegram, pembacaan sensor terhadap kondisi kelembapan tanah dan kapasitas penampungan, kemampuan sistem mengirimkan data pembacaan sensor menunjukkan bahwa sistem smart farming telah berhasil dijalankan dengan baik.
English Abstract
The climate conditions in Indonesia from 2023 to 2024, particularly from November to April, were much drier than in the previous three years. This was due to the La Niña phenomenon, which had been ongoing for three years. In addition, in 2024, Indonesia and several other countries around the world experienced the impacts of the climate crisis. This resulted in unpredictable rainfall and hot weather patterns, which led to changes in soil moisture in some regions much faster than usual. This is especially true in urban areas where people are busy and may water their plants sporadically. These problems call for solutions such as using efficient irrigation techniques and applying technologies like the Internet of Things (IoT). Therefore, this research aims to develop an IoT-based smart farming system using soil moisture and ultrasonic sensors to implement smart farming. The system can then be monitored in an integrated manner to monitor soil moisture levels and the remaining volume of water storage through a Telegram chatbot. The results of testing the system's implementation capabilities, internet connectivity on the system, integration of the smart farming system with Telegram, sensor readings of soil conditions and storage capacity, and the system's ability to send sensor data readings show that the smart farming system has been successfully implemented.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 052415 |
| Uncontrolled Keywords: | krisis iklim, internet of things, smart farming, monitoring terintegrasi, chatbot telegram.- climate crisis, internet of things, smart farming, integrated monitoring, telegram chatbot |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Komputer > Teknologi Informasi |
| Depositing User: | Sugeng Moelyono |
| Date Deposited: | 01 Nov 2024 03:42 |
| Last Modified: | 01 Nov 2024 03:42 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/227951 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Reza Ahmad Ramadhan.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |