Melihat Sebuah Hunian Dari Sudut Pandang Masyarakat Yang Direlokasi, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang

Atsiilah, Salwaa Putri and Franciscus Apriwan, S.Ant, M.A. (2024) Melihat Sebuah Hunian Dari Sudut Pandang Masyarakat Yang Direlokasi, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana relasi antara masyarakat di Kampung Renteng dan Kampung Njobong, Desa Sumberwuluh dengan hunian lama serta hunian barunya di Hunian Tetap dan Hunian Sementara, Desa Sumbermujur. Huntap Huntara merupakan sebuah program relokasi pasca bencana berbentuk permukiman dengan jumlah 1.951 unit hunian yang diinisiasi oleh Kementerian PUPR. Mengisi lebih dari 50% hunian di Huntap Huntara, masyarakat di Desa Sumberwuluh ternyata kini menjadi penyumbang kekosongan hunian di Huntap Huntara. Mayoritas masyarakat di Huntap Huntara memiliki tendensi untuk kembali ke hunian lamanya. Penulis melakukan turun lapangan dengan live in di dua lokasi penelitian yaitu Dusun Kebondeli Utara serta Huntap Huntara. Hal ini dilakukan penulis agar dapat menemukan data historis yang bersumber langsung dari wacana dan sudut pandang masyarakat Desa Sumberwuluh yang masih tersisa. Kecenderungan untuk kembali ke hunian lama muncul dari adanya keterikatan masyarakat dengan huniannya yang menjadi pengaruh penerimaan mereka terhadap Huntap Huntara. akan saya jelaskan menggunakan latar belakang dari adanya hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan di hunian lama mereka. Singkatnya, keterikatan masyarakat Kampung Renteng dan Njobong dengan tempat tinggal lama mereka tidak mudah tergantikan oleh infrastruktur baru.

English Abstract

This research aims to find out how the relationship between the people in Kampung Renteng and Kampung Njobong, Sumberwuluh Village, with their old residences and their new residences in Permanent and Temporary Housing, Sumbermujur Village. Huntap Huntara is a post-disaster relocation program in the form of settlements with a total of 1,951 residential units initiated by the PUPR Ministry. Filling more than 50% of the residences in Huntap Huntara, the people in Sumberwuluh Village are now contributing to the residential vacancies in Huntap Huntara. The majority of people in Huntap Huntara have a tendency to return to their old residences. The author went out into the field by going live in two research locations, namely North Kebondeli Hamlet and Huntap Huntara. The author did this so that he could find historical data sourced directly from the discourse and viewpoints of the remaining Sumberwuluh Village community. The tendency to return to old residences arises from the community's attachment to their residence which influences their acceptance of Huntap Huntara. I will explain using the background of the reciprocal relationship between the community and the environment in their old residence. In short, the attachment of the people of Renteng and Njobong Villages to their old homes is not easily replaced by new infrastructure.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052412
Uncontrolled Keywords: pasca bencana, keterikatan manusia dengan hunian, kawasan rawan bencana-post-disaster, human attachment to housing, disaster-prone areas
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 30 Oct 2024 07:56
Last Modified: 30 Oct 2024 07:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/227724
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Salwaa Putri Atsiilah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item