Herlina, Fristi and Prof. Dr. Ir. Yayuk Yuliati, MS. and Prof. Dr. Ir. Keppi Sukesi, MS. (2024) Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Juni 2024. Studi Komparatif Profil Usaha, Stratifikasi Sosial dan Luaran Wirausaha pada Wanita Wirausaha Anggota dan Non Anggota Kopwan Melati,. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kecamatan Kota Bojonegoro terletak di jantung Kota Bojonegoro dan membawahi 7 desa serta 11 kelurahan. Desa dan kelurahan memiliki banyak perbedaan, termasuk pemimpin dan sistem pemerintahan yang berbeda. Desa Campurejo adalah salah satu dari tujuh desa tersebut, yang memiliki karakteristik sosial masyarakat kota meskipun masih memiliki lahan pertanian. Banyak penduduk Desa Campurejo telah beralih dari pekerjaan pertanian ke profesi lain seperti guru, pegawai negeri, dan pedagang. Perempuan di desa ini juga semakin banyak yang terjun ke dunia wirausaha untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang meningkat. Namun, mereka menghadapi hambatan seperti akses pembiayaan yang sulit dan keterbatasan jaringan profesional. Koperasi dapat menjadi solusi bagi wanita wirausaha dengan menyediakan akses pembiayaan yang adil dan dukungan kolektif. Di Desa Campurejo, Koperasi Wanita (Kopwan) Melati sejak berdirinya pada tahun 2009, telah membantu perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga melalui kegiatan simpan pinjam. Dengan perjalanannya selama ini yang telah mencapai 15 tahun beroperasinya Kopwan Melati, maka penelitian ini sangat relevan sebagai langkah menggali data guna menyusun strategi pengembangan koperasi kedepann. Koperasi memiliki potensi besar untuk menjadi alat pemberdayaan ekonomi yang efektif bagi wanita, namun untuk memaksimalkan potensinya, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh anggotanya. Penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengelola koperasi dalam merancang program dan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan wanita wirausaha. Tujuan Penelitian ini antara lain (1) membandingan profil usaha dari wanita wirausaha anggota dan non anggota Kopwan Melati, (2) membandingkan stratifikasi sosial antara wanita wirausaha anggota dan non anggota Kopwan Melati (3) membandingan luaran kewirausahaan antara wirausaha wanita anggota dan non anggota Kopwan Melati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan desain penelitian yang digunakan yaitu studi komparatif dengan teknik Cluster Quota Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara kuesioner, observasi, dan studi literatur. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model tabulasi silang dan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perbandingan profil usaha, terlihat bahwa dalam menilai profil usaha yang lebih unggul antara anggota koperasi dan non anggota koperasi bergantung pada faktor stabilitas dan durasi usaha, diversifikasi modal, skala usaha. Secara keseluruhan, non anggota koperasi tampaknya memiliki profil usaha yang lebih unggul dalam hal stabilitas dan diversifikasi modal, serta proporsi jumlah usaha kecil yang lebih banyak. Anggota koperasi memiliki akses lebih besar ke sumber modal dari bank dan lembaga keuangan, yang dapat memberikan keunggulan dalam pengembangan usaha jika dikelola dengan baik. Secara keseluruhan, anggota koperasi menunjukkan profil yang lebih unggul dalam hal kepemilikan dan kondisi tempat tinggal, serta ratarata status ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan non anggota koperasi. Namun, non anggota koperasi menunjukkan diversifikasi pendapatan yang lebih tinggi di kelas atas. Anggota Kopwan Melati tampaknya sedikit lebih unggul dalam keberlanjutan usaha, sementara non anggota koperasi sedikit lebih unggul dalam hal profitabilitas usaha. Pangsa pasar usaha keduanya hampir sama. Rekomendasi penelitian ini, antara lain: (1) Penelitian ini hendaknya menjadi pemicu untuk menggali lebih dalam faktor-faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial di kalangan wirausaha wanita. Disarankan berfokus pada studi longitudinal untuk melihat perubahan status sosial dan ekonomi dari waktu ke waktu. Sehingga dapat menganalisis langkah dan strategi terbaik yang dapat direplikasi. (2) Pemerintah perlu mengembangkan kebijakan yang mendukung akses pelatihan, informasi, dan modal bagi wirausaha wanita dari latar belakang sosial ekonomi rendah serta menyediakan program pendampingan untuk membantu mereka mengatasi hambatan. Subsidi dan insentif juga perlu diberikan kepada koperasi yang berhasil meningkatkan status sosial dan ekonomi anggotanya, serta mendorong pembentukan koperasi baru di daerah yang membutuhkan. Selain itu, fasilitasi akses ke pasar yang lebih luas melalui pameran dagang, platform online, dan kemitraan dengan perusahaan besar, serta program pelatihan yang berfokus pada manajemen bisnis, inovasi produk, dan teknologi modern sangat diperlukan. (3) koperasi seharusnya dapat meningkatkan akses terhadap modal bagi anggota koperasi. Dalam hal interaksi sosial, koperasi diharapkan dapat mendorong anggotanya untuk aktif dalam kegiatan sosial dan ekonomi yang dapat memperkuat jaringan mereka, seperti seminar, lokakarya, dan komunitas bisnis. (4) Wanita wirausaha perlu mencari berbagai sumber modal seperti tabungan pribadi, pinjaman bank, dan crowdfunding, serta meningkatkan keterampilan bisnis melalui pelatihan dan pendidikan yang disediakan oleh pemerintah dan lembaga pendidikan. Mereka juga harus membangun jaringan dengan wirausaha lain dan mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan jangkauan pasar.
English Abstract
The Kota Bojonegoro District is located in the heart of Bojonegoro City and oversees 7 villages and 11 urban wards. Villages and urban wards differ significantly, including in their leadership and governance systems. Campurejo Village is one of these seven villages, characterized by its urban social life despite still having agricultural land. Many residents of Campurejo Village have shifted from agricultural work to other professions such as teachers, civil servants, and traders. Women in this village are increasingly venturing into entrepreneurship to meet rising household needs. However, they face challenges like difficult access to financing and limited professional networks. Cooperatives can be a solution for women entrepreneurs by providing fair financing access and collective support. In Campurejo Village, the Women's Cooperative (Kopwan) Melati, established in 2009, has helped women improve their family economy through savings and loan activities. Given Kopwan Melati’s 15 years of operation, this study is highly relevant for gathering data to develop future cooperative strategies. Cooperatives have great potential to be effective economic empowerment tools for women, but to maximize this potential, a deep understanding of members' needs and challenges is required. This study can provide useful information for cooperative managers to design programs and services that better meet the needs of women entrepreneurs. The objectives of this research include (1) comparing the business profiles of women entrepreneurs who are members and non-members of Kopwan Melati, (2) comparing the social stratification between women entrepreneurs who are members and non-members of Kopwan Melati, and (3) comparing the entrepreneurial output between women entrepreneurs who are members and nonmembers of Kopwan Melati. This research uses a quantitative approach with descriptive research types and a comparative study design using Cluster Quota Sampling techniques. Data collection techniques include questionnaires, observations, and literature studies. Data analysis in this study uses crosstabulation models and difference tests. The results show that when comparing business profiles, the superiority of cooperative members versus non-members depends on factors like business stability and duration, capital diversification, and business scale. Overall, nonmembers appear to have superior business profiles in terms of stability, capital diversification, and the proportion of small businesses. Cooperative members have greater access to capital sources from banks and financial institutions, which can provide an advantage in business development if managed well. Overall, cooperative members show superior profiles in terms of ownership and housing conditions, as well as higher average economic status compared to non-members. However, non-members show higher income diversification in the upper class. Kopwan Melati members seem slightly superior in business sustainability, while non-members are slightly superior in business profitability. The market share of both groups is nearly identical. The recommendations from this study include: (1) This research should trigger a deeper exploration of the factors influencing social stratification among women entrepreneurs. Longitudinal studies are recommended to observe changes in social and economic status over time to analyze replicable steps and strategies. (2) The government needs to develop policies that support access to training, information, and capital for women entrepreneurs from low socio-economic backgrounds and provide mentorship programs to help them overcome barriers. Subsidies and incentives should also be given to cooperatives that successfully improve the social and economic status of their members, and the establishment of new cooperatives in needed areas should be encouraged. Additionally, facilitating wider market access through trade fairs, online platforms, and partnerships with large companies, as well as training programs focused on business management, product innovation, and modern technology, is essential. (3) Cooperatives should enhance members' access to capital. In terms of social interaction, cooperatives should encourage their members to be active in social and economic activities that can strengthen their networks, such as seminars, workshops, and business communities. (4) Women entrepreneurs need to seek various sources of capital such as personal savings, bank loans, and crowdfunding, and enhance their business skills through training and education provided by the government and educational institutions. They should also build networks with other entrepreneurs and adopt technology to increase operational efficiency and market reach.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 042404 |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 07 Oct 2024 02:52 |
Last Modified: | 07 Oct 2024 02:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/227684 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fristi Herlina.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |