Pengaruh Penerapan Good Agriculture Practice Dan Strategi Adaptasi Perubahan Iklim Pada Produksi Bawang Merah Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Petani.

Wibowo, Fauzi Adi and Dr. Ir. Agustina Shinta Hartati, W, M.P. and Dr. Riyanti Isaskar, SP., M.Si. (2024) Pengaruh Penerapan Good Agriculture Practice Dan Strategi Adaptasi Perubahan Iklim Pada Produksi Bawang Merah Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Petani. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman bawang merah merupakan salah satu tanaman semusim, tanaman tersebut merupakan sayuran rempah yang meskipun bukan asli dari Indonesia, tetapi penggunaannya sebagai bumbu penyedap masakan sungguh lekat dengan lidah orang Indonesia. Potensi hortikultura bawang merah terbesar kabupaten Bojonegoro yaitu di kecamatan Kedungadem, Hasil panen bawang merah di kecamatan Kedungadem dari tahun 2020 sampai 2023, terus mengalamimi penurunan, begitu pula dengan desa Mojorejo yang mengalami penurunan produksi bawang merah, rendahnya tingkat produktivitas menunjukkan bahwa pengelolaan usaha tani tidak efisien serta kondisi alam yang tidak bersahabat akan berdampak terhadap kegagalan produksi pertanian dan pengembangan hama penyakit, sehingga pengembangan bawang merah dalam kondisi perubahan iklim yang tidak menentu merupakan tantangan yang perlu diantisipasi. Cara tanam bawang merah dengan cara konvensional serta tidak mengantisipasi iklim belum memberikan hasil yang optimal bagi petani. Oleh sebab itu penerapan teknik budidaya secara benar sesuai prosedur Good Agriculture Practice dan penerapan strategi adaptasi perubahan iklim perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas bawang merah guna meningkatkan kesejahteraan petani di desa Mojorejo. Pengolahan data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan good agriculture practices dan strategi adaptasi perubahan iklim pada produksi bawang merah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pada petani bawang merah, pengambilan sampel dalam penelitian adalah petani bawang merah di desa Mojorejo, penentuan sampel dilakukan dengan teknik random sampling menggunakan metode Slovin jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 51 responden. Penentuan alat analisis menggunakan analisis deskriptif dan SEM-PLS. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober – Maret 2024. Teknik pengumpulan data mengunakan kuesioner / angket. Data yang didapatkan kemudian uji menggunakan uji reliabilitas dan validitas, selanjutnya dianalisis menggunakan SEM-PLS untuk menguji pengaruh antara variabel dengan software smartPLS. Good agriculture practice sebagai (X1), strategi adaptasi perubahan iklim sebagai (X2), Kesejahteraan sebagai (Y). Hasil menunjukan bahwa pengujian hipotesis good agriculture practice -> terhadap kesejahteraan memperoleh nilai t statistics (3,602) > t table (1,65) dan P value (0,00) < 0,05 yang berarti bahwa Hipotesis 1 diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel good agriculture practice memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan yang ditunjukkan oleh nilai koefisien jalur sebesar 0,442. Serta diperoleh hasil pengujian hipotesis strategi adaptasi perubahan iklim -> terhadap kesejahteraan memperoleh nilai t statistics (2,246) > t table (1,65) dan P value (0,025) < 0,05 yang berarti bahwa Hipotesis 2 diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel strategi adaptasi perubahan iklim memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan yang ditunjukkan oleh nilai koefisien jalur sebesar 0,312. Penerapan good agriculture practice pada produksi bawang merah paling tinggi dipengaruhi oleh dimensi sosial sebesar 0,890. Jaringan komunikasi antar petani sangat tinggi dalam hal saling tukar informasi terkait proses budidaya yang mereka lakukan. Penerapan strategi adaptasi perubahan iklim pada produksi bawang merah paling tinggi dipengaruhi oleh dimensi pengelolaan tanaman sebesar 0,910. Para petani melakukan waktu penanaman maju lebih awal di bulan Oktober serta melakukan pindah lahan untuk mengantisipasi lahan yang sudah kritis akibat terpapar zat kimia yang melebihi dosis. Pengaruh good agriculture practice dan strategi adaptasi perubahan iklim pada produksi bawang merah terhadap kesejahteraan berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,471. Dimensi keamanan sosial memiliki nilai paling tinggi sebesar 0,888. Dengan penerapan good agriculture practice dan strategi adaptasi perubahan iklim kesehatan dan tingkat pendidikan keluarga petani meningkat. Dari hasil tersebut untuk meningkatkan kualitas bawang merah dan pendapatan petani. Adanya prosedur good agriculture practice diharuskan agar selalu optimal diterapkan oleh petani guna mendukung kualitas bawang merah yang berkelanjutan hasilnya tidak hanya dirasa satu atau dua kali tanam saja, petani diharapkan lebih memperhatikan masalah konservasi tanah seperti pemberian pupuk alami sebelum masa tanam guna menyuburkan tanah, memperhatikan bedegan agar benar – benar dibuat lebih tinggi, serta embung yang dimiliki harus lebih difungsikan untuk masalah perairan dikala curah hujan rendah.

English Abstract

The shallot plant is one of the annual plants, this plant is a spice vegetable which, although not native to Indonesia, but its use as a seasoning has really stuck with the Indonesian tongue. The largest shallot horticulture in Bojonegoro district is in Kedungadem sub-district, the harvest of shallot yields in Kedungadem subdistrict from 2020 to 2023 continues to decline, as does the village of Mojorejo which experiences a decline in shallot production. The potential for low levels of productivity indicates that farming business management is inefficient and unfriendly natural conditions will have an impact on the failure of agricultural production and the development of pests and diseases, so that the development of shallots in conditions of uncertain climate change is a challenge that needs to be anticipated. The conventional way of planting shallots and not anticipating the climate has not provided optimal results for farmers. Therefore, it is necessary to apply cultivation techniques correctly according to Good Agriculture Practice procedures and implement climate change adaptation strategies to improve the quality of shallots in order to improve the welfare of farmers in Mojorejo village. Quantitative data processing was carried out to find out how to implement good agricultural practices and climate change adaptation strategies in shallot production in an effort to improve the welfare of shallot farmers. The samples taken in the research were shallot farmers in Mojorejo village. Slovin, the number of respondents in this study was 51 respondents. Determination of analytical tools using descriptive analysis and SEM-PLS. This research was carried out in October – March 2024. Data collection techniques used questionnaires. The data obtained was then tested using reliability and validity tests, then analyzed using SEM-PLS to test the influence between variables and SmartPLS software. Good agriculture practice as (X1), climate change adaptation strategy as (X2), Welfare as (Y). The results show that testing the hypothesis of good agricultural practice -> on welfare obtained a t statistics value (3.602) > t table (1.65) and P value (0.00) < 0.05, which means that Hypothesis 1 is accepted. These results indicate that the good agricultural practice variable has a positive and significant influence on welfare as indicated by the path coefficient value of 0.442. And the results obtained from testing the hypothesis of climate change adaptation strategies -> on welfare obtained a t statistics value (2.246) > t table (1.65) and P value (0.025) < 0.05 which means that Hypothesis 2 is accepted. These results indicate that the climate change adaptation strategy variable has a positive and significant influence on welfare as indicated by the path coefficient value of 0.312. The application of good agricultural practices in shallot production is most influenced by the social dimension of 0.890. The communication network between farmers is very high in terms of exchanging information regarding the cultivation process they carry out. The implementation of climate change adaptation strategies in shallot production is most influenced by the plant management dimension of 0.910. Farmers advanced planting times earlier in October and moved land to anticipate land that was already critical due to exposure to chemicals in excess of doses. The influence of good agricultural practices and climate change adaptation strategies on shallot production on welfare has a positive and significant effect of 0.471. The social security dimension has the highest value of 0.888. By implementing good agricultural practices and climate change adaptation strategies, the health and education level of farming families increases.. From these results to improve the quality of shallots and farmers' income. The existence of good agricultural practice procedures is required so that they are always implemented optimally by farmers to support sustainable shallot quality. The results are not only felt after one or two plantings, farmers are expected to pay more attention to soil conservation issues such as providing natural fertilizer before planting to fertilize the soil, paying attention to the beds. so that it can really be made higher, and the existing reservoirs must be used more for water problems when rainfall is low.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	042404
Divisions:	S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	14 Oct 2024 01:36
Last Modified:	14 Oct 2024 01:36
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/227668

Text (DALAM MASA EMBARGO) fauzi adi.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB)

Actions (login required)

View Item