Pengaruh Cara Budidaya dan Komposisi Lanskap terhadap Kekayaan Spesies dan Kelimpahan Semut pada Pertanaman Jambu Kristal.

Mudatsir, Farid Akbar and Akhmad Rizali, , S.P., M.Si., Ph.D. (2024) Pengaruh Cara Budidaya dan Komposisi Lanskap terhadap Kekayaan Spesies dan Kelimpahan Semut pada Pertanaman Jambu Kristal. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jambu kristal merupakan buah unggulan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Namun dalam membudidayakan jambu kristal, terdapat kendala yaitu adanya serangan hama dan penyakit. Dalam mengendalikan hama dan penyakit, petani masih menggunakan pestisida kimia yang menimbulkan dampak pada keanekaragaman hayati seperti semut. Padahal, semut memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Semut dapat berperan sebagai pengurai, penyerbuk, dan predator hama pada pertanaman jambu kristal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, pengaruh cara budidaya dan kondisi habitat, hubungan keberadaan kutu putih, serta pengaruh komposisi lanskap terhadap kekayaan spesies dan kelimpahan semut pada pertanaman jambu kristal. Penelitian dilakukan pada 9 lahan jambu kristal yang tersebar di 3 kecamatan di wilayah Malang dan Batu, berlangsung pada bulan Februari hingga Juni tahun 2024. Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan hasil survei lapang dengan kriteria lahan berumur 4 sampai 10 tahun, luas minimal 1.000 m2 dengan jarak antar lahan yaitu 500 m. Pengambilan sampel semut pada setiap lahan dilakukan pada satu plot pengamatan di tengah lahan dengan ukuran 36 × 15 m. Setiap plot pengamatan terdapat 9 titik pengamatan sehingga total titik pengamatan pada 9 lahan yaitu 81 titik. Pengambilan sampel dilakukan dengan perangkap jatuh yang menggunakan gelas plastik berisi sabun. Perangkap jatuh dipasang di dalam tanah hingga permukaan gelas plastik sejajar dengan tanah. Perangkap jatuh diletakkan pada setiap titik pengamatan, dipasang selama 24 jam. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak pengambilan sampel yaitu sebulan. Sampel diidentifikasi menggunakan mikroskop dengan referensi buku Identifikasi Spesies Semut. Pemetaan lahan dan karakterisasi lanskap dilakukan melalui survei lapang, pemetaan, dan analisis komposisi lanskap. Karakteristik lanskap dianalisis menggunakan perangkat lunak Q-GIS. Pengaruh interval aplikasi pestisida, frekuensi pemangkasan, umur tanaman, elevasi, hubungan keberadaan kutu putih, dan komposisi lanskap terhadap kekayaan spesies dan kelimpahan semut dianalisis menggunakan Analisis Regresi. Semua analisis menggunakan perangkat lunak R Studio dan Package Vegan. Kekayaan dan kelimpahan semut yang diperoleh pada lahan pertanaman jambu kristal sebanyak 1.314 individu yang terdiri atas 22 morfospesies dan 5 subfamili yaitu Formicinae, Myrmicinae, Dolichoderinae, Ponerinae, dan Dorylinae. Semut dari subfamili Myrmicinae dengan genus Lophomyrmex paling banyak didapatkan pada lahan yaitu 984 individu. Berdasarkan hasil analisis regresi, interval aplikasi pestisida, frekuensi pemangkasan, hubungan keberadaan kutu putih dan komposisi lanskap tidak berpengaruh terhadap kekayaan spesies dan kelimpahan semut pada pertanaman jambu kristal. Semakin bertambah umur tanaman, maka kekayaan spesies semakin menurun tetapi tidak berpengaruh terhadap kelimpahan semut. Semakin tinggi elevasi, maka kekayaan spesies dan kelimpahan semut semakin menurun.

English Abstract

Crystal guava is a superior fruit that is widely cultivated in Indonesia. However, in cultivating crystal guava, there are obstacles, namely pest and disease attacks. In controlling pests and diseases, farmers still use chemical pesticides which have an impact on biodiversity such as ants. In fact, ants have an important role in maintaining ecosystem balance. Ants can act as decomposers, pollinators and pest predators in crystal guava plantations. Therefore, this research aims to examine the influence of cultivation methods and habitat conditions, the relationship between the presence of mealybugs, and the influence of landscape composition on species richness and abundance of ants in crystal guava plantations. The research was conducted on 9 crystal guava fields spread across 3 subdistricts in the Malang and Batu regions, taking place from February to June 2024. The research location was determined based on the results of a field survey with the criteria of land being 4 to 10 years old, a minimum area of 1.000 m2 with distance between land is 500 m. Ant sampling in each field was carried out in one observation plot in the middle of the field with a size of 36 × 15 m. Each observation plot has 9 observation points so that the total observation points on 9 fields is 81 points. Sampling was carried out using a fall trap using a plastic cup filled with soap. The fall trap is installed in the ground until the surface of the plastic cup is parallel to the ground. Fall traps are placed at each observation point, installed for 24 hours. Sampling was carried out 2 times with a sampling interval of a month. Samples were identified using a microscope with reference to the Ant Species Identification book. Land mapping and landscape characterization are carried out through field surveys, mapping and landscape composition analysis. Landscape characteristics were analyzed using Q-GIS software. The influence of pesticide application intervals, pruning frequency, plant age, elevation, the relationship between the presence of mealybugs, and landscape composition on species richness and ant abundance was analyzed using Regression Analysis. All analyzes used R Studio and Package Vegan software. The richness and abundance of ants obtained on crystal guava plantations was 1,314 individuals consisting of 22 morphospecies and 5 subfamilies, namely Formicinae, Myrmicinae, Dolichoderinae, Ponerinae, and Dorylinae. Ants from the subfamily Myrmicinae with the genus Lophomyrmex were most commonly found on the land, namely 984 individuals. Based on the results of the regression analysis, pesticide application intervals, pruning frequency, the relationship between the presence of mealybugs and landscape composition had no effect on species richness and ant abundance in crystal guava plantations. As the age of the plant increases, species richness decreases but this does not affect the abundance of ants. The higher the elevation, the species richness and abundance of ants decreases.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052404
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 12 Nov 2024 04:47
Last Modified: 12 Nov 2024 04:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/227666
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Farid Akbar Mudatsir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item