Diyana, Farah Rosyidah and Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR., M.S. and Dr. Ir. Agustina Shinta Hartati Wahyuningtyas, M.P (2024) Analisis Pendapatan Dan Efisiensi Teknis Usahatani Wortel Di Jawa Timur. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pertanian merupakan pemanfaatan sumber daya hayati oleh manusia dalam upaya menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup. Pertanian merupakan sektor yang paling penting di Indonesia karena mampu menambah pendapatan dan berperan sebanyak 12,40% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2022. Pada sektor pertanian jenis tanaman yang di tanam di Indonesia sangat beraneka ragam, mulai tanaman kehutanan, perkebunan, pangan, dan hortikultura. Salah satu tanaman hortikultura sayur-sayuran yang memiliki prospek usaha sangat baik adalah wortel , dimana data konsumsi wortel dari 2019-2022 menunjukkan bahwasanya angka konsumsi wortel selalu mengalami kenaikan, akan tetapi tidak didukung dengan produktifitas wortel yang ada. Produktifitas wortel selalu mengalami fluktuasi. Hal ini dikarenakan penggunaan kombinasi input yang kurang optimal sehingga akan mempengaruhi produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Menganalisis tingkat efisiensi teknis usahatani wortel di Jawa Timur, 2) Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan efisiensi teknis usahatani wortel di Jawa Timur, 3) Mengetahui tingkat pendapatan usahatani wortel di Jawa Timur. Penentuan lokasi menggunakan metode multistage sampling dengan membagi populasi menjadi beberapa kelompok untuk dilakukan penelitian dan dengan lebih dari 1 tahap sehingga terpilih desa Sumberbrantas dan Wonokerso. Sampel ditentukan menggunakan metode simple random sampling. Penentuan ukuran sampel menggunakan rumus slovin yang menghasil 79 petani. Alat analisis yang digunakan yaitu Data Envelopment Analysis (DEA) dan Regresi Tobit. Variabel yang digunakan meliputi bibit, pupuk kimia, pupuk kandang, pestisida, tenaga kerja, dan lahan. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain : Pengalaman (X1), Luas lahan (X2), Penyediaan fasilitas (X3), Sumber modal (X4), Akses saprodi (X5), Minat bidang pertanian (X6). Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya usahatani wortel di Jawa Timur masih belum efisien secara penuh dengan rata-rata 0,826 yang masih terdapat peluang peningkatan sebesar 17,4% dengan menjadikan petani efisien sebagai acuan. Sebagian besar petani berada pada skala Increasing Return To Scale akan tetapi masing ada petani yang berada pada skala Decreasing Return ToScale yang akan mengalami penurunan produksi karena terlalu banyak input yang digunakan. Total rata-rata kelebihan input yaitu benih sebesar 0,708 Kg, pupuk kimia sebesar 47,286 Kg, pupuk kandang 723,997 kg, kelebihan 2,274 Kg/L pestisida, luas lahan sebesar 0,032 Ha, dan tenaga kerja sebesar 13,307 HOK. Faktor pengalaman dan dummy sumber modal berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap efisiensi teknis usahatani wortel. akan tetapi faktor luas lahan berpengaruh signifikan dan negatif. Rata-rata pendapatan usahatani wortel di Jawa Timur dianggap sudah layak dan menguntungkan untuk dijalankan dengan besar pendapatan Rp. 17.347.406,- dalam satu kali musim tanam. Dan perhitungan R/C Ratio menunjukkan hasil sebesar 1,39. Hal ini berarti usahatani wortel di Jawa Timur dianggap sudah layak dan menguntungkan untuk dijalankan.
English Abstract
Agriculture is the use of biological resources by humans in an effort to produce food, industrial raw materials, or energy sources, as well as to manage the environment. Agriculture is the most important sector in Indonesia because it is able to increase income and contributes as much as 12.40% to Gross Domestic Product (GDP) in 2022. In the agricultural sector, the types of plants planted in Indonesia are very diverse, from forestry crops, plantations, food , and horticulture. One of the horticultural vegetable crops that has very good business prospects is carrots, where carrot consumption data from 2019-2022 shows that carrot consumption figures are always increasing, but this is not supported by the existing productivity of carrots. Carrot productivity always fluctuates. This is due to the use of a less than optimal combination of inputs which will affect productivity. This research aims to: 1) Analyze the level of technical efficiency of carrot farming in East Java, 2) Identify what factors can increase the technical efficiency of carrot farming in East Java, 3) Find out the income level of carrot farming in East Java Determining the location used a multistage sampling method by dividing the population into several groups for research and using more than 1 stage so that the villages of Sumberbrantas and Wonokerso were selected. The sample was determined using the simple random sampling method. Determining the sample size used the Slovin formula which resulted in 79 farmers. The analytical tools used are Data Envelopment Analysis (DEA) and Tobit Regression. The variables used include seeds, chemical fertilizers, manure, pesticides, labor and land. Influencing factors include: Experience (X1), land area (X2), provision of facilities (X3), sources of capital (X4), access to agricultural products (X5), interest in agriculture (X6). The results of the research show that carrot farming in East Java is still not fully efficient with an average of 0.826, which still has the opportunity to increase by 17.4% by using efficient farmers as a reference. Most farmers are on the Increasing Return To Scale scale, but there are farmers who are on the Decreasing Return To Scale scale who will experience a decrease in production because too many inputs are used. The total average excess input is 0.708 kg of seeds, 47,286 kg of chemical fertilizer, 723,997 kg of manure, 2,274 kg/L of excess pesticide, 0.032 Ha of land area, and 13,307 HOK of labor. Experience factors and dummy capital sources have a significant and positive effect on the technical efficiency of carrot farming. However, the land area factor has a significant and negative effect. The average income of carrot farming in East Java is considered feasible and profitable to run with an income of Rp. 17,347,406,- in one planting season. And the R/C Ratio calculation shows a result of 1.39. This means that carrot farming in East Java is considered feasible and profitable to run.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | 042404 |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian |
| Depositing User: | Unnamed user with username nova |
| Date Deposited: | 14 Oct 2024 01:35 |
| Last Modified: | 14 Oct 2024 01:35 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/227659 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Farah Rosyidah Diyana.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |