Susan Cooper’s Struggle For Equality In Workplace Portrayed In Paul Feig’s Spy Movie

Ratnasari, Novia Prima (2017) Susan Cooper’s Struggle For Equality In Workplace Portrayed In Paul Feig’s Spy Movie. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan masyarakat telah ada sejak dulu. Laki-laki cenderung menjadi satu-satunya yang bekerja keras untuk memenuhi perannya sebagai kepala keluarga. Hal ini menyebabkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, terutama dalam pekerjaan. Perempuan tidak mendapatkan perlakuan yang sama seperti laki-laki, misalnya bergaji lebih rendah dan tidak dapat mencapai posisi yang lebih baik dalam pekerjaannya. Kondisi ini terjadi pada pemeran utama film Spy, Susan Cooper, yang menunjukkan perjuangan yang dihadapi perempuan dalam mendapatkan penerimaan dalam pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan feminisme, yang didukung dengan teori studi film, untuk menganalisa perjuangan Susan Cooper. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengejar kesetaraan dalam pekerjaan, Susan harus membuktikan kemampuannya. Ia menyatakan mengapa ia harus dipilih untuk menjadi mata-mata meskipun dia dianggap bercanda. Ia juga membuktikan kemampuan fisiknya sebagai agen lapangan. Pada akhirnya, Susan mendapatkan penerimaan sebagai seorang agen lapangan yang cakap dalam perusahaan. Ia telah mendapatkan kesetaraan dalam pekerjaan yang telah ia upayakan.

English Abstract

Social construction has existed since early days. Men tend to be the only one working hard in order to fulfill their role as the head of family. It causes differences between men and women, especially at work. Women do not get equal treatment to men, such as getting underpaid and being unable to achieve better position at work. This condition happens to the main character of Spy movie, Susan Cooper, who shows the struggle faced by women in getting acceptance at work. This research used feminism approach, supported by theories of movie studies, to analyse the struggle of Susan Cooper. The study findings show that in pursuing equality at work, Susan has to prove her capability. She states why she should be chosen to be a spy even though she is considered as a joke. She also proves her physical capability as field agent. In the end, Susan gains acceptance as a capable field agent in the company. She has gained work equality that she has striven for.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2017/584/051707364
Uncontrolled Keywords: perjuangan, kesetaraan, pekerja wanita, feminism, Film Spy.
Subjects: 800 Literature (Belles-letters) amd rhetorics > 822 English drama
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 08 Sep 2017 07:24
Last Modified: 10 Dec 2020 03:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2276
[thumbnail of Ratnasari, Novia Prima.pdf]
Preview
Text
Ratnasari, Novia Prima.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item