Rpl Magister Sosiologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Tanggal Empat Belas Bulan Juni Tahun 2024, “Peran Ganda Perempuan Tani Dalam Ekonomi Rumah Tangga Di Kawasan Hutan Desa Alasgung Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro”

Pujiana, Desi and Prof. Dr. Ir. Yayuk Yuliati, MS. (2024) Rpl Magister Sosiologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Tanggal Empat Belas Bulan Juni Tahun 2024, “Peran Ganda Perempuan Tani Dalam Ekonomi Rumah Tangga Di Kawasan Hutan Desa Alasgung Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro”. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Alasgung Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro, menjadi salah satu contoh kawasan yang menggambarkan kompleksitas peran perempuan tani di dalam lingkungan hutan. Terletak di tengah-tengah keberadaan hutan yang subur, perempuan tani di desa ini tidak hanya menjadi pengelola sumber daya alam yang penting, tetapi juga menjadi tulang punggung kehidupan keluarga dan komunitas setempat. Di Desa Alasgung, perempuan tani menjalankan peran yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Mereka terlibat dalam aktivitas pertanian di lahan-lahan subur di sekitar hutan, mengelola kebun-kebun tradisional, serta memanfaatkan hasil hutan non-kayu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Selain itu, mereka juga turut berperan dalam menjaga keseimbangan ekologi, mengelola air dan tanah, serta menjaga kearifan lokal dan budaya yang terkait dengan hutan. Perempuan tani dalam prakteknya memiliki peran penting dalam pertanian di mulai dari persiapan lahan pertanian sampai pada saat panen, namun dalam kehidupan sehari-hari perempuan hanya di pandang sebagai ibu rumah tangga yang mengurus anak dan suami. Pandangan seperti inilah yang menjadikan perempuan seolah-olah tidak terlihat di saat menjalankan pekerjaan selain menjadi menjadi ibu yang bekerja di rumah. Perempuan tani, terutama yang berasal dari kalangan ekonomi rendah, tidak hanya bekerja di usaha pertanian lahan milik mereka sendiri, tetapi juga sebagai buruh tani yang semata-mata hanya untuk upah saja. Berdasarkan latar belakang tersebut, Penelitian atas peran ganda perempuan petani dalam meningkatkan perekonomian keluarga di Desa Alasgung Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro untuk mengetahui peran ganda perempuan tani serta kontribusinya dalam ekonomi rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis peran perempuan tani dalam ekonomi rumah tangga dan 2) Menganalisis kontribusi pendapatan perempuan tani dalam ekonomi rumah tangga di kawasan hutan Desa Alasgung. Metode yang digunakan adalah mix method, Pendekatan campuran ini digunakan karena penelitian ini berhubungan dengan pengalaman perempuan dan berhubungan dengan gender sebagai fokus utama. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) Peran perempuan tani dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu peran produktif, reproduktif dan sosial kemasyarakatan. Aktivitas peran produktif terbagi menjadi manfaat yang diperoleh petani dari hutan, dilihat dari perspektif ekonomi (cash) dan nonekonomi (Natural). Peran reproduktif merupakan tanggung jawab utama para perempuan, dalam hal ini dipengaruhi oleh budaya yang sudah tertanam di Desa Alasgung, di mana urusan rumah tangga dan anak-anak dianggap sebagai pekerjaan istri. Dan yang terakhir dalam peran sosial kemasyarakatan, kegiatan formal cenderung didominasi oleh laki-laki, sedangkan kegiatan informal lebih banyak diikuti oleh perempuan. 2) Perempuan tani memberikan kontribusi pada kesejahteraan rumah tangga dengan jumlah yang sama dengan laki-laki, yaitu Rp 10.497.750,- per tahun atau setara dengan 50% dari total pendapatan

English Abstract

Alasgung village in the Sugihwaras District of Bojonegoro Regency serves as a prime example of the intricate roles of female farmers within a forest environment. Situated amidst lush forests, the women in this village not only serve as crucial stewards of natural resources but also form the backbone of family life and local communities. In Alasgung, female farmers undertake multifaceted roles encompassing various aspects of daily life. They engage in agricultural activities in fertile lands surrounding the forest, manage traditional gardens, and utilize nontimber forest products to meet household needs. Additionally, they play a significant role in maintaining ecological balance, managing water and soil, and preserving local wisdom and cultural practices associated with the forest. In practice, female farmers play a crucial role in agriculture, starting from land preparation to harvest. However, in daily life, women are often only seen as housewives responsible for caring for children and husbands. This perception renders women seemingly invisible when carrying out tasks other than being homemakers. Female farmers, especially those from low-income backgrounds, not only work on their own agricultural land but also serve as agricultural laborers solely for wages. Based on this background, research on the dual role of female farmers in enhancing family economies in the village of Alasgung, Sugihwaras District, Bojonegoro Regency, aims to understand the dual role of female farmers and their contribution to household economies. The objectives of this research are: 1) to analyze the role of female farmers in household economies, and 2) to analyze the income contribution of female farmers to household economies in the forest area of Alasgung Village. A mixed method approach is utilized, as this research is related to women's experiences and focuses primarily on gender. The results obtained from this research are as follows: 1) The role of female farmers is divided into three categories: productive, reproductive, and social community roles. Productive role activities are categorized into the benefits obtained by farmers from the forest, viewed from both economic (cash) and noneconomic (natural) perspectives. The reproductive role is primarily the responsibility of women, influenced by the culture ingrained in Alasgung Village, where household and childcare duties are considered the wife's job. Lastly, in the social community role, formal activities tend to be dominated by men, while informal activities are more commonly followed by women. 2) Female farmers contribute equally to household welfare, with an amount equal to that of men, which is Rp 10.497.750 per year or equivalent to 50% of the total income.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042405
Divisions: S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 04 Oct 2024 02:46
Last Modified: 04 Oct 2024 02:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/227556
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
DESI PUJIANA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item