Hariani, Anggita Putri and Zaenal Kusuma, S.Hut.M.Si (2024) Kajian Etnobotani dan Bioprospeksi di Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tumbuhan memegang peranan penting dalam mendukung tercapainya kesejahteraaan suatu bangsa karena selain melalui segi ketahanan pangan, juga sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan kesehatan. Tumbuhan obat merupakan semua bagian tumbuhan mulai dari daun, batang, akar, dan sebagainya baik itu tumbuhan budidaya maupun tumbuhan liar yang berkhasiat sebagai obat yang dapat digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan obat modern maupun tradisional. Potensi tumbuhan yang begitu besar tersebut didukung pengetahuan masyarakat tentang khasiat dan kegunaan tumbuhan yang telah sedari dulu dan turun-temurun diterapkan untuk memenuhi kebutuhan pengobatan sehari-hari. Etnobotani adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan tumbuhan. Dalam hal ini, pengembangan pengetahuan etnobotani dapat membantu masyarakat lokal dalam mengatasi masalah kesehatan dan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dengan mengetahui kandungan bioaktif yang terdapat pada tumbuhan obat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2024 di Desa Begaganlimo, Kabupaten Mojokerto. Pengambilan data dilakukan dengan studi literatur, observasi lapang, wawancara, dan pembuatan herbarium. Penelitian ini dilakukan perhitungan analisis data statistik uji normalitas dan uji korelasi pearson dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 24. Analisis statistik uji korelasi bertujuan untuk mengukur keeratan hubungan secara linier antara dua variabel yang mempunyai distribusi data normal. Seluruh hasil pengukuran data primer direkapitulasi menggunakan Microsoft Office Excel 2021, kemudian diolah menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 24. Hasil dari pencatatan jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tercatat sebanyak 75 spesies dari 41 famili. Pada bioprospeksi tumbuhan obat diperoleh jumlah spesies tertinggi sebesar 50 spesies yang mengandung senyawa flavonoid. Hal ini membuat flavonoid memiliki peran penting dalam aspek fitokimia, seperti berperan sebagai antibakteri. Selanjutnya, dalam kegiatan wawancara dilakukan pada 50 responden. Hasil uji korelasi antara variabel X1 (penggunaan tumbuhan obat) dan variabel X2 (faktor penggunaan tumbuhan obat) terhadap variabel Y (pengetahuan etnobotani) memiliki hasil yang signifikan <0,05 berturut-turut 0,015 dan 0,018. Artinya kedua variabel X tersebut berkorelasi terhadap variabel Y. Selain itu, pada pearson correlation nilai X1 dan X2 berturut-turut sebesar 0,343 dan 0,323 yang berarti variabel X memiliki korelasi lemah terhadap pengetahuan etnobotani (Y). Lalu, pada status konservasi tumbuhan obat yang teridentifikasi ke dalam IUCN sebanyak 26 jenis tumbuhan dan untuk CITES sebanyak 1 jenis tumbuhan.
English Abstract
Plants play an important role in supporting the achievement of the welfare of a nation because in addition to food security, it is also in line with the public's need for health. Medicinal plants are all parts of plants ranging from leaves, stems, roots, and so on, both cultivated plants and wild plants that have medicinal properties that can be used as raw materials in the manufacture of modern and traditional medicines. The enormous potential of plants is supported by public knowledge about the efficacy and usefulness of plants that have long been and hereditary applied to meet daily medical needs. Ethnobotany is a science that studies the mutual relationship between humans and plants. In this case, the development of ethnobotanical knowledge can help local communities overcome health problems and reduce the use of unsustainable natural resources by knowing the bioactive content contained in medicinal plants. This research was conducted in March-July 2024 in Begaganlimo Village, Mojokerto Regency. Data collection was carried out by literature study, field observation, interviews, and herbarium making. The statistical analysis of the normality test and Pearson correlation test using IBM SPSS Statistics 24. The statistical analysis of the correlation test aims to measure the closeness of the linear relationship between two variables that have normal data distribution. All primary data measurement results were recapitulated using Microsoft Office Excel 2021, then processed using the help of IBM SPSS Statistics 24. The results of recording the types of plants used as medicine recorded 75 species from 41 families. In bioprospection of medicinal plants, the highest number of species was 50 species containing flavonoid compounds. This makes flavonoids have an important role in biochemical aspects, such as acting as an antibacterial. Furthermore, interviews were conducted with 50 respondents. The results of the correlation test between variable X1 (use of medicinal plants) and variable X2 (factors of medicinal plant use) against variable Y (ethnobotanical knowledge) have significant results <0.05 0.015 and 0.018, respectively. This means that the two X variables are correlated to variable Y. In addition, the pearson correlation values of X1 and X2 are 0.343 and 0.323 respectively, which means that variable X has a weak correlation to ethnobotanical knowledge (Y). Then, in the conservation status of medicinal plants identified in IUCN as many as 26 plant species and for CITES as many as 1 plant species.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052404 |
Uncontrolled Keywords: | Etnobotani, Kandungan fitokimia, Tumbuhan obat, Bioprospeksi |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 15 Oct 2024 01:38 |
Last Modified: | 15 Oct 2024 01:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/227504 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
ANGGITA PUTRI HARIANI.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |