Ali, Rayhan Nurhasyim and Anik Susanti, S.Pd., M,Si (2024) Stigma Masyarakat Terhadap Geng Motor yang Bertransformasi Menjadi Organisasi Masyarakat di Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi stigma masyarakat terhadap geng motor yang bertransformasi menjadi organisasi masyarakat (ormas) di Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk memberikan gambaran mendalam mengenai persepsi dan sikap masyarakat terhadap ormas tersebut. Urgensi penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana ormas seharusnya berperilaku dan bertindak di lingkungan masyarakat, serta pentingnya kepatuhan terhadap Perppu Ormas No. 2 Tahun 2017, norma sosial, dan norma hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat masih merasakan ketakutan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari akibat perilaku ormas. Namun, masyarakat tidak lagi merasa terganggu oleh balapan liar, dan bahkan beberapa warga terlibat dalam aktivitas tersebut karena adanya perputaran uang. Berdasarkan teori penyimpangan primer dan sekunder dari Edwin M. Lemert, balapan liar dikategorikan sebagai penyimpangan primer, sedangkan kegiatan konvoi, mabuk-mabukan, dan penyerangan terhadap masyarakat masih dikategorikan sebagai penyimpangan sekunder.Stigma dan labelling negatif terhadap ormas diakui oleh kelompok tersebut, dan mereka menyadari adanya kekurangan dalam internal organisasi. Ormas berkomitmen untuk memberantas oknum yang menyebabkan citra buruk, dengan harapan dapat memperbaiki hubungan dan persepsi masyarakat terhadap mereka. Penelitian ini menyoroti pentingnya ormas untuk bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan norma sosial agar dapat diterima dan berfungsi positif dalam masyarakat
English Abstract
This study aims to explore the societal stigma towards motorcycle gangs that have transformed into community organizations in Kiaracondong District, Bandung City. Utilizing a qualitative method with a descriptive approach, this research provides an in-depth understanding of the perceptions and attitudes of the community towards these community organizations. The urgency of this study lies in understanding how community organizations should behave and act within the community, emphasizing the importance of adherence to the Perppu Ormas No. 2 of 2017, social norms, and legal norms. The findings reveal that the community still experiences fear in their daily activities due to the behavior of the community organizations. However, the community no longer feels disturbed by illegal street racing, and some even participate in it due to the circulation of money. According to Edwin M. Lemert's theory of primary and secondary deviance, illegal street racing is categorized as primary deviance, whereas activities like convoys, drunkenness, and assaults on the community or other groups are still considered secondary deviance. The negative stigma and labeling towards community organizations are acknowledged by the group, recognizing the existing shortcomings within their organization. The community organizations are committed to eliminating rogue elements within their ranks in hopes of improving their image and the community's perception. This study highlights the importance for community organizations to act in accordance with prevailing regulations and social norms to be accepted and function positively within society
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052411 |
Uncontrolled Keywords: | geng motor, organisasi masyarakat, stigma masyarakat-societal stigma, motorcycle gangs, community organizations |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 22 Oct 2024 02:18 |
Last Modified: | 22 Oct 2024 02:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/227360 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rayhan Nurhasyim Ali.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |