Ecotheological Theme in Studio Ghibli’s My Neighbor Totoro

Hastiwi, Yunika and Yusri Fajar, S.S., M.A. (2024) Ecotheological Theme in Studio Ghibli’s My Neighbor Totoro. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

This research aims to analyze the depiction of the relationship between human and nature in the film My Neighbor Totoro and the possible existence of non-human beings in nature. In this study, textual analysis is used to examine data gathered from selected movie sequences using a qualitative method. Furthermore, by incorporating theological principles known as eco-theology, Greg Garrard's idea of ecocriticism served as the foundation for this study. In the film My Neighbor Totoro, humans have a close relationship with the natural environment as the context of ecocriticism. The wilderness concept of ecocriticism proves that although there is a boundary between human areas and wilderness areas, they are actually not really separate because humans need forests to fulfill their daily needs, while forests in nature need humans to maintain their sustainability. Furthermore, eco-theology as a combination of ecology and theology in this film shows that spiritual creatures in Japanese beliefs such as Totoro, Dust Bunnies, and Catbus live side by side with humans to preserve nature. The eco-theological value of Japanese Shintoism can also be linked to the Indonesian Javanism belief which is connected to spiritual beings who are usually called Sing Mbaurekso because they have similarities in preserving nature

English Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggambaran hubungan manusia dan alam dalam film My Neighbor Totoro serta kemungkinan keberadaan makhluk supranatural di alam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis data yang diambil dari adegan-adegan yang diambil dari film yang diteliti melalui analisis tekstual. Selanjutnya teori ekokritis Greg Garrard menjadi landasan penelitian ini dengan menambahkan nilai-nilai keagamaan yang disebut Ekoteologi. Dalam film My Nighbor Totoro, manusia mempunyai hubungan erat dengan lingkungan alam dalam konteks ekokritik. Konsep hutan belantara dari teori ekokritik membuktikan bahwa meskipun terdapat pembatas antara kawasan manusia dan kawasan hutan belantara, namun keduanya tidak benar-benar terpisah karena manusia membutuhkan hutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sedangkan hutan di alam membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya. Kemudian, ekoteologi sebagai gabungan ekologi dan teologi dalam film ini menunjukkan bahwa makhluk spiritual dalam kepercayaan Jepang seperti Totoro, Dust Bunnies, dan Catbus hidup berdampingan dengan manusia yang berperan untuk menjaga kelestarian alam. Nilai ekotologi dari Shintoisme Jepang juga dapat dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat suku Jawa di Indonesia yang terhubung dengan makhluk spiritual yang biasa disebut Sing Mbaurekso karena memiliki kesamaan dalam menjaga kelestarian alam

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 052412
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 18 Oct 2024 07:06
Last Modified: 18 Oct 2024 07:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/227277
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yunika Hastiwi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item