Evaluasi Sifat Antimikroba Minyak Atsiri Kulit Jeruk Siam Sebagai Aditif Pakan Terhadap Mikroflora Usus Dan Penampilan Produksi Burung Puyuh

Fadillah, Meilina Rizky and Dr. Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc and Dr. Ir. Irfan H.D, M.Sc., IPM., ASEAN Eng., (2024) Evaluasi Sifat Antimikroba Minyak Atsiri Kulit Jeruk Siam Sebagai Aditif Pakan Terhadap Mikroflora Usus Dan Penampilan Produksi Burung Puyuh. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kulit Jeruk Siam (Citrus nobilis) merupakan salah satu limbah organik yang mengandung minyak atsiri yang dikenal memiliki sifat antibakteri, antioksidan, dan sifat biologis lainnya yang dapat dijadikan alternatif potensial untuk menggantikan Antibiotic Growth Promoter (AGP). Tahap pertama dari percobaan ini bertujuan untuk mengevaluasi sifat antimikroba dari minyak atsiri kulit Jeruk Siam (MAKJ) antara dua metode maserasi yang berbeda (minyak atsiri kulit jeruk maserasi ultrasonik [MAKJU] dan minyak atsiri kulit jeruk maserasi konvensional [MAKJK]) dan tiga rasio pelarut yang berbeda (1:2, 1:4, dan 1:6) terhadap rendemen, senyawa kimia, dan aktivitas antibakterinya. Tahap kedua adalah mengevaluasi aktivitas antibakteri MAKJ yang diekstrak dengan metode hydro-distillation terhadap mikroflora dan performa produksi burung puyuh. Sebanyak 250 ekor burung puyuh selama 56 hari secara acak diberi pakan basal tanpa MAKJ (P0), zinc bacitracin 0,15% (P0+), 1 (P1), 2 (P2), dan 3 ml MAKJ/kg pakan (P3) dengan lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio pelarut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap rendemen MAKJ dimana rasio pelarut 1:2 menghasilkan rendemen tertinggi. Ultrasonikasi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap senyawa kimia MAKJ. Kedua MAKJ sebagian besar tersusun dari senyawa sikloheptana (MAKJK: 48,5%; MAKJU: 44,09%) dan d-limonin (MAKJK: 26,76%; MAKJU: 36,02%). MAKJK menunjukkan zona hambat yang lebih tinggi terhadap Escherichia coli dan Lactobacillus casei. Jumlah koloni bakteri Escherichia coli, Salmonella sp. dan Bakteri Asam Laktat (BAL) secara signifikan (P<0,01) dipengaruhi oleh MAKJ. MAKJ tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap HDP, Berat Telur, Konversi Pakan, Konsumsi Pakan, dan Massa Telur. Disimpulkan bahwa maserasi ultrasonik khususnya dengan rasio pelarut 1:2 dapat meningkatkan rendemen minyak atsiri. MAKJK menghasilkan efek antibakteri yang kuat terhadap bakteri gram positif dan negatif. Pemberian MAKJ 3 ml/kg pakan memberikan hasil terbaik untuk penampilan produksi burung puyuh secara keseluruhan dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

English Abstract

Siamese orange peel (Citrus nobilis) is an organic waste that contains essential oils known to have antibacterial, antioxidant, and other biological properties that can be used as a potential alternative to substitute Antibiotic Growth Promoter (AGP). The first stage of experiment aimed to evaluate the antimicrobial properties of Citrus nobilis essential oil (CNEO) between two different extraction methods (ultrasonic-macerated citrus essential oil [UMCEO] and conventional-macerated citrus essential oil [CMCEO]) and three different solvent ratios (1:2, 1:4, and 1:6) on the CNEO yield, chemical compounds, and the antibacterial activity. The second stage was to evaluate the antibacterial activity of CNEO extracted by hydro-distillation on quail microflora and production performance. A total of 250 Japanese Quail were randomly assigned for 56 days treated with basal feed without CNEO (T0), zinc bacitracin 0.15% (T0+), 1 (T1), 2 (T2), and 3 ml/kg CNEO (T3) with five replications each. The result showed that the solvent ratio give significant effect to CNEO yield with a solvent ratio of 1: 2 obtaining the highest yield. Ultrasonication showed no significant effect on the CNEO chemical compound. Both CNEO were predominantly composed of cycloheptane (CMCEO: 48.5%; UMCEO: 44.09%) and dlimonin (CMCEO: 26.76%; UMCEO: 36.02%). CMCEO showed higher inhibition zone against Escherichia coli and Lactobacillus casei. The number of Escherichia coli, Salmonella sp. and Lactic Acid Bacteria (LAB) counts were significantly (P<0.01) influenced by CNEO. CNEO had no significant effect (P>0.05) on HDP, Egg Weight, Feed Conversion, Feed Intake, and Egg Mass. It can be concluded that ultrasonic maceration especially with a solvent ratio of 1:2 can increase essential oil yield. CMCEO produces strong antibacterial effect against gram-positive and negative bacteria. The administration of 3 ml/kg CNEO through quail feed gave the best results for overall quail production performance compared to the other treatments

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042405
Uncontrolled Keywords: minyak atsiri kulit jeruk; ultrasonik; rendemen; aktivitas antimikroba; burung puyuh
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 07 Nov 2024 04:43
Last Modified: 07 Nov 2024 04:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/227245
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Meilina Rizky Fadillah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item