Assyuhada, Hafidz Abdullah and Prof. Dr. Ir. Budi Hartono, MS. IPU., ASEAN Eng and r. Ir. Nanang Febrianto, S.Pt., MP (2024) Pengaruh Digital Marketing Dan Konsep Relationship Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Dan Loyalitas Konsumen B2b Produk Ayam Segar (Studi Kasus: Usaha Restoran Olahan Mie Di Provinsi Dki Jakarta). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Daging ayam merupakan komponen penting dalam restoran olahan mie seperti bakmi dan ramen. daging ayam sering digunakan sebagai bahan utama dalam berbagai hidangan mie, memberikan cita rasa dan tekstur yang khas yang disukai oleh konsumen. kebutuhan daging ayam untuk sektor HOREKA (hotel, restoran, dan kafe) di Provinsi DKI Jakarta, termasuk restoran olahan mie, dipenuhi oleh berbagai jenis pemasok seperti Rumah Potong Ayam (RPA), trader, dan pedagang eceran. Sektor HOREKA mengandalkan pasokan daging ayam dari berbagai sumber untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang konsisten dan berkualitas. Rumah Potong Ayam (RPA) adalah fasilitas yang secara khusus memproses ayam untuk dijual dalam bentuk daging siap olah. Trader adalah pihak yang membeli daging ayam dalam jumlah besar untuk dijual kembali, sedangkan pedagang eceran adalah penjual yang menyediakan daging ayam dalam jumlah lebih kecil untuk kebutuhan sehari-hari restoran dan kafe. Potensi pasar yang besar di DKI Jakarta menyebabkan persaingan ketat dalam industri B2B produk ayam segar. Provinsi DKI Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, memiliki jumlah restoran, hotel, dan kafe yang sangat banyak, menciptakan permintaan tinggi termasuk memenuhi permintaan daging ayam untuk restoran olahan mie (bakmi dan ramen). Digital marketing dan relationship marketing merupakan strategi untuk memenangkan persaingan tersebut. Digital marketing melibatkan penggunaan teknologi digital, seperti media sosial, email, dan search engine, untuk mempromosikan produk dan menarik pelanggan. Ini termasuk kegiatan seperti membuat konten menarik, menjalankan kampanye iklan online, dan mengoptimalkan kehadiran digital perusahaan. Relationship marketing, fokus pada membangun dan memelihara hubungan jangka panjang dengan konsumen B2B ayam segar. Strategi ini mencakup kepercayaan, komitmen dan komunikasi. Dengan menerapkan kedua strategi ini, diharapkan pemasok dapat meningkatkan keunggulan kompetitif, mempengaruhi keputusan pembelian, dan menjaga loyalitas pelanggan dalam industri B2B produk ayam segar. Tujuan penelitian dari penulisan yaitu untuk menganalisis profil konsumen B2B khususnya restoran olahan mie, yaitu bakmi dan ramen, serta mengkaji pengaruh digital marketing dan relationship marketing terhadap keputusan pembelian dan loyalitas konsumen B2B pada restoran olahan mie di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, yakni bulan Februari 2024 sampai dengan bulan April 2024 mulai dari penyusunan proposal penelitian hingga penyusunan laporan hasil penelitian. Penelitian dilakukan di Provinsi DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data dari 100 responden yaitu pengelola restoran olahan mie (Bakmi atau Ramen). Metode pengambilan sampel menggunakan dua metode yaitu multistage sampling dan purposive sampling. Metode tersebut menentukan responden pada setiap wilayah yang terletak di provinsi DKI Jakarta, dengan mengkerucut pada lima kota yaitu Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Jenis sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara, pengamatan (observasi), pengisian kuesioner dan dokumentasi sedangkan data sekunder bersumber dari, Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, Asosiasi Penyedia Jasa internet Indonesia (APJII), Survey Sosial
English Abstract
Chicken meat is an important component in processed noodle restaurants such as bakmi and ramen. In Jakarta Province, the need for chicken meat for the HORECA sector (hotels, restaurants, and cafes) including processed noodle restaurants, is met by various types of suppliers such as Chicken Slaughterhouses (RPA), traders, and retailers. The large market potential in Jakarta causes intense competition in the B2B industry of fresh chicken products. Digital marketing and relationship marketing are strategies to win the competition. This study aims to profile B2B consumers and examine the influence of digital marketing and relationship marketing on purchasing decisions and B2B consumer loyalty. The research method uses mixed methods, namely quantitative and qualitative descriptive surveys. Data analysis was carried out with a correlation approach using SmartPLS 3.2.9 software and the PLS (Partial Least Square) model to examine the influence of digital marketing and relationship marketing on purchasing decisions and B2B consumer loyalty in DKI Jakarta.The results showed that most of the managers of processed noodle restaurants in DKI Jakarta Province were between 26-35 years old (61%). The majority of restaurants are located in South Jakarta (33%) with an average number of employees of 10-20 per outlet (83%) and a need for chicken meat of 10-20 kg per day (79%). The analysis shows a direct and significant influence between digital marketing on purchasing decisions, relationship marketing on purchasing decisions, digital marketing on customer loyalty, relationship marketing on customer loyalty, and purchasing decisions on customer loyalty. There is a mediating relationship between digital marketing and consumer loyalty, as well as relationship marketing and consumer loyalty through purchasing decisions.Ekonomi Nasional (SUSENAS), dan Satu Data Jakarta dan penelitian serta kajian literatur, buku, data statistik pemerintah, media sosial dan jurnal. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS) menggunakan software SmartPLS versi 3.2.9. Partial Least Square (PLS) selain dapat mengkonfirmasi teori, namun juga untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten. PLS juga digunakan untuk mengkonfirmasi teori, sehingga dalam penelitian yang berbasis prediksi PLS lebih cocok untuk menganalisis data. Partial Least Square (PLS) juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik PLS yang dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap pertama adalah melakukan uji measurement model, yaitu menguji validitas dan reliabilitas konstruk dari masingmasing indikator. Tahap kedua adalah melakukan uji structural model yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antar variabel/korelasi antara konstruk- konstruk yang diukur dengan menggunakan uji t dari PLS itu sendiri. Pemilihan metode Partial Least Square (PLS) didasarkan pada pertimbangan bahwa dalam penelitian ini terdapat 4 variabel laten yaitu variabel digital marketing, variabel relationship marketing, variable keputusan pembelian dan variabel loyalitas konsumen yang dibentuk dengan indikator refleksif terdapat 9 indikator seperti, indikator pemasaran media sosial, optimasi search engine, pemasaran konten dan pemasaran email , indikator kepercayaan, komitmen, komunikasi, indikator produk, harga, lokasi, dan promo indikator loyalitas transaksional, loyalitas referensial, dan loyalitas preferensial dan kemudian varaibel diukur dengan pendekatan refleksif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu pengelola restoran olahan mie di Provinsi DKI Jakarta berusia antara 26-35 tahun (61%). Mayoritas restoran berada di Jakarta Selatan (33%) dengan jumlah karyawan rata-rata 10-20 per outlet (83%) dan kebutuhan daging ayam sebesar 10-20 kg per hari (79%). Hasil analisis dengan menggunakan analisis PLS (Partial Least Square) dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 3.2.9 menunjukan bahwa uji hipotesis variabel eksogen yaitu digital marketing dan relationship marketing, sedangkan variabel endogen yaitu keputusan pembelian dan loyalitas memiliki pengaruh positif dan signifikan. Harapan atau keinginan pengelola restoran olahan mie yang tinggi terhadap indikator-indikator didalam digital marketing, seperti keinginan harapan responden terhadap akses website yang cepat. Search engine/Mesin pencari memberikan akses cepat dan mudah ke berbagai informasi termasuk website atau blog tentang informasi supplier/pemasok seperti harga, lokasi ataupun product knowlage sehingga dapat memungkinan responden untuk membuat keputusan sebelum melakukan pembelian sehingga variabel digital marketing dapat mempengaruhi variabel keputusan pembelian (nilai t statistik yaitu 6,817 dan nilai signifikansi yaitu 0,000). harapan atau keinginan responden/pengelola restoran olahan mie yang tinggi terhadap indikator-indikator didalam relationship marketing, seperti kepercayaan responden terhadap supplier daging ayam bahwa dapat menyediakan daging ayam segar yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal), Keinginan responden untuk menerima komunikasi yang baik dari pemasok ayam segar, yang menjelaskan keunggulan produk secara jelas, dapat mempengaruhi keputusan pembelian (nilai t statistik yaitu 3,775 dan nilai signifikansi yaitu 0,000). Keinginan responden untuk mendapatkan penawaran khusus melalui media sosial. Promo tertentu yaitu promo terkait layanan dari supplier daging ayam segar seperti, sampel gratis untuk trial menu baru, kemudahan order tanpa register terlebih dahulu, ataupun pengiriman direct outlet tanpa minimal order, sedangkan diskon harga pada produk daging ayam biasanya berupa pengurangan harga jual dari harga normal pada produk. Ketika pemasok/supplier menawarkan penawaran khusus, diskon atau promosi melalui media sosial, seperti WhatsApp, responden akan merasa dihargai dan dianggap penting sehingga hal tersebut dapat meningkatkan persepsi positif terhadap pemasok dan memunculkan keinginan responden untuk lebih aktif berinteraksi dengan pemasok sehingga terbangunnya loyalitas (nilai t statistic yaitu 2,502 dan nilai signifikansi yaitu 0,013). Pengaruh variabel relationship marketing terhadap variabel loyalitas konsumen diperoleh nilai t statistik (2,666) dengan nilai signifikansi (0,008), Keinginan pengelola restoran olahan mie di provinsi DKI Jakarta untuk melanjutkan hubungan dengan supplier/pemasok ayam segar karena merasa puas dengan produk dan layanan yang diberikan. Kepuasan responden dapat berasal dari kualitas produk yang konsisten dan terjamin, pengiriman yang tepat waktu, serta responsivitas dan pelayanan yang baik. Pengelola restoran yang merasa pemasok daging ayam segar selalu dapat memenuhi harapan, akan merasa dihargai sehingga dapat membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan antara konsumen dan pemasok (loyalitas konsumen). variabel digital marketing berpengaruh terhadap variabel loyalitas konsumen dengan variabel mediasi keputusan pembelian diperoleh nilai t statistik sebesar (3,389) dengan nilai signifikansi (0,001). Temuan dilapangan yaitu konten yang relevan, interaktif dan dapat dipercaya dalam digital marketing membantu supplier menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh restoran dengan cara yang menarik dan mudah dipahami sehingga restoran dapat memutuskan untuk membeli ayam dari supplier tersebut. Proses keputusan pembelian terjadi karena digital marketing dapat membangun kepercayaan dan memberikan keyakinan kepada konsumen mengenai kualitas produk. Restoran membuat keputusan pembelian berdasarkan informasi yang komprehensif dan terpercaya, dapat menciptakan kepuasan terhadap supplier. Kepuasan konsumen yang didukung dengan pengiriman tepat waktu dan kualitas produk yang sesuai dengan harapan, akan memperkuat loyalitas konsumen B2B. Restoran yang merasa puas dengan pengalaman pembelian dan penggunaan produk cenderung untuk terus membeli dari supplier yang sama. Relationship marketing berpengaruh terhadap variabel loyalitas konsumen dengan variabel mediasi keputusan pembelian diperoleh nilai t statistik (2,638) dengan nilai signifikansi (0,009). Temuan dilapangan menunjukan bahwa tingginya kepercayaan responden yaitu pengelola restoran olahan mie di provinsi DKI Jakarta bahwa supplier/pemasok memiliki kemampuan dalam menyediakan produk ayam yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) dan dapat menyediakan kebutuhan daging ayam serta memberikan layanan yang lebih dari yang diharapkan sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan dalam keputusan pembelian. Kepercayaan dibangun dari keyakinan bahwa produk yang disediakan oleh pemasok/supplier daging ayam memenuhi standar kualitas dan keamanan yang ketat, yang sangat penting untuk menjaga reputasi dan kepercayaan pelanggan restoran olahan mie. Ketika pemasok mampu memberikan daging ayam yang berkualitas dan sesuai dengan standar halal, restoran merasa yakin dan nyaman untuk terus membeli dari pemasok tersebut. layanan seperti pengiriman tepat waktu, tanggapan cepat terhadap keluhan, dan fleksibilitas dalam memenuhi permintaan khusus, juga meningkatkan kepuasan responden sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Kepercayaan dan kepuasan dapat tercermin dalam keputusan pembelian yang berulang, karena pengelola restoran merasa bahwa pemasok dapat diandalkan. Analisis menggunakan SmartPLS 3.2.9 menunjukkan adanya pengaruh langsung dan signifikan antara digital marketing terhadap keputusan pembelian, relationship marketing terhadap keputusan pembelian, digital marketing terhadap loyalitas konsumen, relationship marketing terhadap loyalitas konsumen, serta keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen. Selain itu, terdapat hubungan mediasi antara digital marketing dan loyalitas konsumen, serta relationship marketing dan loyalitas konsumen melalui keputusan pembelian. Saran untuk pelaku usaha yaitu pemasok ataupun supplier daging ayam segar berdasarkan hasil penelitian, diharapkan agar supplier lebih memanfaatkan sarana pemasaran pada digital marketing terutama pada media sosial, konten, search engine dan email karena memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dan loyalitas konsumen. perhatian terhadap relationship marketing juga sangat penting dalam menjaga hubungan kepercayaan, komitmen, dan komunikasi sehingga terciptanya loyalitas konsumen dalam kerjasama antara supplier dan konsumen B2B yaitu pengelola restoran olahan mie. Saran bagi konsumen B2B yaitu pengelola restoran olahan mie adalah hasil penelitian dapat menjadi pertimbangan khusus dalam mengambil suatu keputusan pada saat menyeleksi atau memilih supplier/pemasok atau saat melanjutkan hubungan Kerjasama dengan supplier daging ayam segar. Adapun saran untuk peneliti berikutnya dengan mempertimbangkan penggunaan sampel dan variabel yang berbeda atau lebih beragam yang dapat mendukung atau menjadi pembanding dalam penelitian agar hasil penelitian lebih akurat, seperti perlunya penelitian lebih lanjut dibidang yang sama terkait pendalaman mengenai hubungan digital marketing dan relationship marketing terhadap keputusan pembelia n dan loyalitas konsumen B2B ayam segar pada usaha kuliner yang berbeda seperti ayam goreng (friedchicken) atau skala industri yang berbeda seperti industri pengolahan ayam (nugget atau sosis) sehingga dapat dimungkinkan apakah terdapat kesamaan/perbedaan pada hasil penelitian. selain itu perlunya penelitian terkait pengaruh perilaku konsumen dalam pasca pembelian, agar dapat mengetahui bagaimana feedback yang diberikan oleh konsumen dan bagaimana supplier dapat meyesuaikan produk daging ayam dan layanan yang dibutuhkan oleh konsumen.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 042405 |
Uncontrolled Keywords: | Chicken, consumer loyalty, digital marketing, processed noodle restaurant, purchase decision, relationship marketing. |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 06 Nov 2024 06:42 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 06:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/227224 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hafidz Abdullah Assyuhada.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |