Analisis Kandungan Logam Berat Cadmium (Cd) dan Gambaran Histologi Ginjal Pada Ikan Keting (Mystus gulio) di Hilir Sungai Kalilamong, Gresik

Azmi, Siva Fauziah and Prof. Dr. Ir. Endang Yuli Herawati, MS. and Alfi Nur Rusydi, S.Si, M.Sc. (2024) Analisis Kandungan Logam Berat Cadmium (Cd) dan Gambaran Histologi Ginjal Pada Ikan Keting (Mystus gulio) di Hilir Sungai Kalilamong, Gresik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Air merupakan sumberdaya alam yang berguna umtuk hajat hidup orang banyak bahkan untuk seluruh makhluk hidup. Masalah yang ada saat ini adalah kualitas air yang kurang baik. Banyak kegiatan industri, domestik yang menyumbangkan limbah ke perairan dan lingkungan sehingga berdampak negatif terhadap sumberdaya air. Kondisi seperti ini mempengaruhi dan menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Salah satu Sungai yang diindikasikan mengalami pencemaran adalah Sungai kalilamong. Kali Lamong terletak di area yang padat aktivitas manusia seperti industri, jalur lalu lintas yang padat, pemukiman dan Pelabuhan. Salah satu jenis logam berat yang mengindikasikan pencemaran di sungai kalilamong yaitu cadmium (Cd). Cadmium (Cd) adalah salah satu jenis logam berat yang sangat beracun ketika dibuang ke lingkungan, khususnya perairan. Logam berat Cd yang berada di suatu perairan akan mengalami proses pengendapan dan terserap serta terakumulasi di dalam sedimen dan organisme akuatik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi logam berat cadmium (Cd) pada air dan ginjal pada ikan keting, serta kondisi histologi ginjal ikan keting. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2023 – Maret 2024 di Sungai Kalilamong, Gresik, Jawa Timur. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali. Analisis kandungan logam berat pada ginjal dan di air dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya. Pembuatan preparat jaringan histologi ginjal dilakukan di Labortorium Anatomi dan Histologi Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya. Pembacaan hasil preparat jaringan histologi ginjal di lakukan di Satwa Sehat. Pengukuran parameter kualitas air dilakukan seperti suhu, pH, DO, dan kecepatan arus dilakukan secara insitu (langsung), sedangkan untuk pengukuran parameter COD, BOD, dan TSS dilakukan secara eksitu di UPT Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Bangil. Berdasarkan hasil yang didapatkan, konsentrasi logam berat cadmium (Cd) pada air di sungai kalilamong berkisar antara 0,01 – 0,08 dengan konsentrasi tertinggi pada stasiun 1 ulangan 2 dan konsentrasi terendah pada stasiun 1 ulangan 1, sedangkan konsentrasi logam berat cadmium (Cd) pada ginjal ikan keting tertinggi pada stasiun 1 ulangan 3 sebesar 1,54 mg/kg dan konsentrasi terendah pada stasiun 2 ulangan 3 sebesar 0,66 mg/kg. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan adanya kerusakan pada jaringan ginjal ikan keting (Mystus gulio) yaitu degenerasi dan nekrosis. Degenerasi merupakan kelainan yang diduga karena adanya ruang kosong dengan batas yang jelas. Nekrosis menggambarkan keadaan dimana terjadi penurunan aktivitas jaringan dengan mulai hilangnya beberapa bagian sel satu demi satu dari suatu jaringan yang dalam waktu singkat akan mengalami kematian. Tingkat kerusakan yang didapatkan yaitu sekitar 26 – 50 %, dimana hasil skoring tersebut termasuk dalam kategori kerusakan sedang

English Abstract

Water is a natural resource that is useful for the livelihoods of many people and even for all living things. The current problem is poor water quality. Many industrial and domestic activities contribute waste to waters and the environment, thus having a negative impact on water resources. Conditions like this affect and cause disruption, damage and danger to living creatures that depend on water resources. One of the rivers indicated to be polluted is the Kalilamong River. Kali Lamong is located in an area that is dense with human activity such as industry, busy traffic routes, residential areas and ports. One type of heavy metal that indicates pollution in the KaliLamong river is cadmium (Cd). Cd is a type of heavy metal that is very toxic when released into the environment, especially waters. The heavy metal Cd in waters will undergo a deposition process and be absorbed and accumulate in sediments and aquatic organisms. The aim of this research is to determine the concentration of the heavy metal cadmium (Cd) in the water and kidneys of keting fish, as well as the histological condition of the kidneys of keting fish. The research was conducted in December 2023 – March 2024 on the Kalilamong River, Gresik, East Java. Sampling was carried out 3 times. Analysis of heavy metal content in the kidneys and in water was carried out at the Chemistry Laboratory, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Brawijaya University. Kidney histology tissue preparations were made at the Anatomy and Histology Laboratory, Faculty of Medicine, Brawijaya University. Reading the results of kidney histology tissue preparations is carried out at Healthy Animals. Measurements of water quality parameters such as temperature, pH, DO, and current speed are carried out in situ (directly), while measurements of COD, BOD and TSS parameters are carried out ex situ at the Bangil Fish and Environmental Health Laboratory UPT. Based on the results obtained, the concentration of the heavy metal cadmium (Cd) in the water in the Kalilamong River ranges between 0.01 – 0.08 with the highest concentration at station 1 of replication 2 and the lowest concentration at station 1 of replication 1, while the concentration of the heavy metal cadmium (Cd) in the kidneys of keting fish, the highest was at station 1 replicate 3 of 1.54 mg/kg and the lowest concentration was at station 2 replicate 3 of 0.66 mg/kg. Based on the results of observations, it was found that there was damage to the kidney tissue of the keting fish (Mystus gulio), namely degeneration and necrosis. Degeneration is an abnormality that is thought to be caused by the presence of empty spaces with clear boundaries. Necrosis describes a situation where there is a decrease in tissue activity with the start of the loss of several cell parts one by one from a tissue which within a short time will experience death. The level of damage obtained was around 26 – 50%, where the scoring results were included in the moderate damage category

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052408
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 14 Oct 2024 08:28
Last Modified: 14 Oct 2024 08:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/226940
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
SIVA FAUZIAH AZMI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item