Dampak Kebijakan Dan Kinerja Perusahaan Terhadap Reaksi Pasar Dan Potensi Pertumbuhan Perusahaan Go Publik Dl Indonesia

Numajamuddin, Mahfud (2004) Dampak Kebijakan Dan Kinerja Perusahaan Terhadap Reaksi Pasar Dan Potensi Pertumbuhan Perusahaan Go Publik Dl Indonesia. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pasar modal merupakan lembaga potensial yang dapat difungsikan secara optimal dengan melibatkan masyarakat luas sebagi investor guna membiayai pembangunan nasional, dan dapat menjadi sumber pembiayaan bagi perusahaan yang memerlukan dana, utamanya dana segar jangka panjang yang lebih elastis. Bagi investor, pasar modal akan memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan perbankan atau berinvestasi di lembaga keuangan lainnya. Sebagai sumber pendanaan, pasar modal harus mampu menyediakan sumber dana dengan biaya murah bagi perusahaan-perusahaan yang go public serta menjamin para investor melalui penciptaan pasar modal yang likuid dan effisien sesuai dengan fungsinya dimana pasar modal merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan transaksi jual beli hak kepemilikan perusahaan dan surat berharga lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan menguji (1) perbedaan perusahaan yang berpotensi tumbuh dengan perusahaan yang tidak berpotensi tumbuh jika ditinjau dari aspek kebijakan perusahaan, kinerja perusahaan, dan reaksi pasar modal, (2) dampak kebijakan dan kinerja perusahaan, serta reaksi pasar terhadap potensi pertumbuhan perusahaan, (3) dampak kebijakan perusahaan terhadap kinerja perusahaan, reaksi pasar dan potensi pertumbuhan perusahaan, (4) dampak kinerja perusahaan terhadap reaksi pasar dan potensi pertumbuhan perusahaan, dan (5) dampak reaksi pasar terhadap potensi pertumbuhan perusahaan go publik di Indonesia. Penelitian dilakukan di perusahaan-perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pemilihan perusahaan-perusahaan yang go-public di Bursa Efek Jakarta sebagai obyek penelitian ini didasarkan pada alasan bahwa (1) Jakarta merupakan pusat perekonomian yang memegang konsentrasi peredaran uang yang tinggi, (2) jumlah investor maupun calon investor sebagian besar berdomisili di Jakarta, (3) Bursa Efek Surabaya lebih banyak menjual saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, (4) kemudahan mengakses informasi, dan (5) pertimbangan biaya dan waktu penelitian. Pemilihan lokasi ini diharapkan bisa menggambarkan persoalan penelitian yang telah dirumuskan dalam kerangka konseptual. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang go publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 2002, yaitu sebanyak 331 perusahaan, dan yang dipilih sebagai sampel adalah sebanyak 156 perusahaan yang dikategorikan sebagai industri manufaktur. Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan. Variabel penelitian terdiri dari variabel potensi pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan proksi investment opportrunity set sebagai variabel dependen, dan variabel independen yang terdiri dari kebijakan dan kinerja perusahaan, serta reaksi pasar. Variabel kebijakan perusahaan diukur berdasarkan pada kebijakan xiii divider), kebijakan pendanaan, laba ditahan, kebijakan investasi, struktur kepemilikan saham, kebijakan akuntansi, dan kebijakan kompensasi untuk para eksekutif perusahaan. Kinerja perusahaan diukur berdasarkan profitabilitas dan konsentrasi pasar. Reaksi pasar diukur berdasarkan reaksi perdagangan saham, perubahan harga saham, bid ask spread, dan nilai kapitalisasi pasar. Model analisis yang digunakan adalah (1) Cluster Analysis digunakan untuk mengelompokan potensi pertumbuhan perusahaan go publik di Indonesia, (2) Multivariate Analysis of Variance (ManovaJ digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kebijakan dan kinerja perusahaan, serta reaksi pasar pada perusahaan yang berpotensi tumbuh dengan perusahaan yang tidak berpotensi tumbuh, dan (3) Structural Equation Modelling (SEM) untuk menguji dampak kebijakan dan kinerja perusahaan, serta reaksi pasar terhadap potensi pertumbuhan perusahaan. Hasil pengujian dengan Cluster Analysis menunjukkan bahwa dari sebanyak 156 perusahaan sampel, terdapat sebanyak 42 unit (26,92%) perusahaan yang dikategorikan berpotensi tumbuh dan sebanyak 114 unit (73,08%) yang dikategorikan perusahaan yang tidak berpotensi tumbuh. Keadaan ini dapat berarti bahwa jumlah perusahaan go publik di Indonesia yang tidak berpotensi tumbuh proporsinya lebih besar dibanding dengan jumlah perusahaan yang berpotensi tumbuh. Hasil pengujian menggunakan Manova menunjukkan bahwa variabel kebijakan dividen, kebijakan pendanaan, kebijakan investasi, kebijakan akuntansi, laba ditahan, kebijakan kompensasi, konsentrasi pasar, reaksi pasar, dan profitabilitas, serta struktur kepemilikan saham institusional dan publik masingmasing berbeda secara signifikan pada perusahaan yang berpotensi tumbuh dengan perusahaan yang tidak berpotensi tumbuh. Variabel kepemilikan saham manajerial menunjukkan tidak ada perbedaan pada perusahaan yang berpotensi tumbuh dengan perusahaan yang tidak berpotensi tumbuh. Hal ini berarti bahwa perusahaan yang berpotensi tumbuh tinggi adalah perusahaan yang (1) melakukan pembayaran dividen, kebijakan pendanaan, dan kebijakan investasi yang lebih rendah, (2) cenderung melakukan kebijakan pengungkapan laporan keuangan yang lebih terbuka dan tepat waktu, (3) melakukan kebijakan laba ditahan lebih tinggi, (4) memiliki proporsi kepemilikan saham manajerial yang lebih tinggi, (5) memiliki proporsi kepemilikan saham institusional dan publik yang lebih rendah, (6) melakukan pembayaran kompensasi kepada para eksekutif lebih tinggi, (7) mempunyai konsentrasi pasar dan tingkat profitabilitas yang lebih tinggi, dibanding dengan perusahaan yang tidak berpotensi tumbuh. Hasil pengujian menggunakan SEM menunjukkan bahwa (1) Kebijakan perusahaan berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, (2) Kebijakan perusahaan berdampak negatif dan tidak signifikan terhadap reaksi pasar, (3) Kinerja perusahaan berdampak positif dan signifikan terhadap reaksi pasar, (4) Kinerja perusahaan berdampak positif dan signifikan terhadap potensi pertumbuhan perusahaan, (5) Reaksi pasar berdampak positif dan tidak signifikan terhadap potensi pertumbuhan perusahaan, dan (6) Kebijakan perusahaan berdampak negatif dan signifikan terhadap potensi pertumbuhan perusahaan. Perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta memiliki komposisi hutang yang cukup tinggi dalam struktur modalnya. Penggunaan hutang yang proporsinya cukup tinggi ini disebabkan karena adanya keterbatasan xiv pendanaan internal akibat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan menurun bahkan mengalami kerugian, sehingga perusahaan tidak mampu membagikan dividen maupun menahannya sebagai laba ditahan. Oien karena itu ' perusahaan harus ada upaya untuk meningkatkan kinerjanya melalui peningkatan pertumbuhan penjualan, peningkatan profitabilitas, dan peningkatan reaksi pasar. Proporsi kepemilikan saham oleh publik pada perusahaan go publikyang terdaftar di Bursa Efek Jakarta masih relatif rendah akibat terkonsentrasinya kepemilikan saham oleh kalangan keluarga tertentu melalui institusi yang berbadan hukum Perseroan Terbatas. Oleh karena itu perlu upaya untuk mengurangi konsentrasi penguasaan saham oleh kalangan keluarga tertentu tersebut untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sehat yang merugikan pemegang saham minoritas. Kebijakan pembayaran dividen perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta kurang direspon secara positif oleh investor publik, sehingga menyebabkan reaksi pasar dan potensi pertumbuhan perusahaan mengalami penurunan. Hal ini mencerminkan assimetri informasi pasar modal di Indonesia yang masih tinggi, sehingga merupakan sinyal negatif bagi pemegang saham publik. Oleh karena itu diupayakan agar perusahaan lebih mengutamakan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi terhadap pemegang saham publik. Transparansi dan akuntabilitas perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan pula kepercayaan para pelaku pasar utamanya investor, sehingga mereka dalam melakukan transaksi saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta akan lebih banyak bersifat jangka panjang.

English Abstract

Capital market represent potential institute, which can be functioned in an optimal fashion involving wide society as investor to defray national development, and can become source for company needing fund, especially more elastic longrange fresh fund. For investor, capital market can give better of advantage compared to banking or have investment in other financial institution. As a source of funding, capital market should be able to provide source of fund with cheap expense for go public company and guarantee all investor through creation of liquid and efficient capital market according to it function as a place that seller and buyer meet, conducting transaction of proprietary right of company and other marketable securities. The purposes of this research are to analyze and test : (1) The difference of company that have grow potential with company that has no grow potential, if evaluated from company policy aspect, performance and capital market reaction. (2) The effect of company policy and performance to their potential grow. (3) The effect of company policy toward company performance, market reaction and potential grow of company. (4) The effect of company performance toward market reaction and potential grow of company. (5) The effect of market reaction toward potential grows of Go Public Company in Indonesia. This research was conducted in go-public companies listed on Jakarta Stock Exchange (JSE). Go Public Companies chosen for object of this research based on: (1) Jakarta is center of economic holding high money circulation concentration. (2) Most investor and candidates live in Jakarta. (3) Surabaya Stock Exchange selling more company shares enlisted in Jakarta Stock Exchange. (4) Information is easy to access. (5) Considering of time and cost spending for this research. This location choice because this place may depicts problem of research, which formulated in conceptual framework. The populations consist of 331 companies represent go public companies listed on Jakarta Stock Exchange (JSE) in year of 2002. The samples come from manufacturer industry category with total number are 156 companies. Sample chooses based on purposive sampling method in order to get representative samples according samples criteria that have been determined. Variables of this research consist of company potential grow variables measured by investment opportunity set proxy as dependent variable, and policy, performance of the company and market reaction as independent variables. The measurement of policy variables based on policy of dividend, funding, retained earning, investment, stock ownership structure, accounting and compensation for the executive policy. Firm performance measurement was conducted based on stock trading reaction, the change of stock value, bid ask spread and market capitalization value. Analyzing methods used are: (1) Cluster Analysis, used for. grouping potential grows of go-public companies in Indonesia. (2) Multivariate Analysis of xvi Variance (Manova), to know the existence of differences in policy, firm performance and market reaction in company that have potential grow and company that have no potential grow. (3) Structural Equation Modeling (SEM), used for examining the effect of company policy, performance and market reaction toward potential grow of company. The result of Cluster analysis showed that for 156 samples, 42 units (26.92%) of companies can be categorizing have potential grow, remain samples or 114 units (73.08%) can be categorizing have no potential grow. These mean that the proportion of companies with no potential grow larger than companies with potential grow. The result of Manova showed that the policy variables of dividend, funding, investment, accounting, retained earning, compensation and stock ownership institutional and public significantly different between companies with no potential grow and companies with potential grow. From the side of stock ownership variables, the result showed that no difference exist between the company with no potential grow and company with potential grow. These mean that high grow potential company are the company which: (1) Conduct the lower policies of dividend, funding and investment. (2) Tend to conduct financial report openly and on time. (3) Conduct the higher retained earning policy. (4) Have higher proportional of managerial stock ownership. (5) Have lower proportion of institutional and public stock ownership. (6) Pay high compensation to executive. (7) Have higher market concentration and profitability value than companies with no potential grow. SEM result showed that: (1) Company policies have positive effect and significant toward company performance. (2) Company policies have negative effect and not significant toward market reaction. (3) Company performance has positive effects and significant market reaction (4) Company performance has positive effects and significant toward company potential grow. (5) Market reaction has positive effect and not significant toward company potential grow. (6) Company policies have negative effect and significant toward company potential grow. Go-Public companies listed on Jakarta Stock Exchange have high debt composition in their capital structure. These conditions happen due to limited internal funding because company ability to gain profit is decrease or even loss, so company cannot pay dividend or retain their profits. To prevent those conditions, the company must improve their performance through increasing of sales growth, profitability and market reaction. The proportion of public stock ownership in go-public companies listed on Jakarta Stock Exchange relatively lower because stock ownership are too concentrated on certain family circle through limited company. Improving this condition mean to reduction stock ownership on certain family circles in order to avoid unhealthy practices that caused minority stockholder loss. Dividend payment policy conducted by go-public companies listed on Jakarta Stock Exchange not positively responses by public investor, and finally decreasing market reaction and company potential grow. These conditions mean that asymmetry on capital market information in Indonesia still high and become negative sign for public stockholder. Therefore strive for company to more accountability and transparent to public stockholder. High accountability and transparency may increase market agen trust, especially investor, so their stock transaction on Jakarta Stock Exchange will be more having long term in character

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: -
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 31 Jul 2024 04:06
Last Modified: 31 Jul 2024 04:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/226032
[thumbnail of MAHFUD NURMAJAMUDDIN.pdf] Text
MAHFUD NURMAJAMUDDIN.pdf

Download (72MB)

Actions (login required)

View Item View Item